Setelah aku memasuki halaman sekolah, sudah dipenuhi banyak murid yang sedang berbaris menurut kelas mereka masing-masing. Sedangkan aku? Ntah, antara malas dan ah merasa masa bodoh.
Aku bingung mencari kelasku. Atau jangan-jangan aku masuk IPA padahal pilihanku saja IPS. Aduh, gawat.
Setelah aku mencari namaku dan ini dia ketemu. X IPS 6. Syukurlah aku tidak jadi masuk kelas IPA.
Setelah itu aku berbaris menuju kelasku dipandu oleh kakak-kakak OSIS.
Netraku melirik kanan kiri, merasa sangat asing dengan teman-teman baruku. Aku berusaha mencari teman yang kebetulan aku kenal mungkin, tapi alhasil aku tidak menemukannya.
"Loh, Sha kamu juga keterima disini?" tanpa sadar suara seseorang mengagetkanku.
Rupanya aku mengenal orang itu, ya dia teman satu kelas SMP ku dulu, namanya Ara Kamila. Kami tidak terlalu dekat semasa SMP dulu.
"Eh, Ara. Kamu juga di SMA ini?" tanyaku.
"Iya nih, wah kita satu sekolah lagi ya, satu kelas lagi," jawabnya sambil terkekeh.
"Sha, aku disini ya sama kamu," celetuk Ara sembari menyunggingkan senyum kecil manisnya.
Ku akui dia sangat manis jika tersenyum. Dia jarang sekali marah. Mungkin. Aku juga kurang tahu, karena kami tidak terlalu dekat waktu SMP.
Setelah itu, kami semua digiring menuju kelas kami masing masing. Saat masuk kelas, aku bersama Ara mencari tempat duduk, saat itu suasana kelas hanya ramai dengan suara orang yang memindahkan kursi, hanya sedikit orang yang berbicara karena saat itu kami belum mengenal satu sama lain. Aku duduk di deret ke 3 dari kiri pada baris ketiga.
Saat itu ada kakak osis yang masuk dan memberitahu kami tentang kegiatan yang akan dilaksanakan saat MOS. Namun, sekarang kegiatan seperti itu disebut MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) karena sudah ada aturan bahwa tidak ada "perpeloncoan". Aku dan yang lain diam mendengarkan arahan dari kakak OSIS.
"Adik - adik kenalkan, nama saya Satria, disini saya akan membagikan jadwal kegiatan saat MPLS, kalau ada yang kurang paham bisa tanya ke saya," jelasnya sembari membagi jadwal kegiatan.
Aku sebenarnya tidak tertarik dengan kegiatan semacam ini. Hanya duduk mendengarkan, percakapan klasik antara teman baru.
"Hallo, nama kamu siapa?"
"Kamu dari SMP mana?"
Ah ya semacam itu. Kegiatannya sangat membosankan bagiku.
Aku juga tak banyak bicara dengan Ara. Hanya bicara penting saja.
Setelah MPLS selama tiga hari yang membosankan itu akhirnya selesai juga dan hari pertama masuk untuk pelajaran sangat membosankan sekali. Iya, bosan. Aku memang orang yang gampang bosan.
"Sha, kantin yuk" jawil Ara sembari berdiri di sampingku ketika aku sedang melamun.
"Iya, ayo" gumamku meng-iya-kan.
Oh iya aku lupa cerita, semasa SMP dulu, aku tidak terlalu dekat dengan Ara. Yang membuat kami mengobrol satu sama lain adalah tentang hal-hal yang berbau Korea. Kebetulan kami satu fandom* jadi kami sering bercerita tentang idol favorite kami pada masa itu, yaitu EXO. Aku suka Sehun tapi Ara suka Baekhyun. Kami sering menceritakan tentang EXO mulai dari musik, musik video (MV), drama mereka, variety show mereka, dan banyak hal lain.
