Zavrlina menatapi kamarnya sekali lagi. Sebelum melakukan pendakian yang memakan waktu selama 2/3 hari. Ini kali pertama Zavrlina mendaki dan sudah mendaki gunung selama itu. Dan ia tidak tahu akan jadi seperti apa ia disana nanti. Ia hanya berharap bahwa semuanya akan baik baik saja. Ia mengecek semua bawaannya. Pakaian dan obat obatan yang sekiranya ia perlukan.
Ia menutup pintu dan berjalan turun menuju ruang keluarga. Waktu menunjukan pukul 05:00 pagi. Zavrlina melihat adiknya telah siap dengan orang tua mereka yang mengecek keperluan anak laki laki mereka itu. Disana, berdiri Zade yang menyenderkan diri di dinding dekat televisi. Saat merasakan kehadiran Zavrlina, Zade langsung berjalan kearah gadis itu sambil tersenyum. Zavrlina membalas senyuman Zade dan memeluk laki laki itu. "Maafkan aku tidak bisa ikut." Kata zade. "Tidak apa, pekerjaan mu lebih penting." Kata Zavrlina. Zade menatap gadis di depannya dengan terkagum. Terkadang ia bingung, mengapa ia tidak menjadikan wanita ini miliknya, ia tidak perlu khawatir dengan Zavrlina yang hanya menginginkan uangnya, karena ia tahu Zavrlina.
"Zade, apa yang kau pikirkan?" Pertanyaan Zavrlina membawa Zade kembali kedalam kesadarannya. "Kau." Kata Zade, Zavrlina mendengus dan memukul pelan tangan Zade. Zavrlina berjalan kearah orang tuanya. "Lihat, lihat, sang induk telah keluar dari sarangnya." Kata Nyonya Sue, Zavrlina memanyunkan bibirnya. "Sebaiknya kita berangkat, tidak mau tertinggal kerera kan." Kata Tuan Sue. Semua memgangguk dan mulai memasuki mobil. Zade membawa mobilnya, Zavrlina duduk di sebelahnya sedangkan Tobias duduk di antara Tuan dan Nyonya Sue di kursi bagian belakang. 30 menit kemudian mereka sampai di stasiun kerera. Kemarin, Zavrlina dan Tobias berkumpul dengan pendaki lain dan melakukan briefing. Pukul 06:00 pagi kereta mereka akn berangkat, membawa mereka ke daerah dimana gunung yang akan mereka daki. "Ibu." Rengek Zavrlina, ia bukan tipe gadis yang dapat di pisahkan dengan ibunya dengan jangka waktu yang lama maupun jarak yang jauh.
"Astaga, Zavy, kau sudah 21 tahun, kelakuan mu masih saja seperi anak berumur 5 tahun." Protes Nyonya Sue. Zavrlina lagi lagi memanyunkan bibirnya dan berjalan kearah Ayahnya. "Ayah." Tuan Sue hanya menggeleng geleng melihat kelakuan anak sulungnya. "Kau akan baik baik saja, Vy." Kata Tuan Sue. Zavrlina berlari kearah Zade dan memeluknya. "Zade, aku tidak jadi ikut ya." Pintanya. Zade terkekeh. "Seperti kata Ayahmu, kau akan baik baik saja, Princess." Kata Zade yang tidak membantu Zavrlina sama sekali. "Ayolah kak, dalam 3 hari kita akan pulang lagi." Kata Adiknya. Zavrlina mendesah dan melepaskan pelukannya. Tidak lupa dengan kecupan yang ia berikan di pipi Zade dan kecupan di puncak kepala yang Zade berikan kepada gadis itu. Lalu mereka berpamitan satu samalain, terlihat airmata di mata Nyonya Sue. Zavrlina menghela nafas berat dan berjalan kedalam ruang tunggu stasiun dengan tiket yang telah di berikan. Zavrlina menoleh sekali lagi kearah keluarganya dan laki laki yang ia sayangi layaknya seorang kakak laki laki. Di dalam Tobias langsung menghampiri teman teman sepermainannya. Dan Zavrlina hanya menatap kikuk kearah teman teman Tobias. "Ah itu kakak ku. Zay! Sini.
" Zavrlina memutarkan matanya. Hanya adiknya yang memanggilnya Zay, karena adiknya tidak terlalu fasih mengucapkan 'V'.
Perlahan Zavrlina mendekati Tobias dan di dapati anak anak semumuran dengan Tobias, si rambut merah, hitam dan coklat. Ia menatap sekitar. "Tidak ada yang seumuran dengan ku?" Tanya Zavrlina dan Tobias hanya menggedikan bahu. "Ini kakak ku, Zavrlina. Dan ini Elmo." Ia menunjuk kearah si rambut merah. "Antony." Si rambut hitam. "Dan Rico." Si rambut coklat. Zavrlina tersenyum. "Hai." Sapanya kikuk. "Kalian sudah siap?" Tanya seseorang dari arah belakang. Tidak terlalu banyak yang ikut, hanya 10 orang termasuk sang pelatih atau pembimping. Sang Pelatih terlihat seusia dengan ayah Zavrlina. 2 menit kemudian, kereta yang mereka tumpangi sudah siap dan mereka langsung memasuki kereta dengan nomor kursi yang sudah di tentukan. Sayangnya, adik tercintanya kedapatan duduk bersama Elmo, sedangkan di sebrang Tobias, Zavrlina duduk bersama Antony. Perjalanan menuju gunung lilith yang berartikan the night demon memakan waktu 1 hari. Semoga tempatnya tidak se kelam maksud katanya batin Zavrlina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Scrittore
FantasiSemua yang ku tulis, menjadi masa depanku. Copyright ©️ 2015 by Queentales