«Survival» Online

Act 01: [The «Survival» Online]

Meteor itu seakan tidak akan pernah berhenti. Itu sudah pasti. Mengiggat bahawa aku baru saja menghabiskan seluruh Rare Skill's terbatasku hanya untuk menyerang segerombolan Demons knights yang melintasi tebing curam di bawahku.

Setelah beberapa menit, cahaya merah kembali berkumambang di atas langit yang gelap.
Cahaya merah menyala itu mulai menembusi atmosfer, lekukan dari udara mulai menipis.

Aku mulai berpikir saat secara tiba-tiba menekan panel skill yang membuat ini terjadi. Adalah orang bodoh.

Hmm... Wajar sih, tapi aku bukan orang yang menilai dari sampulnya, melainkan isinya. Aku adalah player pertama yang langsung mengunakan skills terbatasnya hingga habis dalam satu serangan.

*Blaaarrrrrrrrr....!!!

Udara panas menyapu, suara gemuruh yang lebih keras daripada teriakan para monster yang menderita dalam puluhan serangan yang hanya bisa di pakai sekali seumur hidup di dalam game ini.

Mataku sedikit terpalingkan setelah melihat sebuah window kecil yang terus menampilkan layar text yang sama.

>Level up
>Level up
>Level up
>Level up
>Level up
>Level up
>Level up
⬇

>>[mendapatkan gelar: pembunuh Iblis]
>>[mendapatkan gelar: pembunuh Dewa]
>>[mendapatkan gelar: sang Colection]

"..........."
Untuk sesaat aku berpikir sedang beruntung. Levelku berakhir pada angka 345, coll's yang hampir tidak terhitung, dan point skill's yang ulty.

"... Bukankah ini sama saja dengan Cheat?"

Dan juga! Kenapa ada program dewa di dalam kawanan monster tingkat Iblis!? Membunuh dewa sama saja seperti aku telah menamatkan game ini bukan?! Itu sanggat aneh mengingat aku baru saja bermain game ini selama 6 menit yang lalu.

Dan melihat berbagai situasi sesaat ini, aku hanya punya pilihan untuk [Continue] pada game yang menurutku akan sanggat mudah ku selesaikan ini. Tentu, siapa yang tidak tahu game virtual yang mengemban banyak keluhan karena tingkat kesulitannya yang tinggi, walaupun begitu tetap saja game virtual yang berjudul «Survival» Online ini menjadi game yang terlaris di seluruh dunia.

Menghela napas, lalu menarik sebuah lingkup pemikiran yang panjang. Manik wajahku sedikit berkerut setelah melihat point Orcale, milikku mendapatkan angka jutaan. Aku perotes bukan karena aku memiliki sesuatu yang praktis, tapi karena memiliki semuanya yang serba tinggi, di kalangan level seratusan yang bermain selama bertahun-tahun akan menimbulkan masalah. Melihat setatus new player-ku secara langsung, yah aku akan di kira cheeater.

"Nah, apa yang akan kulakukan selanjutnya..."
Dengan sedikit mengarahkan pandangan menuju sisi lain tebing, dapat terlihat dengan kabur sebuah pemukiman kecil yang di pagari oleh beberapa tembok batu.

"Hmmm......... Lebih baik seperti ini." dengan segera aku memikirkan untuk mengeluarkan window, dan itu berhasil dengan baik, sebuah window dengan garis orange gelap muncul di depan pandanganku.

Ini tidak seperti sistem game virtual yang lainnya, di dunia ini sistem menu dapat kita akses hanya dengan pemikiran, jika di game virtual standar kita perlu akses gerak dan sentuhan tangan.
Yah... Bisa di bilang teknologi full dive ini lebih praktis dan canggih.

>>Penglihatan jauh [10 Orcale]
>>Map analisis [10 Orcale]
>>mendapatkan skills: [Analisis]

Aku menaikkan kedua skill tersebut dengan sanggat mudah. Yah, mungkin ini lebih peraktis, walaupun ini seperti cheeat.

Aku membuka maping dengan segera, sebuah layar orange membentuk jalur coklat dan beberapa lingkup hutan di sekitarnya. Garis lintang dan garis bujur ini dengan jelas menandakan jarak tempuh pada setiap zona.

Untuk kedesa itu aku harus menempuh jarak 87 KM dari tempatku. Dari data ini, populasi player berlevel rendah yang ada di sana sanggat banyak. Mungkin lebih baik aku mencari kota atau...

"Ibu kota Arnette..."

Layar itu segera membentuk sebuah jalur yang mengarah pada suatu pemukiman besar, yang terlindungi oleh tembok tinggi di setiap sisi. Walaupun jarak kesana 400 KM dari tempatku, dengan mengunakan Ability yang tinggi, itu hanya butuh beberapa jam.

Dengan cepat aku menaikan setatus abilityku. Angka yang ada hampir tidak bisa terlihat.

>>anda menaikan status: [Ability: 9000 Orcale]
>>anda menaikan status: [Stamina: 9000 Orcale]
>>[mendapatkan gelar: Raja terkuat]
>>[mengaktifkan pendapatan]

"Yos..."

Sekarang tinggal menganti pakaian ini dengan droop item yang kudapat dari kejadian sebelumnya.
Setelah mengambil jubah dari iventoryku, aku segera menekan panel [Kenakan] pada pikiranku.

>Jubah dunia bawah [dark coat]

Dengan sanggat cepat sebuah cahaya menutupi baju kemeja yang aku kenakan, itu berubah menjadi jubah panjang dengan bordir garis putih lurus yang menghiasi setiap sisinya.

"..........."
Aku sedikit membisu ketika menatap matahari mulai tengelam di sudut ekuator. Cahaya orange terang, mulai membuatku sedikit terlena untuk tetap diam dan menatap pemandangan indah ini.

•
•
•

Jam 05:00 pada dunia ini, sedangkan di dunia nyata 17: 53.
Sistem virtual tubuhku memaksaku untuk segera bangun, dan bersiap-siap menuju kota Arnette.
Pertama harus melewati benteng kesatria, lalu berjalan keutara menuju perbukitan Wyvran.

Setelah memutuskan, dengan segera aku menuruni tebing dengan cara melompat dari kanan kekiri secara berurutan. Setelah menuruni tebing yang tidak terlalu curam, aku memotong jalan melalui perairan di dekat jalur utama.

>mendapatkan skills: [Berjalan di atas air]
>>[mengaktifkan pengambilan]

Kembali memasuki daerah hutan yang memiliki bebrapa kejutan. Hutan ini memiliki pepohonan yang rimbun, oleh karena itu tidak heran keadaannya cukup gelap. Tapi suasana gelap itu hanya menjadi ilusi belaka, di setiap sisi pohon terdapat kristal biru yang memancarkan sinar redup berwarna biru dan juga walaupun ini pagi hutan ini masih menjadi tempat bagi kunang-kunang untuk menunjukan sinarnya.

"Yah... Inilah yang unik daripada game bukan."

Ini bukan pertama kalinya aku bermain game virtual, jadi pemandangan seperti ini sudah biasa bagiku.

Ya, pemandangan saat kita sedang asik dengan menikmati kehindahan dunia sistem ini, dengan tiba-tiba jumpscare berupa monster muncul dari belakang kita.

"Golem Troll..." pekikku pelan.

Monster dengan tinggi 6 meter dan mempunyai tubuh yang seutuhnya terbuat dari batu keras.

<Golem Troll [L.V: 53]>
Hp: 10.000%
Mp: (none)

Skills analisis memang sanggat berguna.
Untuk saat ini mari kita bersyukur karena mendapatkan level setingkat dewa. Jika di pikir lagi, mana mungkin aku bisa melawan monster ini jika berlevel rendah.

Pedang dengan bentuk koutur yang melengkung dan mempunyai satu mata tajam, secara tiba-tiba terbentuk melalui gumpalan cahaya putih.

"Ini cukup untuk mengetes skills bertarungku."

Sebelum diriku sempat untuk bergerak, sang golem mulai menyerang deluan. Dia menghempaskan tangan batunya meuju diriku, tapi serangan itu dengan mudah aku hindari.
Dengan sedikit meloncat kekanan, aku segera mengambil posisi siap.

"Hup!"

*Triingggg!

Tanganku mengayunkan pedang dalam hitungan 0,3 skon. Menimpas dari atas menuju bawah secara diagonal. Tidak mengejutkan, HP miliknya berkurang hingga 0% dan akhirnya hilang menjadi gumpalan kristal dan Corein.

*to continued.