(*fans kingdom, sekelompok orang yang mengidolakan dan membentuk satu grup untuk menyukai idolanya)Mungkin aku dan Ara sekarang lebih dekat karena kita satu bangku dan hobby kita sama. Mungkin. Aku menyebutnya begitu. Bahkan kita sekarang sudah jadi sahabat.
Akan ku ceritakan teman-temanku yang lainnya. Yang dekat denganku.
Sasa natazha. Biasa dipanggil Sasa. Dia sangat kalem dan tidak banyak bicara. Aku tidak tau juga sih liat saja kalau sudah kenal.
Ira Zahra. Biasa dipanggil Ira, ra. Dia adalah teman sebangku Sasa. Mereka berasal dari sekolah yang sama, dan kelas yang sama. Sama seperti aku dan Ara. Ira sangat pendiam waktu itu.
Diana Aulia. Dis sering dipanggil Na, Dea. Dia duduk di depanku. Kesan pertama saat aku melihatnya dia sangat judes. Tapi ah jangan seperti itu Cha, kamu belum mengenal orangnya. Jangan lihat dia dari fisiknya.
Syahrani Eka Ulla. Dia sering dipanggil Ulla, Rani. Dia sangat sksd* dan mudah bergaul dengan siapapun. Dia teman sebangku Dea. (*sok kenal sok dekat)
Ara Kamila, atau sering dipanggil Ara. Dia anak K-popers sama sepertiku. Dia teman sebangku ku. Kita sering bertukar drakor*. Sejujurnya dulu dia sangat kalem dan tak banyak bicara di SMP. Tapi semenjak SMA dia berubah 180° beda dari yang dulu. Dia lebih usil, lebih malas, dan yang paling parah dia sering mengejekku. Aku benci dengannya. Kadang. (*drama korea)
"Sha, kamu udah ada doi belum?" sambar Ara setelah melihatku melamun dengan tatapan mata ke arah Nindy dan mas Beni yang sedang mengobrol berdua. Mereka pacaran. Sebenarnya anak-anak sekelas mengecap Nindy sebagai cewe yang (maaf) jelek dan sering dibully. Tapi faktanya dia punya pacar, kakak kelas pula.
"Hah? Gak ada" jawabku asal.
"Kamu kalah ya sama Nindy, jelek gitu udah punya pacar. Kamu? Belom," goda Ara.
"Hih apa sih ra. Jangan gitu kalik," aku mendengus kesal.
"Emang tipenya Sheryl Elsha itu yang kayak gimana?" tanya Ara sembari menggodaku.
"Gatau. Aku pengen punya cowo yang bisa gitar. Kaya mas Daniel yang selalu gitarin mba Oshi" gumamku berandai-andai.
"Bantu cari dong, Ra" pintaku pada Ara.
Ara hanya mengangguk saja.
"Sha balik ke kelas yuk," ajak Ara.
Kami kembali ke kelas melwati salah satu koridor kelas sebelah. Ya, kelas X IPS 7. Disana ada banyak laki-laki yang sedang berkumpul di depan kelas. Ntah sedang apa aku tidak terlalu peduli. Tapi aku mendengar alunan gitar samar-samar.
"Eh itu yang pegang gitar, Bunga suka sama kamu," salah satu temanku sekelas berteriak sambil menunjuk ke arah Bunga. Itu sontak membuat pipi Bunga memerah sempurna dan sembunyi di balik pintu. Sedangkan laki-laki yang memegang gitar hanya melirik tanda tak suka dan melanjutkan bermain gitar. Ada-ada saja tingkah temanku itu.
Aku hanya tersenyum melihat tingkah teman-temanku yang menjahili satu sama lain. Suka? Aku bahakan tidak bisa mendefinisikan apa arti sesungguhnya. Karena jujur, aku belum pernah merasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wave Of Love
Teen Fiction"sebenarnya aku tidak mengerti apa yang kurasakan" "sebenarnya hidupku terasa biasa saja sebelum hadirnya sosokmu yang mampu mendobrak segala kebiasaanku" ©Feb, 2018