Menjalani kehidupan pernikahan dengan Jackson itu sangat berwarna, tingkah anehnya, dia yang terlalu protective, dia yang terkadang manja tapi juga sangat memanjakan. Intinya menjadi istri seorang Jackson Wang adalah salah satu hal yang membahagiakan untukku, karena ketulusan dan dia yang selalu memperlihatkan rasa sayangnya secara gamblang membuat aku merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia ini.
"'Morning, Babe" suara husky khasnya di pagi hari membangunkan aku. Tepat aku membuka mata senyuman itu langsung ada di depanku, senyuman seorang laki-laki tampan.
Aku ikut tersenyum tapi sesaat kepalaku menjadi pusing dan rasa mual muncul begitu saja, dengan sigap aku langsung beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
Rasanya aku ingin mengeluarkan semua isi yang ada di perutku.
"Babe... Kamu nggakpapa kan? Babe???" Jackson mengetuk pintu kamar mandi kemudian membukanya.
Aku sudah terduduk di dekat closet dengan lemas.
"Kamu sakit???!! Kita kerumah sakit sekarang!"
"Enggak, aku nggakpapa kok cuman pusing aja, lagian kamu harus kerja, tapi maaf sayang aku gabisa bikinin kamu sarapan" jawabku dengan lemas.
"No" Jackson langsung keluar dari kamar mandi aku berjalan menyusulnya.
Dia meraih ponselnya kemudian.
"halo, tolong back up semua jadwal saya, hari ini saya tidak bisa ke kantor"
"Baik, tolong urusan jadwal ulang untuk pertemuan dengan petinggi perusahaan"
"Terimakasih"
"Babe, kamu nggak masuk hari ini? Kasian anak buah kamu dong, hari ini bukannya kamu ada ummm" aku rasanya ingin muntah lagi.
Jackson sama sekali tidak menjawab perkataanku dia langsung dengan sigap membuka lemari untuk mengambil beberapa pakaian.
"Kayaknya aku cuman masuk angin deh" kataku lagi. Muka Jackson masih keliatan khawatir.
"Pokoknya kita ke rumah sakit sekarang" jawab Jackson sambil memakaikanku sweater dan celana.
"Kayaknya aku masuk angin karena tiap tidur kamu nggak bolehin aku pake baju, jadi gini kan" omelku ke Jackson.
"Im sorry babe" Jackson memasang wajah melasnya. Aku malah tersenyum.
"Enggak enggak, aku cuman bercanda" kataku lagi.
***
Akhirnya aku dan Jackson sampai ke rumah sakit.
"Pak Jackson, Bu (Y/N) selamat karena anda berdua akan menjadi orangtua, Bu (Y/N) sedang mengandung usia kandungannya sudah 5 minggu" kata dokter.
Aku langsung melihat ke arah Jackson yang duduk di sampingku, sudut bibirnya terangkat kemudian dia memandangku, kemudian menghadap ke depan lagi.
"Jadi dokter, istri saya hamil?"
"Iya Pak, selamat"
"Laki-laki atau perempuan dok?!" Tanya Jackson dengan semangat.
"Pak, usia 5 minggu belum bisa menentukan kelamin janin, jadi bapak sabar ya, rajin-rajin check up saja agar kita tau perkembangan bayinya"
Aku kadang heran kenapa Jackson bisa sebodoh ini tapi sangat menggemaskan.
"Oh iya dok, apa yang harus saya lakukan untuk menjaga istri dan bayi saya? Apa ada pantangan makanan atau bagaimana?" Tanya Jackson lagi.
God! That's why i feel like i'm the luckiest wife in the world.
"Bu (Y/N) harus makan makanan bergizi, nanti saya beri vitamin, dan susu untuk ibu hamil harus rajin di konsumsi, untuk makanan asal jangan minum yang bersoda, beralkhohol, tidak mengonsumsi buah2an seperti nanas, durian, makan makanan yang matang, jangan setengah matang..." Dokter menjelaskan dengan sabar, dan suamiku juga mendengarkan dengan seksama.