Chapter 4

30 2 2
                                    

Esok harinya saat Yujin berangkat sekolah, ia melihat Chaeyeon sedang berada diujung jalanan sempit dengan seorang namja. Setaunya namja itu sunbae nya, kalo dilihat dari gaya rambutnya itu seperti Sehun sunbae. Dilihat dari raut mukanya sepertinya perbincangan mereka serius sekali. Yujin mengumpat di dekat tembok yg besar. Yujin terlonjak kaget karena Sehun sunbae seperti memberikan sebuah obat kepada Chaeyeon. Apakah itu narkoba?. Yujin semakin bingung. Karena merasa ada yg sedang menguntit mereka, Chaeyeon dan Sehun melihat kebelakang, dan melihat Yujin sedang melihat mereka berdua. Saat Yujin hendak kabur Chaeyeon mencegahnya.

"Ya!!" Chaeyeon menggapai tas punggung Yujin dan mendorong Yujin hingga membentur tembok. Yujin merasa kesakitan atas perlakuan Chaeyeon dan ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Kau daritadi sedang menguntit kita?"
"A..ani" Yujin ketakutan dengan perlakuan Chaeyeon dan tatapan tajam Sehun. Karena menurutnya ia akan dibunuh detik itu juga.
"Ya!! Kau tidak sopan sekali menguping pembicaraanku dengannya. Mau kau apa?! Apa kau mau balas dendam dengan perlakuanku terhadapmu selama ini?! Jadi kau akan melaporkan ini ke semua orang sebagai bentuk balas dendanmu hah!!" Bentak Chaeyeon. Ia menyiksa Yujin habis-habisan.
"Kalau kau sampai melaporkan kejadian ini kepada siapapun, tidak segan-segan aku akan lebih menyiksamu lebih dari ini" Lalu Chaeyeon pergi meninggalkan Yujin yg masih terduduk karena kesakitan, saat Sehun akan menyusul Chaeyeon ia sempatkan diri untuk menendang kaki Yujin agak keras sampai Yujin merintih kesakitan, dan Sehun juga bergumam kepada Yujin dengan tatapan membunuh.
"Awas saja nanti!"

Yujin terduduk lemah di jalanan yg sempit sendirian. Seluruh badannya sakit, bahkan ia tidak mampu untuk beridiri.
"Siapapun tolong aku. Aku harus pergi ke sekolah" Batin Yujin yg disusul oleh isakan tangis.
Yujin menguatkan diri untuk pergi ke sekolah dengan cepat. Kalau tidak, ia bisa kena marah guru karena terlambat. Setelah sampai di sekolah, lonceng sudah berbunyi, tetapi ia menyempatkan diri untuk ke kamar mandi, Karena ia tidak mungkin masuk kelas dengan keadaan yg seperti itu. Dia membersihkan bekas luka yg tadi terkena pukulan Chaeyeon dan merapikan seragamnya yg acak-acakan. Setelah dia rasa sudah beres, ia pergi ke kelasnya dengan kaki yg agak pincang. Saat dia membuka pintu kelas, ternyata sudah ada guru di kelasnya. Semua teman sekelasnya menyorakinya karena ia terlambat masuk kelas.
"Yujin. Kenapa kamu terlambat hari ini? Dan kenapa banyak luka di badanmu?" Tegas pak guru.

Yujin melihat sebentar ke arah Chaeyeon lalu ia mengatakan sebuah kebohongan "Ma..maafkan saya seonsaengnim. Ta..tadi saya saat berangkat sekolah ter..jatuh jadi ter..luka seperti i..ini" Ucap Yujin terbata-bata dengan suara yg pelan dan kepala yg tertunduk.
"Yasudah kali ini saya maafkan. Silahkan duduk dibangkumu. Lain kali jangan diulang lg" Yujin mendapat peringatan dari gurunya. Saat Yujin berjalan untuk duduk dibangkunya, semua teman sekelasnya mulai membisikan Yujin satu persatu.
"Besar juga nyali dia. Ku kira dia tidak akan masuk sekolah hari ini" Batin Chaeyeon menatap tajam kepada Yujin.
Setelah Yujin duduk dibangkunya, pelajaran pun kembali berlanjut.

