4

19 3 0
                                    


Semalam,
aku melihat senyummu.
Senyuman yang tentu saja
aku yang jadi alasannya.

Di kala kencangnya hembusan
angin menerpa, kamu memelukku.
Agar aku tetap hangat, katamu.

Lalu,
Kamu berbisik,
"Aku juga merasakan
hal yang sama,"

kamu juga tak lupa
membuat janji, bahwa
takkan pernah pergi.

Sampai sang mentari
mengintip, dan membuat
mataku
perlahan terbuka,

semuanya sirna.

"mimpi yang indah",
gumamku.

-s

Tak SampaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang