Cek trailler😊 Jangan lupa follow akun akuu dulu sebelum membaca:*
Thkksyouu*
⛄⛄⛄
Kamu boleh menghina perilaku seseorang karena kesalahannya, tidak karena penampilannya.
Kekurangan terbesar dan luka, Ziya
⛄⛄
Suasana di sebuah restoran mahal dan elegant itu terasa sunyi dengan keheningan dua insan yang sejak tadi tak bersuara.
Ada gelombang kabut hitam jika di misalkan apa yang terjadi diantara mereka.
Sehingga seorang laki-laki dengan pakaian jas rapinya memandang seorang perempuan dengan gamis elegant berwarna nude serta hijab pashminanya dengan tatapan yang tak dapat di artikan.
"Aku ingin pernikahan kita batal. Itu pilihan yang terbaik." ucap langsung seorang laki-laki.
Seharusnya ia sudah menduganya. batin perempuan itu merasakan sakit pada hatinya.
Seketika Ziya menutup matanya untuk beberapa saat, untuk menormalkan perasaan yang dirasakan olehnya sekarang. Bersamaan dengan air mata yang sebenarnya tak ingin ia tunjukan pada laki-laki di depannya ini.
Ia begitu mudah menghilangkan dan mengubur semuanya.
Tak pernah terduga di benak Ziya akan seperti ini, ia duga laki-laki yang bernama Dio ini sama seperti dirinya, yang mencintai dengan tulus dan akan menerima semua kekurangnnya. Heh nyatanya tidak.
Ziya mengangguk, "Kamu benar. Mungkin ini yang terbaik. Aku mengerti." hanya ucapan itu yang dapat ia sampaikan dengan rasa sakit pada hatinya karena benar-benar kecewa, tapi seharusnya ia sudah menduga itu. Bukan berharap lebih bahwa lelaki ini akan menerima kekurangan terbesar dirinya sebagai wanita.
Seolah tidak ingin mendengar apa-apa lagi. Dio hanya memandang sinis kepada Ziya--gadis yang sebentar lagi tidak akan benar-benar menjadi calon istrinya. "Memang harusnya seperti itu. Aku masih tidak menyangka. Kamu yang terlihat baik bahkan nyaris sempurna sebagai wanita ternyata lebih buruk dari orang-orang lihat."
Sesak. Itu yang dirasakan Ziya saat ini. Setelah mendapat pemutusan hubungan, kini ia mendapat penghinaan yang mengiris hatinya.
Apa tidak cukup dengan membatalkan pernikahan yang akan di laksanakan satu minggu lagi akan mencuatkan tanya besar dari keluarga dari dua belah pihak? Kini ia harus mendapat kesakitan bahwa fakta ia adalah wanita paling berperangai buruk.
"Kamu tenang saja. Aku yang akan menjelaskan bahwa kita tidak cocok, bukan karena aib kamu sendiri." jelas Ia seperti enggan berbicara. Tapi Ziya sadar akan kesalahan dirinya.
"Harusnya kamu malu Ziy! kamu itu kayak wanita yang sok suci tapi nyatanya apa?!" lanjutnya dengan meninggikan suara. Baru kali ini ia melihat raut marah darinya, untung saja Allah menampakkan sifat aslinya sebelum mereka menikah. Itu yang masih menguatkannya kini.
Ia hanya diam tak ingin membalas ucapan yang akan semakin menjalar. Ia cukup merasakan luka tanpa harus mengatakan ia merasakan sakit. Napasnya terasa sesak karena hatinya mendengar penuturannya yang semakin jauh.
"Lalu untuk apa penampilan serta hijab yang kamu pakai menutupi tubuhmu ini? Sebagai hiasan? Cih."
Keterlaluan.
Cukup! Ziya sudah tidak bisa menerima semua hinaan ini lagi.
Jika kesabaran memang tidak ada batasnya. Tapi manusia selalu memberi batas pada kesabarannya itu.
"Cukup. Kamu boleh hina aku sesukamu. Tapi tidak dengan penampilan terutama hijabku ini. Karena semua ini mutlak aku niat menutup aurat karena Allah, itu yang harus kamu tahu." ucap Ziya dengan tegas memandang mata tajam itu setelah dari tadi hanya diam karena semua ucapannya yang memojokan.
Ziya mengela napasnya."Sekarang kita tidak mempunyai hubungan apa apa lagi. Aku terima pembatalan pernikahan. Dan aku kembalikan ini. Kurasa aku tidak butuh lagi." Ziya menyodorkan cin-cin tunangannya yang baru saja ia lepas dari jari manisnya.
Dan reaksi Dio hanya memandangnya datar. Ya laki-laki itu bernama Dio Ragantara Hamza.
Ziya pun beranjak dan mulai meninggalkan meja itu. Tapi langkahnya terhenti ketika mendengar laki-laki itu berucap mengatakan sesuatu.
"Uang yang saya berikan ke kamu. Saya pengin uang itu kembali."
Ziya diam untuk beberapa saat, "Aku akan kembalikan uang untuk pernikahan itu. Beserta modal yang pernah kamu keluarkan, dari undangan, catering, sovenir, gaun atau yang lainnya"
"Kalau itu tidak perlu. Aku pengen uangnya saja." entengnya. Padahal semua biaya itu sudah masuk ke Wo sebagai uang Dp pernikahan. Tapi baiklah, ia bisa menggantinya. Allah selalu kasih jalan untuk rezeki setiap hambannya.
"Tidak. Semuanya akan ganti seperti seharusnya. Karena tidak baik, kita mempunyai hutang pada seseorang. Jadi, tunggu saja direkening anda." ucap Ziya datar secara formal. Padahal sebelumnya mereka tidak sekaku seperti ini, bagai orang asing yang membutuhkan kerja sama dan akhirnya membatalkannya. Hubungan yang tidak bermakna apa-apa, selain keterikatan sesaat
Tess..
Biarlah, Ziya memilih melangkah keluar restoran meninggalkan laki-laki itu dengan mengusap air matanya.
Ziya tersenyum miris melihat tempat favorit dirinya dan Dio ini. Ziya sangat kecewa pada 'mantan tunangannya' kini, yang baru tersemat julukan itu sekarang.
Bukan, bukan kepada keputusannya tapi apa yang ia ucapkan. Tak pernah sekalipun ia duga, Dio akan berpikiran seperti itu.
Seorang manusia di hormati oleh ucapan serta tindakannya. Ada yang lebih bisa di kendalikan untuk tidak menyakiti hati orang lain. Tapi beginilah hidup, apa yang kau pikirkan dan tebak akan seperti apa, ternyata jauh dari apa yang kau bayangkan terjadi.
Ketika berhijab menjadi standar keimanan seseorang, lalu bagaimana dengan banyak wanita diluar sana? yang malah, menampakan auratnya dengan begitu tak berharganya.
Ingin sekali Ziya meneriakan kalimat itu keseluruh dunia, tapi untuk apa? Ketika dirinya juga, belum sesempurna egonya.
Ia juga belum tentu benar, akhlaknya jauh dari kata sempurna. Kata-kata Dio mencerminkan bahwa ia benar-benar wanita yang sangat buruk. Itu yang baru perlu ia ingatkan pada dirinya sekarang.
💙
Jangan lupa koreksi jika berkenan, ketika nemuin typo serta kesalahan yang lainnya^ sebagai bentuk menghargai tulisan yang kalian baca^
Salam, AR Gumilang
...
Entah kenapa aku ingin repost cerita pertamaku lgi.. Semoga dapet feel buat KATA ya..
Aamiin..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu adalah Pilihan Allah | KAPA✔
Spiritual(Tahap Revisi) Apa yang lebih menyakitkan ketika kehormatan seorang perempuan dipertanyakan? Ziya Zulima Fariah seorang perempuan yang terbilang sukses menggapai semua keinginannya dengan dorongan sebuah motivasi, termasuk salah satunya menjadi seor...