prolog

184 25 12
                                    

Happy reading

-

Author POV

Bel tanda masuk baru saja berbunyi.

Reyva menutup buku nya yang sedari tadi ia baca.Reyva pun berdiri lalu bergegas kembali menuju kelas nya.

Bagi seorang Reyva Viandira,perpustakaan itu tempat ternyaman yang ada di sekolah.Di perpustakaan kita dapat terhindar dari gaduhnya kelas,ramai nya kantin dan gosipan cewek-cewek yang dapat menimbulkan dosa.

Maka dari itu,setiap jam istirahat Reyva selalu menyempatkan diri untuk meminjam buku ataupun sekadar ikut membaca buku di perpustakaan.

Di perjalanan nya menuju kelas,Reyva berpapasan dengan seseorang yang kemarin sempat membuat nya malu setengah mati.

Orang itu terlihat cuek.Seolah olah tidak terjadi apa apa antara dirinya dan Reyva.Padahal jelas jelas Reyva telah mempermalukan dirinya sendiri di depan nya.

Seketika ingatan nya tentang kejadian kemarin sore,muncul di benak nya.

Sepulang eskul mading,Reyva sengaja ke kelas nya terlebih dahulu,karena kertas latihan matematika nya tertinggal di kolong bangku .

Karena itu,ia harus melewati lapang basket.

Disana terlihat dua orang yang tak ia kenal namanya sedang asyik bermain basket.

Reyva tidak mengacuhkan nya.
Tetapi saat jarak nya dan lapang basket semakin jauh,seseorang memanggilnya.

"Reyva!" panggil nya.

"Eh iya ?,siapa ya?" jawab Reyva bingung.

"Gue Reynand,lo gatau gue?"kata Reynand.

"Oh jadi lo yang nama nya Reynand"Kata Reyva ber'oh' ria.

"iya,lo tau kan?"tanya Reynand.

"Enggak sih cuman sering denger nama nya aja"balas Reyva

Reynand terkekeh.

"Gue mau ngomong sama lo boleh?" kata dia to the point.

"Boleh aja,asal jangan lama lama,supir gue udah nungguin kata Reyva

"Okey,duduk disana aja yuk" ajak Reynand sambil menunjuk deretan kursi kayu yang ada di sebelah lapang basket.

"Ada apa?to the point aja" kata Reyva

"Jadi gini sebenernya-loh kok kaya ada bau aneh gini?" Ucapan Reynand pun terpotong karena katanya ia mencium bau aneh.

"Bau apaan sih emang?" tanya Reyva.

"Ya gue gak tau,tapi kaya hanyir gitu." jelas Reynand.

"Hah?" Reyva menutup mulut dengan tangan nya.

Reyva berdiri,lalu Reynand pun ikut berdiri.

"Loh Reyva itu kok bekas tempat duduk lo ada merah merah?loh itu darah kan?" kata Reynand dengan nada tinggi.

Reyva bungkam

Terlihat noda darah di kursi putih kayu yang baru saja di duduki Reyva.

"Lo kenapa va?" tanya Reynand.

Reyva tetap bungkam.

"Jangan jangan lo-"ucapan Reynand terpotong oleh Reyva.

"OMAYGAD GUE BOCOR AAAAA".

Reyva berteriak lalu berlari sambil memegangi bokong nya.

Tak terasa,dirinya pun telah sampai di depan kelas.

"Ah malu banget sumpah" gumam nya

like a woundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang