Hari Pertama

24 8 17
                                    

Pagi ini matahari bersinar terang. Cahayanya menerobos celah jendela kamar. Hivi terbangun dari tidurnya. Ingatan tentang manusia bersayap hitam terlihat samar. Beberapa hari yang lalu,dia ditemukan tergeletak di bawah pohon terbesar di hutan itu. Teman-temannya menerangkan bahwa semalaman Hivi menghilang. Hivi ingin menceritakan kejadian yang dia alami tetapi dia mengurungkan niatnya karena takut dikira itu hanya cerita bohongan atau mimpi belaka. Hanya saja sekarang dia lupa bagaimana wajah manusia bersayap itu,yang dia ingat hanya tatapan tajam matanya dan suara kepakan sayapnya. "Anggap aja itu cuma mimpi"gumam Hivi berusaha menyakinkan diri sendiri.

Hari ini hari pertama Hivi menjadi murid SMA. Dia merasa bersyukur sekali karena bisa lolos seleksi untuk masuk SMA favorit di kota ini. "Ayo berangkat sekarang!"terdengar teriakan dari depan rumahnya. Rupanya ada lelaki berseragam putih abu-abu yang sedang menunggu di atas sepeda motor. Hivi tersenyum pada Aldo "Ayo.."ucapnya. Mereka adalah sahabat baik.Selalu satu sekolah sejak kecil. Rumahpun berdekatan sehingga berangkat maupun pulang sekolah selalu bersama,itulah yang membuat persahabatan mereka semakin erat.

Hivi merasakan debaran saat masuk ke gerbang sekolah. Ada rasa bahagia dan bangga karena keinginan untuk masuk ke sekolah impiannya akhirnya terwujud. Hivi melihat sekumpulan murid sedang sibuk membaca pengumuman yang tertempel di mading sekolah. Ternyata itu adalah pengumuman pembagian kelas. Hivi antusias mencari namanya di barisan nama murid per kelas. Dia tersenyum saat membaca namanya,Hevean Claveria,tercantum di Kelas X-1. Lokasi ruang kelasnya cukup strategis karena berada di lantai satu, dekat dengan kantin dan perpustakaan. Tiba-tiba Aldo merangkul pundaknya. "Sekelas lagi"ucapnya cengengesan sambil menunjuk tulisan Rivaldo Skien di papan pengumuman. Hivi hanya bisa geleng-geleng kepala karena tak menyangka bisa satu kelas lagi dengan Aldo. "Bosan tau..dari TK udah sekelas terus."ucap Hivi sambil mengacak-acak rambut Aldo dan berlari kecil menuju ruang kelasnya.

"Bruk" tak sengaja Hivi menabrak seseorang. "Maaf.."Hivi spontan meminta maaf karena merasa bersalah. Orang itu hanya diam dan berlalu pergi. "Kamu nggak apa-apa,Vi?" Aldo berjalan menghampiri. Hivi masih terdiam menatap kepergian orang itu."Kenapa?kamu kenal dia?"tanya Aldo yang penasaran. "Nggak sih cuma wajahnya kayak pernah lihat." Hivi masih mencoba mengingat-ingat siapa orang itu.Wajahnya terlihat familiar." Mungkin pernah ketemu di suatu tempat, nggak usah dipikirin, yuk masuk kelas aja"ucapan Aldo menyadarkan lamunan Hivi. Mereka akhirnya berjalan menuju ruang kelas.

Kelas sudah penuh dengan para murid baru. Beberapa dari mereka saling berkenalan. Mereka terlihat antusias menyambut gempitanya masa SMA.Bertemu teman baru,guru baru,dan lingkungan baru adalah sesuatu yang mendebarkan. Masa SMA juga terkenal dengan masa yang paling indah dari semua rangkaian sekolah yang ada. Hivi dan Aldo juga tak mau kehilangan kesempatan untuk berkenalan dengan para penghuni kelas. Aldo menceritakan tentang dirinya dengan bahasa yang konyol sehingga membuat seisi kelas tertawa. Dia memang pandai bergaul dan menghidupkan suasana.

Tapi ada satu orang yang menarik perhatian Hivi. Orang itu hanya berdiam diri duduk di kursinya sambil melihat ke luar jendela. Dia tampak tak peduli dengan kehebohan kelas."Boleh kenalan?"sapa Hivi memberanikan diri menghampiri. Orang itu menoleh. "Kamu..kamu kan yang tadi."Hivi terkejut karena ternyata orang itu adalah orang yang tadi dia tabrak. "Namaku Hivi.Kamu?"Hivi mencoba tetap ramah.Sebelum orang itu menjawab tiba-tiba Aldo menghampiri mereka. "Ternyata kita sekelas.Aku Aldo.Salam kenal." ucap Aldo sambil mengulurkan tangannya. "Arvin"orang itu membalas ajakan bersalaman Aldo pertanda perkenalan mereka mulai terjalin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang