Chapter 3

22 3 0
                                    

Lonceng pulang pun berbunyi pertanda semua murid telah mengakhiri pelajaran hari ini. Seperti biasa, Yujin dan Yuju pulang bersama. Mereka berpisah di pertigaan jalan. Dan akhirnya mereka jalan sendiri ke rumah mereka masing-masing. Setelah sampai rumah, Yuju mendengar dari luar bahwa orang tua mereka sedang bertengkar.

Yuju adalah seorang broken home. Hampir setiap hari ia mendengar orang tuanya bertengkar karena sebuah masalah. Tetapi Yuju tetap sabar untuk menghadapi kedua orang tuanya itu.

Saat masuk rumah pun orang tuanya tidak mengetahui keberadaan Yuju. Di kamarnya ia hanya bisa menangis dalam diam. Tiba-tiba ada yg mengetuk pintu kamarnya, dan ternyata itu adalah eommanya. Dengan cepat ia menyembunyikan air matanya dengan cara mengelapnya dengan punggung tangan.

"Yuju-yaa kamu sudah pulang" Nada bicara eomma terdengar lembut
"Ah..nde eomma"
"Gwenchana? Kamu menangis nak?" Lalu eomma nya duduk ditepi tempat tidur untuk menenangkan anak semata wayangnya.
"Aniya tadi aku sedih saja karena mendengar temanku sakit"
"Yuju-yaa kamu tidak bisa berbohong nak"
Akhirnya Yuju pun mulai terisak lagi. Yuju memeluk eomma nya.
"Ada masalah di sekolah?"
"Aniya..aku hanya ingin memeluk eomma"
Eomma nya pun membalas pelukan hangat Yuju.
"Jeongmal mianhae Yuju anakku. Karena eomma tidak bisa menjadi eomma yg baik untukmu. Eomma tau pasti kamu menangis gara-gara melihat pertengkaran eomma dan appa mu tadi" Batin eomma Yuju. Ia menenangkan anaknya dengan mengusap kepalanya.
"Ganti bajumu, habis itu makan dan istirahat, pasti kamu sangat lelah"
"Nde eomma"
Lalu eomma nya meninggalkan kamar Yuju untuk menyiapkan makanan.

Sementara itu Yujin yg sudah menyelesaikan pekerjaannya di caffe melihat sebuah mobil putih yg terpakir didepan caffe yg ia kenali. Suara klakson berbunyi dari mobil itu. Lalu Yujin menghampiri ke pemilik mobil itu. Saat pemilik mobil itu membuka kaca mobilnya dan ternyata itu Seongwoo.

"Annyeong sunbae" Yujin menundukan sedikit badannya.
"Ini sudah larut malam. Aku tidak mau kamu kenapa-napa. Jadi naiklah ke mobilku, aku akan mengantarmu pulang"
Yujin menuruti perintah Seongwoo. Ia masuk ke mobil Seongwoo. Tidak lupa Seongwoo juga memakaikannya sabuk pengaman.
"Kebiasaanmu masih sama"
Lalu Yujin melirik sedikit kepada Seongwoo.
"Biasakah kau menaikan kepalamu sedikit saja. Jujur aku tidak terlalu suka dengan kebiasaanmu itu. Karena aku tidak bisa melihat wajahmu"
"Mianhae" Sedikit demi sedikit Yujin membiasakan diri untuk tidak melihat ke bawah lagi.
"Aku lebih suka kamu begitu" Ucap Seongwoo melihat sebentar ke arah Yujin dan tersenyum.
Yujin pun tersipu malu.
"Ohiya rumahmu ada dimana?"
"Dari perempatan jalan itu kita belok kiri lalu disamping pedagang kaki 5 itu ada gang kita masuk kesitu" Jelas Yujin menunjukan arah menuju rumahnya.

"Aku turun disini saja"
"Kenapa? Apakah rumahmu masih jauh?"
"Tidak ko, rumahku didepan situ. Kalau kamu mengantarkanku sampai rumah takutnya aku dimarahin eommaku"
"Oh yasudah. Hati-hati"
Yujin turun dari mobil, saat ia akan menutup pintu mobil, ia berterima kasih dulu kepada Soengwoo. Yujin berjalan menuju rumah sederhana nya yg bercat putih. Ternyata mobil Seongwoo masih terpakir disitu. Seongwoo masih memerhatikan Yujin sampai ia masuk ke rumahnya.

"Ternyata itu rumahnya. Kasihan sekali dia" Miris Seongwoo. Karena ia tidak tega melihat kehidupan Yujin yg seperti itu. Seongwoo pun mulai menyalan mesin mobilnya lalu berbelok untuk pulang menuju rumahnya.
Mereka tidak tau bahwa sedari tadi ada yg sedang memerhatikan mereka dari belakang.

Yujin masuk ke dalam rumahnya lalu disusul dengan Taeyeon dibelakangnya. Yujin terkejut karena tiba-tiba Taeyeon sudah ada dibelakangnya.
"Eonnie apa kau baru sampai?"
"Ikut aku" Taeyeon menarik tangan Yujin masuk ke kamarnya.
"Kamu tadi pulang dengan siapa?" Introgasi Taeyeon.
"Sendiri" Yujin ketakutan dengan tatapan Taeyeon.
"Bohong. Tadi eonnie kamu diantar oleh seseorang dan turun dari mobil mewah"
"Hm..aku diantar oleh temanku"
"Hah..aku tidak salah dengar. Sejak kapan kamu punya teman dari keluarga chaebol (orang kaya)" Taeyeon terkejut karena adiknya baru saja diantar oleh seseorang yg dilihat ia dari kelas atas. Karena setaunya adiknya itu hanya mempunyai seorang teman di sekolahnya dan itupun sama dengan mereka dari keluarga sederhana.
"Awalnya aku jg tidak percaya karena ada orang yg mau berteman denganku, apalagi dia dari golongan kelas atas"
"Dia yeoja atau namja?" Selidik Taeyeon
"Namja"
"Hah?!" Kali ini Taeyeon lebih terkejut lg.
"Kamu tidak berbohong kan?" Ucap Taeyeon memastikan
"Ani. Ngapain aku berbohong"
"Aigoo beruntung sekali adikku ini. Akhirnya dia sekarang mempunyai teman seorang namja apalagi dia dari golongan chaebol" Kagum Taeyeon sambil menepuk pundak adiknya.
"Tapi eonnie rahasiakan ini dari eomma" Ucap Yujin dengan suara pelan.
"Wae?"
"Aku takut jika eomma melarangku berteman dengan orang seperti itu"
"Baiklah eonnie akan merahasiakan ini dari eomma"
"Yakso?" Yujin memastikan dengan mengangkat jari kelingkingnya.
"Nde yakso" Taeyeon menyelipkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Yujin tanda mereka sudah berjanji.
"Sudahlah aku mau mandi" Yujin meninggalkan kakaknya yg masih melongo tidak percaya.

-

Mian author udah lama ga update hehe..
Bcs author nya lg sibuk.

Tbc~

I'm (not) Fine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang