Aku masih berada di hotel tempat aku menginap selama aku ada urusan bisnis di kota ini.
Aku masih bergelut dengan kertas-kertas laporan dan laptop yang ada di depanku. Padahal ini sudah pukul 11.00 malam. Rasanya mataku sudah sangat berat dan badanku juga terasa sangat pegal.
Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti mengerjakan laporan dan memilih untuk segera tidur.
Sebelum tidur aku membuka ponselku dan melihat beberapa foto di galeri, foto dua malaikat yang jadi penyemangatku selama ini.
Youngjae, suamiku.
Yugoo, anakku yang sekarang sudah berusia 2,5 tahun.Tanpa sadar aku melengkungkan bibirku ke atas. Mereka benar-benar sebuah energi booster untukku.
Tidak lama, masuk panggilan di ponselku. Aku langsung menerima panggilan itu.
"Hello.."
"Hello Babe, kan bener feeling aku, kamu belum tidur" kata suara di sebrang. Suara Youngjae suamiku.
"Ini aku udah mau tidur kok"
"Jangan forsir diri kamu"
"Iya Dad, mommy gak forsir kok, lagian daddy sendiri kenapa belum tidur?" Jawabku ke suamiku itu.
"Ini tadi nyelesain compose lagu"
"Nahlo, kamu juga forsir diri kamu"
"Aku kerja distudio, studio aku dirumah, jadi gak akan secapek kamu Mom"
"Iya deh iyaa, ini bentar lagi aku istirahat kok"
"I miss you"
Aku tersenyum mendengar kata itu keluar dari mulut suamiku. Ini sudah 3 hari aku menginggalkannya karena urusan bisnis diluar kota.
"I miss you too, Yugoo gimana? Aku kangen dia"
"Yugoo udah tidur, dia sama sekali nggak rewel kamu tinggal, malah dia enjoy banget qtime sama daddynya"
"Syukurlah kalau gitu, dia itu kan udah kayak versi mininya kamu, kalian kan kompak banget"
"Aku nyium bau-bau cemburu nih, hehe"
"Siapa yang cemburu? Enggak" kataku bohong, aslinya aku cemburu, bukan karena mereka berdua, tapi aku sedih karena aku tidak bisa ikut menghabiskan waktu bersama mereka.
"Yugoo kangen kok sama mommy-nya, dia nanyain kamu terus"
"Terus kamu jawab apa?"
"Aku jawab aja kamu lagi pergi sebentar beliin dia mainan"
Aku tertawa mendengar alasan Youngjae.
"Udah ya kamu tidur, besok kabarin lagi, we miss you Mommy"
"Kamu juga istirahat ya Dad, i miss you guys"
"Kangen cium kamu, kangen peluk kamu, kangen ndusel sama kamu, kangen nyiumin leher kamu, kangen--"
"Dad! Ih udah sana tidur!"
"Hehe"
"Goodnight love"
"Goodnight, dream of me"
Klik.
Aku memutuskan panggilannya. Aku tersenyum lagi mendengar kata-kata suamiku tadi, dia sangat pandai membuatku untuk selalu jatuh cinta padanya, setiap harinya.