Dia Bukanlah Dia [TAMAT #Story_04]

Ep 1

Jumat,  23 February 2018
Pukul 16:50 WIB

VOTE AND COMENT👊👊

Warning⚠⚠typo😬

💟💟💟

Author POV

“Assalamu'alaikum “Salam seseorang.

Dengan santai orang itu memasuki rumah yang bukan rumahnya sendiri.

Tapi orang itu membuatnya seperti pemilik rumah.

“Alfin”Ucap adel dari arah dapur.

Alfin memamerkan gigi putihnya saat melihat Adel.

Alfin melangkah dan mencium punggung tangan adel.

“Eh tante,  kirain gk ada orang tan”Ucap Alfin tersenyum.

Adel terkekeh.

“eh ngomong-ngomong om udh pergi kan tan”bisik Alfin,  adel terkekeh dan mengangguk.

Suaminya baru saja berangkat,  kalau gk dia akan memarahi Alfin kalau datang kerumah.

Marah bukan berarti andre mengusir Alfin,  namun marah karena Alfin cowok yang dekat dengan putrinya.

Awalnya andre sangat melarang Alfin untuk bertamu,  apalagi duduk dekat dengan putrinya.

Walaupun waktu itu mereka masih kecil,  namun andre sangat tegas melarang siapapun cowok yang dekat dengan putrinya.

Walaupun andre tau kedua putrinya bisa menjaga diri,  namun tetap saja Dia adalah dadynya.

Jadi siapapun yang ingin dekat dengan kedua putrinya harus berhadapan dulu dengan dirinya.

“Ah syukurlah,  Bahaya kalau om disini”lanjut Alfin langsung duduk di sofa.

Alfin sudah menggunakan seragamnya,  seperti biasa.

Alfin akan berangkat bersama sahabatnya,  siapa lagi kalau bukan Ayana tersayangnya.

……..

Alfin POV

Disinilah gue,  masih pagi hari tapi gue sudah dirumah orang.

Eiiss sebutannya bukan begitu sebenarnya,  lebih tepatnya rumah mertua gue.  Ya rumah calon mertua gue.

“kalau mau sarapan langsung saja ke meja makan ya,  tante bangunin twins dulu”Ucap Tante Adel,  calon mertua gue.

Ya calon mertua karena gue bakalan nikah sama bidadari gue si Ana.

Semoga saja.

Amiiinnn

Gue tersenyum dan mengangguk.

“Eh tante boleh gk! Ayana biar aku saja yang bangunin”Ucap gue sebelum calon mertua gue pergi menaiki anak tangga.

“Boleh,  asal jangan macam-macam aja”Balas calon mertua gue.

Ah baik banget sih sama menantunya.

“siap tante”Hormat gue,  gue lepasin tas disofa,  gue langsung menyusul calon mertua gue menaiki anak tangga.

Gue gk sabar buat ketemu bidadari gue,  apalagi baru bangun tidur.

Ya walauoun gue tiap hari lihat dia sih,  cuman ya beda aja bangunin bidadari yang lagi tidur.