Prolog

115 5 0
                                    


Srett..

Dia memelukku dengan sangat eratnya seakan ingin berpisah,

"Jangan pergi, ku mohon"ucap indry yang mempererat pelukannya dengan bulir bening melesat begitu saja,

"Ku mohon.."ucapnya lagi
.
.
.

"Maaf" satu kata meluncur begitu saja dari bibir tipisnya seraya melepas pelukannya dan berbalik meninggalkan Indry.

"Tapi kenapa?" Indry berteriak membuat pria itu memberhentikan langkahnya dan membalikan badannya.

Pria itu hanya tersenyum.

"Kau akan baik baik saja tanpaku,percaya lah" senyum pria itu tidak pudar dan tidak menampilkan rasa sedih sedikitpun.
Indry membeku seraya menatap punggung pria yang semakin jauh meninggalkannya.
.
.
.
.
"Aaakkhhh.."

"INDRY!! "bentak Inggi yang terganggu oleh suara jeritan Indry

"Oh sial gue cuma mimpi,tapi kenapa gue nangis?terus siapa cowk yang gue  peluk itu? Ahh gue bisa gila kalau mikirin hal yang tidak nyata itu" batin indry seraya mengacak rambutnya frustasi dan meninggalkan dua temannya yang semalam tidur dirumahnya  yang masih dalam keadaan mengantuk dan kebingungan

"Ndry? kenapa? Lo nangis? "ucap Widya

" haha biasa gue ngimpi aneh, masa gue ngimpi ketemu cowo, terus gue peluk dia"ucap Indry

"terus? "ucap Widya

" gue ngga kenal siapa cowo itu"ucap Indry

"terus? "ucap Widya (lagi)

" gue ngomongnya pake aku kamu"

"alah cuma mimpi biasa doang"ucap Inggi seraya menuju kamar mandi

"Indry, Inggi , Widya cepat turun kita sarapan sama sama, Ka icing udah nungguin"ucap mamah Indry

"bentar mah lagi pake sepatu"ucap indry

Kyaa prolog macam apa, ini cerita baru kami, semoga suka yah,hargai lah penulis  jangan lupa Voment oke oke.

Anak pinguin
-ifrnsh

For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang