3

66 16 7
                                    


Di waktu yang sama,di tempat yang berbeda

Di sebuah kafe yang ada di bandung.

"Gimana rey?" tanya Fero

"Gimana apanya?" tanya Reynand.

"Udah lo laksanain?" tanya Fero balik.

"Oh,udah" balas Reynand dingin.

"Terus dia nya gimana?"tanya Fero lagi.

"Muka nya merah" jelas Reynand.

"Tanggung jawab lo" kata Fero sambil tertawa hambar.

Reynand mengernyitkan dahi nya.

"Lo ga ngerti maksud gue?" kata Fero.

Reynand menggeleng.

"Nanti lo bakal tau sendiri lah" kata Fero sambil menepuk pundak Reynand dan pergi meninggalkan nya.

💧


Keesokan hari nya..

Kringggggg.....
Bel istirahat berbunyi nyaring.

Carla berdiri dari tempat duduk nya dan berniat pergi ke kantin.

Tetapi,saat dirinya baru saja berada di ambang pintu,Reyva memanggil nya.

"CARLA!!" panggil Reyva.

"Apa?"Carla membalikan badan nya.

"Gue mau ikut lo ke kantin"pinta Reyva sambil menghampiri Carla.

"Tumbenan banget" Carla mengeryitkan dahinya.

"Gapapa kali"kata Reyva.

"Kaya nya ada yang patut di curigai nih" Kata Carla sambil menatap Reyva tajam.

"Ih apaan sih,mending kita ke kantin aja" kata Reyva sambil menarik lengan Carla menuju kantin.

Sesampai di kantin mereka duduk di salah satu meja yang berada di pojok kantin.

"Lo mau pesen apa?" tanya Carla.

"Samaain aja kaya lo" kata Reyva.

"Okey deh" kata Carla sambil berjalan mendekati salah satu pedagang bubur.

Mata Reyva menjelajahi isi kantin.

Tiba tiba matanya berhenti menjelajah ketika melihat Reynand dan teman teman nya datang.

Reynand menatap nya sekilas lalu kembali mengikuti teman teman nya yang duduk di meja yang berada. tengah kantin.

Katanya suka,tapi kok dia kelihatan biasa aja ya?
Batin Reyva.

"Liat deh,tuh cewek ngeliatin kesini mulu" kata Varel memberi tahu teman teman nya itu.

"Yang mana sih?" tanya Fero dan Sakti.

"Itu tuh yang di meja pojok" kata Varel.

Reynand melirik kearah meja pojok sekilas.

Oh,Reyva Batin Reynand.

"Oh itu Reyva" kata Fero.

"Oh jadi Reyva tuh yang itu orang nya" kata Varel ber'oh'ria.

"Iya yang itu,manis kan?" tanya Fero.

"Lumayan" kata Sakti.

"Kaya nya dia ngeliatin lo deh Rey" kata Varel sambil menyikut Reynand.

"Ya kali gue?" kata Reynand.

"Mau minta pertanggung jawaban lo kali Rey" kata Fero.

"Pertanggung jawaban apa sih,Fer?, Ga ngerti gue" kata Reynand.

"Lo ga kasian napa,anak orang di pake mainan ga jelas" kata Sakti.

"Kenapa gue harus kasian?" kata Fero.

Reynand pun yang mulai merasa gerah dengan percakapan ini,ia pun memutuskan untuk kembali ke kelasnya.

"Mau kemana lo rey?" tanya Varel saat melihat Reynand berdiri dan hendak meninggalkan kantin.

"Marah kali" kata Fero sambil tertawa hambar.

"Gue jadi ga tega liat Reyva" kata Sakti.

"Kalo gitu,lo aja yang tanggung jawab.mau?" tanya Fero.

"Bukan gitu maksud gue" kata Sakti.

"Whatever" kata Fero.

Fero berdiri.

"Yuk rel,sak,cabut" ajak Fero.

Tanpa membalas perkataan Fero,mereka pun berdiri dan mengikuti Fero.

Reyva hanya bisa menyaksikan keempat cogan itu dari jauh,tanpa tahu apa yang di bicarakan oleh mereka.

💧


Terus ikutin cerita ini ya!
Maaf cerita nya gaje 😞

Jangan lupa vote+comment juga

Gomawo^




like a woundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang