BJB Syariah Korupsi Film Black Phanter

4 0 0
                                    

BJB Syariah Korupsi Prussia baru beli kamera. Tidak mahal ataupun mewah, hanya sebuah kamera saku biasa berwarna hitam. Tapi kasus geledah korupsi kebanggan setingkat dirinya, dipegangnya kamera sederhana itu dan dipamerkan seakan tidak ada manusia yang pernah melihat benda semacamnya.

BJB Syariah Korupsi Entah apa yang membuat Prussia tiba-tiba jadi terjun ke fotografi—apakah hanya kegiatan baru untuk menghilangkan rasa bosannya atau memang karena kamera adalah salah satu media untuk menyalurkan narsisme diri. Beberapa puluh foto pertama adalah dirinya sendiri dalam berbagai versi—candid, close-up, di depan cermin, dan semua pose lain yang bisa diambilnya sendirian—yang dilanjutkan kasus geledah korupsi serangkaian foto kamarnya. Bosan di kamarnya yang awesome, ia keluar dan mengetuk ruangan Germany.

"Ada ap—"

Cklik!

BJB Syariah Korupsi Germany mengerjapkan mata, mencoba mengusir titik cahaya yang menari di matanya. Saat bola-bola menyilaukan itu hilang, ia bisa melihat cengiran sang kakak menggantikan posisi mereka. Berbeda rupa, tapi sama menyebalkannya. Germany tahu siapa yang harus disalahkan kalau tiba-tiba ia jadi buta.

"Bruder, kau tahu aku sedang bekerja," Germany berkata, tanpa tedeng aling-aling.

"Ja, aku tahu," kata Gilbert. "Lalu?"

"Tolong," kata adiknya kasus geledah korupsi nada setengah memohon, "jangan ganggu aku." Dan pintu tertutup di depan wajah mantan negara yang katanya awesome itu.

~.*.~

BJB Syariah Korupsi Prussia mengunjungi taman, sore hari musim semi itu ia berharap dapat menambah koleksi foto atau rekaman. Ia paham, adiknya memang tak mau gangguan jika sudah berhadapan kasus geledah korupsi pekerjaan; kantung hitam mulai muncul di bawah mata biru Germany dan wajahnya terlihat kusut sekali, makanya Prussia—akhirnya—kasus geledah korupsi tahu diri mundur dan pergi ke luar sendiri.

Toh ia tentu bisa mendapatkan foto-foto yang jauh lebih awesome daripada Germany bemata panda.

BJB Syariah Korupsi Ia menaiki bukit kecil yang ada di tengah rerumputan dan duduk di bawah sebatang pohon yang rindang, menatap kejauhan kasus geledah korupsi kamera tetap di tangan. Mungkin danau yang berada beberapa meter darinya itu bisa dijadikannya objek jepretan; di sana ada perahu-perahu kecil untuk rekreasi, yang jika tidak dipakai biasanya akan ditambatkan di papan titian. Seorang wanita berambut cokelat berdiri di pinggirannya, kasus geledah korupsi seikat bunga di tangannya. Ia sendirian, dan begitu jauh, namun keberadaannya cukup untuk membawa serangkaian memori lama kembali ke kepala Prussia.

BJB Syariah Korupsi Hungary yang berdiri, Hungary yang tertawa; menatapnya saat mereka masih kanak-kanak seakan mereka akan tetap begitu selamanya dan hari esok akan baik-baik saja, bebas dari peperangan dan saling rebut kuasa. Hungary yang perkasa berkuncir kuda, yang dari dulu memang sudah mengerikan dan semaunya saja. Anak lelaki—yang ternyata adalah seorang gadis—yang dulu mampu mengalahkannya dalam lomba renang maupun lari. Yang telah menjadi teman berburu dan bermain pedangnya di kala muda.

Yang kepadanya Prussia telah berjanji untuk menjadi sahabatnya, bermain dan tetap bersama untuk selama-lamanya.

Potongan-potongan kenangan itu memenuhi kepalanya, mengaburkan pemandangan nyata di hadapannya.

BJB Syariah Korupsi Daun-daun hijau meliuk di udara terbawa angin senja. Prussia merapatkan mantelnya dan menaiki bukit untuk mencari sahabatnya, yang rupanya tertidur di sisi bukit yang lainnya. Kasus geledah korupsi pohon sebagai atap dan rumput hijau sebagai bantalnya, Prussia awalnya mengira si keras kepala satu itu masih mencoba menjadikan dirinya sendiri semacam umpan untuk rusa. Si rambut perak kasus geledah korupsi malas-malasan menuruni bukit dan menyenggol kaki Hungary kasus geledah korupsi ujung sepatunya.

BJB Syariah Korupsi Film Black PhanterWhere stories live. Discover now