Jam pelajaran ke 5 telah usai, berarti sudah saatnya semua siswa menyantap santapan makan siang mereka. Tetapi tidak dengan Yujin, dia lebih memilih untuk diam sendirian di kelas, karena ia masih sedikit kesakitan saat berjalan. Yuju menghampiri ke kelas Yujin untuk mengajaknya makan siang. Sesudah sampai diambang pintu langkahnya terhenti karena menemukan Yujin sedang tertidur dibangkunya.
"Apakah dia tidur? Tapi tidak biasanya dia tidur dikelas" Saat memastikan keadaan sudah aman tidak ada si nenek lampir itu (Chaeyeon) dia memberanikan diri masuk ke kelas Yujin dan menghampiri bangkunya.
"Eonnie apa kau tidur?" Ucap Yuju sambil menggoyangkan badan Yujin tapi tidak ada respon apapun.
"Yujin eonnie" Panggil Yuju sekali lg. Yuju mencoba untuk mengangkat kepala Yujin dan ia sangat kaget karena melihat Yujin tidak sadarkan diri.
"Eonnie bangun" Akhirnya Yuju pun panik. Ia menepuk-nepuk pipi Yujin tapi hasilnya tetap sama ia masih tidak bangun.
"Ya!! Kalian semua kenapa hanya diam saja. Ayo bantu aku membawanya ke UKS" Ucap Yuju kepada siswa yg ada di kelas Yujin. Tapi mereka tidak bereaksi apapun.
"Aish.. kalian semua temannya atau bukan" Yuju mulai kesal. Dan akhirnya ia memutuskan untuk menelfon Seongwoo.
"Sunbae Yujin pingsan, Cepat ke kelasnya sekarang"
Seongwoo yg sedang menikmati makan siangnya terhenti karena mendengar Yujin tidak sadarkan diri. Dengan secepat kilat ia berlari menuju kelas Yujin.
"Yujin" Panik Seongwoo.
Dengan cepat Seongwoo menggendong Yujin  ke UKS. Yuju mengikutinya dari belakang.

Setelah sampai di UKS seorang perawat langsung memeriksa keadaan Yujin ditemani oleh Seongwoo dan Yuju. Beberapa menit berlalu seorang perawat itu sudah memeriksa keadaan Yujin dan menyembuhkan beberapa lukanya. Seongwoo dan Yuju pun berterima kasih kepada perawat itu. Sambil menunggu Yujin sadar, mereka berdua pun berbincang.
"Kenapa dia bisa pingsan begini?"
"Aku juga tidak tau sunbae. Saat aku mau mengajaknya makan siang dia sudah tertidur begitu di kelasnya"
"Dan kenapa dia bisa luka-luka begini" Seongwoo semakin khawatir melihat keadaan Yujin sekarang.
"Apa ini semua gara-gara ulah si nenek sihir itu lg. Kejam sekali dia, padahal kan eonnie tidak punya salah apa-apa. Kasian eonnie jika dibully begini terus" Batin Yuju.

Bel masuk istirahat berbunyi.
"Sunbae masuk kelas saja. Biar aku saja yg menjaga Yujin sampai dia sadar"
"Tidak-tidak, biar aku saja yg menjaganya. Kamu belajar saja. Lagipula aku sudah biasa tidak mengikuti jam pelajaran"
"Tapi sunbae.."
"Sudah percayakan saja padaku. Aku tidak akan berbuat macam-macam ko" Potong Seongwoo.
"Yasudah aku masuk kelas dulu. Jaga dia baik-baik sampai dia sadar" Lalu Yuju pamit kepada Seongwoo dan pergi ke kelasnya untuk belajar.

Seongwoo menatap wajah Yujin dan memberanikan diri mengusap kepalanya dan  memegangi tangannya sambil bergumam
"Setelah dilihat sedekat ini ternyata kau cantik juga. Apalagi kau lebih cantik jika kau menyingkirkan beberapa helai rambut yg menutupi wajahmu dan tidak berjalan dengan kepala yg tertunduk. Aku tau siapa yg menyebabkan kamu luka-luka seperti ini. Pasti ini perbuatan teman sekelasmu yg bernama Chaeyeon itu kan?. Daniel sudah mencerikan semuanya padaku bahwa kau selalu dibully dan dijauhi dikelas. Aku tidak tau kenapa kau selalu dikucilkan oleh teman-temanmu. Apa kau pernah berbuat kesalahan sampai mereka begitu padamu?. Tapi sepertinya kau orang baik, kau tidak akan berbuat seperti itu kepada temanmu ya kan?." Seongwoo bermonolog.


Tbc~

I'm (not) Fine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang