OVA #1: The Pict

3.6K 339 45
                                    

Jihoon sedang mematut diri di depan cermin, sambil merapikan sekali lagi simpul dasi yang tampak kurang rapi di mata pemuda mungil itu, ketika Soonyoung datang dan langsung memeluk dari belakang. Terlalu sibuk sendiri menyimpulkan dasi Jihoon tidak memerhatikan siapa yang memeluknya sehingga terkejut bukan main. Bahkan refleks menyikut orang di belakang.

Buru-buru minta maaf ketika akhirnya tahu bahwa orang tersebut adalah Kwon Edward Soonyoung, tunangannya.

Dengan bibir mencebik, Jihoon berkata, "Kau mengejutkanku!" Lantas memukul gemas pundak Soonyoung yang terkekeh.

Pemuda bermata tajam itu menopangkan dagunya di pundak kiri Jihoon setelah sebelumnya mencuri kecupan singkat pada pipi kiri pemuda mungil tersebut.

"Mianhae," kata Soonyoung. Mempererat pelukannya pada pinggang Jihoon kemudian lanjut berkata lirih, "Aku merindukanmu."

Sebaris kalimat barusan sukses membuat sesuatu menjalar cepat dan bermuara pada kedua belah pipi Jihoon. Menyisakan jejak kemerahan yang membuatnya terlihat menggemaskan. Apalagi dia sampai menunduk malu-malu.

Mencubit gemas lengan Soonyoung sebelum berkata tegas, "Tuan Bermulut Manis, lepaskan lenganmu sekarang juga atau aku akan--"

"Kau akan apa, hng?" Soonyoung menyela dengan cepat, secepat gerakannya membalik dan mengunci tubuh Jihoon dengan kedua lengannya di antara tubuhnya sendiri dengan meja rias. Mengendus sensual ceruk leher Jihoon lantas berbisik seduktif, "Kau bisa apa jika aku ingin melakukannya denganmu saat ini juga, hng?" Kemudian mengecup singkat bibir Jihoon.

Rona merah terlihat jelas di wajah bulat seputih pualam Jihoon. Tampaknya pemuda mungil itu kesulitan menetralkan kegugupan yang menyerang hingga tubuh mungilnya terhuyung dan nyaris roboh kalau saja Soonyoung tidak cekatan menahannya.

Jihoon hampir jatuh dalam pesona dan godaan kekasihnya kalau saja ingatan tentang sesi pemotretan yang baru saja mereka lalui tidak berkelebatan dalam kepalanya yang diliputi surai coklat itu. Sehingga dengan mudahnya Jihoon mendorong pelan wajah Soonyoung yang hendak mengecupnya sekali lagi.

Kesal masih betah berlama-lama dalam kepala Jihoon.

"Menjauhlah!" seru Jihoon, dingin. Dia berhasil menguasai dirinya kembali. Sekaligus berhasil mengusir kegugupan yang sempat tercipta akibat dari godaan seduktif Soonyoung. "Aku sedang sibuk."

Pemuda mungil itu kembali membalik tubuhnya, membelakangi Soonyoung dan guratan kebingungan di kening.

Tentu saja Soonyoung tidak tahu. Atau mungkin belum tahu. Entahlah. Tetapi yang jelas Jihoon sedang kesal saat ini. Dia tidak ingin melihat wajah apalagi senyuman tunangannya yang menyebalkan itu---Jihoon selalu berdebar tiap kali melihatnya dan itu sangat nenyebalkan.

Penasaran jualah yang membuat Soonyoung nekat memepet Jihoon hingga miliknya menyentuh bokong Jihoon di bawah sana.

Seketika hening menyergap mereka. Karena selain memepet, Soonyoung sengaja menggesek-gesekkan miliknya di bawah sana sambil terus meniupi tengkuk Jihoon.

Hampir lima menit mereka terdiam begitu---Soonyoung menggoda dan Jihoon setengah mati bertahan---hingga akhirnya Jihoon menyikut Soonyoung dengan teganya.

Pemuda bermarga Kwon itu sontak terbatuk-batuk karena sodokan kedua siku Jihoon tepat mengenai belulang rusuknya. Sesak sekaligus ngilu berbaur jadi satu membuat tuan muda itu seperti tersedak sesuatu. Suasana yang susah payah dibuatnya runtuh seketika.

"Ya! Apa kau ingin membunuhku, huh?" tanya Soonyoung dengan suara tertahan. Dia sampai terbungkuk menahan sakit. "Kau ini kenapa?" imbuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

devilsitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang