10

27 3 0
                                    

"Perasaan itu bukan perkara sepele,yang seenaknya saja bisa di permainkan"


Di siang hari yang cukup terik ini,Reyva dan Reisya berada di salah satu kafe yang terletak di jalan braga.Kedua nya sibuk memainkan handphone nya sambil meminum minuman yang mereka pesan.

"Lo jadian sama Reynand ya?" tanya Reyva membuka suara.

"Dari mana lo tau?" Reisya menautkan kedua alisnya.

"Gue taulah,apasih yang gak gue tau,lagian kan Reynand itu terkenal jadi mudahlah kalo mau tau info tentang dia"jelas Reyva.

Reisya terkekeh

"Kalo iya gue pacaran sama Reynand kenapa emang?"kata Reisya.

"Gue cuman nanya"kata Reyva.

"Masa sih" Reisya mengangkat sebelah alisnya.

''Gue suka sama Reynand ka"tutur Reyva.

Reisya membulatkan matanya,tidak percaya.

"Gue bercanda"Reyva tertawa renyah.

"Tapi muka lo kaya yang serius" Reisya memasang wajah sebal.

Reyva tertawa hambar.

"Ya kali gue suka sama Reynand" kata Reyva.

"Gaada yang tahu tuh" kata Reisya malas.

"Terserah" Kata Reyva menyibakan rambut nya.

"Lo masih sama dia?" tanya Reisya hati hati.

"Gatau tuh,dia terlalu brengsek buat gue perjuangin"Jelas Reyva.

"Ohh" kata Reisya mencoba tak peduli.

"Ah yaudah gue lupa ada janji sama temen, gue balik duluan btw selamat ya" pamit Reyva lalu meninggalkan kafe itu.

"Iya ,thanks" kata Reisya

💧


"Rey" panggil cewek itu lirih saat Reynand melewati bangku yang berada di kantin tempat bimbel nya.

"Sya?" Reynand berjalan mendekati Reisya.

Ya.Cewek itu Reisya yang sedang duduk sendirian dengan mata sembab nya.

"Lo kenapa?" tanya Reynand lalu duduk di sebelahnya.

"Rey..Gu-guee..." belum sempat Reisya melanjutkan ucapan nya,Reisya memeluk Reynand lalu menangis di dada bidang nya itu.

like a woundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang