Review: Write Me His Story

97 10 6
                                    

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum semua..

Nah balik lagi deh sama review saya yang Alhamdulillah mau saya lanjut dengan cerita tak kalah seru. Masih dengan penulis yang sama seperti edisi PELIK. cerita ini ditulis oleh mbak AryNilandari. Nah, kali ini cerita yang mau saya review judulnya WMHS. Apa tuh? Waktu Makan Habis Shalat #loh? Bukan dong. WMHS= Write Me His Story. Cerita ini ada di worknya, akun pribadi mbak Ary sendiri. Ini loh yang Nona bilang series dalam Review PELIK sebelumnya.

Oke. Mulai dari setting latar tempatnya dulu nih. Sama seperti cerita PELIK, WMHS juga mengusung ide school life. Sekolahnya juga sama di Darmawangsa International High School. Cuman, cerita ini mulai sebelum PELIK. Mungkin bisa di bilang, setelah WMHS, terbitlah PELIK (hehe). Jangan heran kenapa PELIK duluan yang aku review, Nona sudah mengatakannya di work Review: PELIK.

Nah, karena latar tempatnya gak beda jadi tidak perlu lagi menjelaskan tentang multietnis yang ada disekolah kan? Ya gak jauh lah sama penggambaran di cerita PELIK, tapi bedanya di edisi WMHS ini multietnisnya lebih kental. Banyak nama yang disebut, nama berdasarkan asal Negara mereka. Dan itu sulit sekali dibaca dan di hafal #iniserius.

Let's check the characters first:

1. Wynn

2. Wynter

3. Hya

Wynn dan Wynter ini ibaratnya langit dan bumi. Wynn hidupnya teratur dan disiplin, tipe anak emas kebanggaan sekolah. Sedangkan Wynter lebih urakan dan... you know badboy? Nah, itu Wynter. Cerita ini sangat menguras emosi dengan Wynter sebagai naratornya. Ada banyak teka-teki yang saya sebagai pembaca semakin gemas kalau tidak lanjut membacanya sampai tuntas. Kemudian ada Hya, dia ini bukan satu-satunya cewek sebenarnya, tapi peran Hya sangat dominan untuk Wynn dan Wynter. Siapa yang percaya dengan persahabatan antara cewek-cowok? Wynter adalah salah satu orang yang amat sangat tidak percaya dengan hal itu. Tapi kemudian dia bertemu Wynn dan Hya yang sudah bersahabat sejak kecil. Shock dong dia? Saya juga shock berat.

Awalnya saya agak aneh dengan style menulis mbak Ary yang menggunakan aku-kamu meskipun untuk karakter cowok-cowok. Tapi, sekarang saya mulai terbiasa dan malah hanyut sendiri dalam setiap tulisannya. Cerita WMHS ini amat berbeda dengan alur PELIK, meskipun latarnya sama. Disini, konfliknya sangat berat. Karena cerita ini tidak hanya sekedar kisah tentang friendship dan bromance, tapi ada konflik jati diri dan keluarga. Dari cerita WMHS ini saya banyak dapet pencerahan (thankyou Wyn(n)).

Back to the story. Wynn punya misi, dan misinya melibatkan Wynter. Siapa yang mau berteman dengan cowok super rese macam Wynter? Jawabannya adalah Wynn. Hya bahkan tidak mau terlibat. "Wynter itu musuh para cewek!" catat itu. Tapi Wynn tetap pada misinya. Seiring berjalannya waktu, teka-teki itu pun terungkap. Tentang Wynn, Wynter dan Hya. Saranku, siapkan guling saat baca scene nya Wynn-Wyn. Kamu pasti butuh guling itu untuk menenggelamkan wajah #seriously. Emosi saya juga meluap-luap saat baca WMHS #helanapas. Sekali lagi, author nya sukses bikin saya tertelan alurnya. Ketawa ngakak dan nangis tersedu-sedu sudah saya alami selama baca cerita ini.

Nah, kalau ditanya bagusan PELIK atau WMHS, saya bingung jawabnya. Masing-masing punya daya tarik yang kuat. PELIK punya Rayn-Ardi dan WMHS punya Wynn-Wyn. Dua-duanya sangat berkesan untuk saya. Hanya saja menurut saya pribadi, WMHS lebih menguras dalam segala hal. Termasuk otak saya yang ikut berpikir menghitung diary Wynn dan Hya (hahaha) atau menghitung berapa kali Wynter mengumpat dengan umpatan yang... bikin saya nungging sendiri bacanya #ahsudahlah.

Oke, sekian ulasan yang dapat saya sampaikan untuk edisi Write Me His Story. Mudah-mudahan review ini bisa membangkitkan gairah kalian untuk membaca edisi Wynn-Wyn-Hya, dan ikut mencintai karakter mereka yang sooo adorable. Peringatan terakhir: Baper akut! Siapkan beberapa pack tisu karena mungkin bisa menjadi alternatif kalau kalian tidak punya guling (hahaha).

Salam Sayang,

Nona

Review: Write Me His Story Karya Ary NilandariWhere stories live. Discover now