Salsha tertawa mendengar cerita Cristy. Saat ini mereka berada di kantin. Salsha telah menceritakan tentang kejadian kemarin ke Cristy."Lo harus tau, gimana reaksi nyokap gue waktu itu" cerita Cristy menggebu.
Salsha bertanya 'Apa' dengan mimik wajahnya.
"Nyokap gue pingsan karena ngira mereka itu tuyul"
"Hahahaha" Salsha tertawa lepas.
Cristy bercerita tentang keponakan laki-laki kembarnya (Rehan-Refan) yang menginap di rumah Cristy tanpa sepengetahuan Mama Cristy, si kembar dikira tuyul oleh Mama Cristy.
Cristy pun ikut tertawa mengingat kejadian itu.
"Gue cariin ternyata lo ada di sini" Suara itu menghentikan tawa keduanya.
Aldi duduk di depan Salsha. Ya, orang itu adalah Aldi.
"Gue bilang, tunggu gue di kelas malah ke sini duluan" ujar Aldi, mata nya mengintimidasi Salsha.
Cristy terdiam. Sedangkan Salsha gugup ditatap seperti itu oleh Aldi.
"Gue laper, nunggu lo kelamaan" Salsha beralasan.
"Kalo gitu lo harus di hukum karena gak nurutin apa kata gue" ucap Aldi tenang.
"What?" mata Salsha melotot. Terkejut.
Aldi bangkit dari duduknya, menghampiri Salsha. Ditariknya tangan kanan Salsha oleh Aldi untuk berdiri.
"Perhatian" Aldi berteriak. Seisi kantin tertuju pada Aldi.
"Gue umumin kalo Salsha sekarang adalah pacar gue. Kalo ada diantara kalian yang nyakitin dia, bakal berurusan sama gue. Jadi, buat ngerayain hubungan kami, gue bakal nraktir kalian semua"
Seisi kantin bersorak.
"Buat pedagang di kantin tulis aja apa yang mereka pesen nanti saya bayar"
"Dan buat lo" Aldi menatap Salsha tajam
"Ikut gue" Aldi marik paksa Salsha ke luar kantin. Salsha diam saat di seret Aldi, ia masih syok dengan kejadian tadi.
Cristy hanya melongo tak percaya dengan apa yang Aldi barusan lakukan.
***
Aldi membawa Salsha ke rooftop bangunan sekolah ini.
"Lepasin tangan gue" Salsha berusaha melepaskan tangannya yang dicengkram Aldi.
"Nggak" tolak Aldi tegas.
"sakit Ald" Lirih Salsha. Mendengar itu Aldi mengendurkan cengkramannya.
Kenapa dengan Aldi ini? Dia bersikap kasar. Ia menyeret Salsha paksa, tangannya dicengkram erat.
"Lo kenapa sih? Tanya Salsha sewot.
"Gue? Kenapa? Gue itu gak suka sama orang yang gak nurut sama gue, dan lo tadi bersikap itu" ujar Aldi, melepas cengkraman tangan Salsha.
"Gara-gara hal sepele lo jadi gini? Lagi pula kenapa juga gue harus nurut sama lo" Salsha tambah sewot.
"Lo siapa gue? Apa kurang jelas, lo itu PACAR gue" Aldi menekankan kata pacar.
"Apa perlu gue kasih tanda ke lo" ucap Aldi pelan, sambil mencondongkan badannya mengikis jarak wajahnya dengan Salsha.
Salsha menahan napas. Wajahnya sangat dekat dengan Aldi, jaraknya hanya 5 cm.
Di lihat sedekat ini wajah Aldi semakin tampan berlipat. Aroma mint menyeruak di hidung Salsha.
Cupp
Aldi mengecup bibir ranum Salsha.
"Itu tanda kalo lo milik gue" Aldi menegakan kembali badannya.
Salsha melotot tak percaya.
"Lo! " tangan Salsha menunjuk ke wajah Aldi. Ia marah karena telah mencuri ciuman pertamanya.
"Gue bakal ngelakuin lebih dari itu kalo lo gak nurut sama gue" Aldi berujar dengan santai, berjalan dan duduk di sofa usang yang ada di belakang Salsha.
Salsha balik badan ke belakang.
"Mak-" ucapan Salsha terhenti. Aldi menarik Salsha untuk duduk di sampingnya.
"Lo gak bisa gini Ald" protes Salsha, ia berusaha bangkit tapi Aldi menahannya.
"Bisa!" Aldi mencondongkan badannya ke Salsha -lagi-.
Salsha diam.
"Lo harus nurut sama gue, jangan pernah ngebantah. Kalo lo gak nurut liat apa yang bakal gue lakuin ke lo" Aldi menarik badannya.
"Gue ngantuk. Temenin gue tidur" Aldi merebahkan badannya untuk tidur dengan berbantal paha Salsha.
"Jangan ngebantah, gue capek" Aldi memejamkan matanya.
Salsha yang awalnya ingin protes terdiam saat melihat wajah Aldi. Salsha mengamati Aldi yang terpejam. Alisnya tebal, matanya yang dulu menatapnya penuh kelembutan kini sudah tak terlihat lagi. Kantung mata Aldi agak kegelapan. Apa dia semalem gak tidur? Pikir Salsha.
Tak lama bell masuk berbunyi. Salsha ingin membangunkan Aldi tapi ia nggak tega.
"Bangunin gak ya?" gumam Salsha.
"Mana jam selanjutnya pak Hasan, bisa kena hukuman kalo gue gak masuk" pak Hasan guru fisika yang terkenal Killer.
Salsha bimbang.
Akhirnya ia memutuskan untuk bolos, ia tak menyukai pelajaran itu. Salsha malas bila berurusan dengan fisika.
'Sekali ini aja gue bolos nggak rugi kan, urusan hukuman biar nanti' pikir Salsha. Ia menyenderkan badannya ke bahu sofa.
Angin berhembus membuat Salsha mengantuk, ia ikut tertidur.
TBC~
Pendek ya? Maaf hehe lagi gak mood 😁
Next part 15+ vote 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
ALSHA -ALDI SALSHA-
Teen FictionSalsha Elzira Alice menempati sekolah baru di Jakarta pindahan dari Bandung. Ternyata di sana juga ada Aldi sang mantan. Salsha udah melupakan Aldi sepenuhnya. Karena dulu saat mereka berpacaran bisa disebut dengan Cinta Monyet. Karena suatu kejad...