-Menjauhiku? Pura-pura atau justru menghindar?-
••••••
Siang ini, Hujan semakin bergulir bergantian dengan lajunya sepeda motor yang semakin menciptakan kabut asap disertai hujan di kota itu. Riana terbatuk-batuk. Serak, dan mengkedip-kedipkan matanya yang mulai memerah. Jalan dan pandangan mulai tak beraturan. Di bawah sandaran halte, tiba-tiba pergelangan Riana meneteskan sesuatu.
"Bocor!" Desahnya mendongakkan wajah.
Dengan segera ia memindahkan sandarannya. Dan saat itu, sosok seseorang di hadapannya memperhatikan Riana tanpa berkutik. Ia tak bergeming, kemudian orang itu menggeserkannya dengan kasar. Riana tak berkata, selain mengikuti arah badannya yang seketika terombang-ambing dan melayang. Ia terdiam. Malu. Menghindar.
Sedemikian itu, Riana beralih ke arah trotoar. Hujan semakin lebat. Lebat. Hampir dua jam trotoar dan halte di kerumuni manusia-manusia yang berangsur-angsur pergi. Namun, banyak yang rela menunggu hujan berhenti menangis.
"Sampai kapan?!" Ujarnya. Riana semakin lirih menunggu hujan yang reda.
"Baik menunggu cinta dari seseorang yang entah siapa." Tuturnya seketika tersenyum.
****
Malam ini, di liriknya cahaya malam yang digambarkan oleh bulan, bintang, dan serpihan-serpihan hujan yang masih menyeka setetes demi setetes dari dedaunan. Aroma dan ketenteraman malam ini membuatnya terkenang suatu masa. Kesendirian dan pikiran pesimisnya muncul dan mengusik, semakin hari semakin merendahkan dirinya.
"Andai ada seseorang yang menyukaiku. Ataukah dia yang istimewa berada di dekatku. Tapi, Ah lupakah saja."
Tiba-tiba.. Matanya yang bulat basah, mulutnya yang berkemerah-merah, menunduk lantaran hati yang selalu runtuh. Kristal bening itu menetes di sudut matanya. Riana membiarkan air mata itu mengalir, sesekali menyeka, bertahan, dan mengabaikan.
Di pandangnya sudut jendela, di biarkan angin berkelebat yang serentak menyapukan pilu hati yang ada ujungnya.
"Entah sampai kapan diri ini akan terus jadi diri ini. Ataukah tertidur panjang selamanya? Hingga akhirnya rasa cemburu dan ingin di sayangi ini tak tersampaikan hingga jua."
****
Love - z/f

KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu!
Short StoryTentang Rindu yang bertamu, tentang Rasa yang mengakar, dan tentang cinta yang berkelana. PS: Bukan cerita yang resmi dialoq, hanya berupa kata hati dan kiasan tentang cinta dalam diam. Diam. Dan diam. Anda salah satu nya?