"Aku ini seorang pendosa yg hebat, kisahku begitu suram, tak kuat rasanya bila harus menceritakan kisah masa laluku padamu. Sungguh, tidak ada kebaikan sama sekali dalam diriku, sungguh aku bersyukur Allah ta'ala dengan segala kemurahanNya telah menolong diriku, menutup rapat2 aib2ku, dan memberikan aku jalan yang terang ketika aku sudah amat jauh tersesat dalam kegelapan, Alhamdulillah" - Sambil berlinang air mata, begitulah jawaban seorang pendosa namun kini telah mantap menjadi seorang "Muslim" ketika ditanya tentang kisah hidupnya.Terbersit sedikit bayangan, betapa indahnya jika semua orang yg telah berhijrah mengatakan seperti yg dikatakan oleh orang di atas tersebut, begitu nyaman kita mendengar kata2nya, hingga seakan gambaran masa lalunya yg begitu gelap itu seketika hilang terhapus oleh sikap penghambaan yg ditunjukan, betapa dia berterima kasih pada Rabb semesta alam yg telah menunjukan jalan kembali untuknya, betapa dia menghinakan dirinya dihadapan Allah atas dosa2nya, dan betapa banyak dosa yg dihapus oleh air matanya yg berjatuhan In sya Allah, dikala ia mengingat dosa2nya. Sungguh pemandangan yg amat jarang ditemukan saat ini, dimana orang2 sibuk dengan "dunia" , dimana orang2 telah menggadai akidahnya demi seonggok materi, dimana telah tertancap wahn* di dalam dada orang2 banyak, (*cinta dunia & takut mati)
Merasa begitu kerdil hati ini, seraya langsung berdo'a : "Ya Rabb, gantilah hatiku dengan hati yang baru, sesungguhnya hatiku telah mati, maka gantilah hatiku dengan hati yang baru, hati yang akan terisak bila mengingat dosaku kepadaMu, hati yang akan menangis karena hebatnya ketakutanku kepadaMu, dan hati yang akan gemetar bila disebutkan namaMu."
Bagaimana mungkin aku sebut diriku telah berhijrah, sementara aku hanya merubah penampilanku? Bagaimana mungkin aku sebut diriku telah berhijrah hanya karena semua media sosialku berisikan ceramah2 ? Bagaimana mungkin aku sebut diriku berhijrah tapi bahkan aku tak pernah menangisi dosa2ku? Dan aku merasa aman dari siksaMu setelah hijrahku. Padahal Demi Allah, sebodoh2nya orang adalah ia yang merasa aman dari siksaMu Ya Rabb..
Dan terlebih bagi kalian para "wanita" Sungguh, aku melihat fenomena yg begitu nyata saat ini. Aku terkagum2 dengan banyaknya orang yg berhijrah dari golongan kalian, sungguh aku begitu kagum. Tapi, kekagumanku seketika berubah menjadi tanda tanya besar, aku bukan lah orang baik tapi aku tau sedikit banyak tentang kehormatan kalian sebagai wanita.
Begitu banyak dari kalian yg berhijrah tapi masih menjalin hubungan dengan laki-laki yg bukan mahrom kalian, apakah itu termasuk bagian dari hijrah?
Begitu banyak dari kalian yg berhijrah tapi orang terdekat kalian tidak selamat dari lidah2 kalian, apakah itu termasuk hijrah?
Lalu, merubah penampilan menjadi tertutup aurat kalian tapi lalai ketika waktu shalat telah tiba.
Kalian menggunakan jilbab panjang tapi menghadiri konser2 musik ?
Kalian merelakan waktu terbuang percuma hanya untuk menonton drama atau sinetron yg luar biasa tidak mendidik itu?
Dan yg lebih menyayat hati, kalian berniqab, kalian tutupi semua tubuh kalian dan hanya menyisakan mata, tapi dengan bangga kalian umbar foto2 kalian di media sosial? Allahu yahdik wahai saudariku.Sungguh, aku pun penuh dosa
Sungguh, aku bukan orang yg berilmu
Sungguh, nerakamu memang bukan urusanku dan surga pun belum tentu untukku...
Tapi mengingatkanmu dan mengajakmu pada kebenaran adalah kewajibanku...Sayangilah dirimu wahai saudariku, betapa banyak mata2 jahat penuh syahwat memandangi foto mu bahkan dengan menyisakan hanya matamu, tidak menghilangkan kemungkinan mereka melakukan hal2 diluar akal sehat dengan foto2mu wahai saudariku.
Jika hijrahmu hanya ingin mendapat perhatian manusia, perbaikilah niatmu.
Jika hijrahmu hanya mengikuti trend saat ini, semoga Allah memberimu hidayah.
Jika hijrahmu hanya untuk menarik lawan jenismu, maka mungkin ketika kau pura2 shalihah kau akan dijodohkan dengan laki2 yg pura2 shalih juga, na'udzubillah.Sungguh, Allah tidak butuh kepada kita
Allah tidak butuh amal ibadah kita
Allah tidak butuh hijrah kita
Allah tidak butuh apa2 tentang kita
Sungguh, kita lah yg membutuhkan Allah.
Rabb yg ketika kita sedih kita sebut2 namaNya, tapi kita berpaling ketika mendapat kesenangan.
Rabb yg ketika kita sempit kita sebut2 namaNya, tapi kita berpaling ketika lapang.
Rabb yg ketika kita sakit kita sebut2 namaNya, tapi kita berpaling ketika sehat.Betapa buruk nya sikap kita terhadap dzat Yang Maha Merajai segala sesuatu, Allah bisa saja mematikan kita saat ini juga, tapi Allah Maha Baik, Allah ingin melihat kita meminta ampun kepadaNya, walaupun pada akhirnya kembali berbuat dosa.
Yaa Rabbanaa... Sesungguhnya aku terus bermaksiat kepadaMu dan telah dzolim terhadap diriku sendiri, maka ampunilah aku...
_________________________________________
Semoga Allah selalu menolong kita..
Maaf kalo ada typo 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Diatas Hitam
Spiritual-Ketika hijrah hanya menjadi sebuah kata tanpa makna-