perasaan-perasaan semu

17.8K 1K 368
                                    

I just want you to stay.
—Sydney.

❞—Sydney

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sydney."

Sydney langsung mengalihkan pandangannya dari TV di hadapannya, gadis itu tidak sepenuhnya fokus ke acara yang berlangsung. Matanya melihat Ardi dengan plastik putih di tangan kiri. Laki-laki itu lalu duduk di sampingnya.

"Kamu abis dari mana?" tanya Sydney dan menaikkan kedua kakinya ke atas sofa, duduk bersila menghadap ke arah Ardi.

Ardi mengalihkan pandangannya ke depan sana, pura-pura tertarik untuk menonton TV yang sekarang sedang menayangkan film action. "Lo lagi nonton apa?" tanya Ardi. Tentu saja hanya untuk mengakhiri pembicaraan awal mereka.

Dan Sydney tahu, Ardi hanya mengalihkan pertanyaannya. Gadis itu mengerti. Ardi masih terlalu tertutup. Sydney bahkan belum tahu siapa Ardi sebenarnya, tetapi satu yang ia yakini—Ardi adalah laki-laki yang baik. Jika bukan, Sydney tidak mungkin ada di sini sekarang. "Kamu abis pergi sama pacar kamu ya?"

Mendengar pertanyaan itu, Ardi langsung melihat ke arahnya lagi. Salah satu alis laki-laki itu terangkat tinggi. Sydney menahan senyumnya. "Apa?" tanya Ardi.

"Kamu abis jalan sama pacar kamu?" tanya Sydney mengulang.

"Kok lo nanya gitu?"

"Kamu senyam-senyum terus dari tadi. Gak kayak biasanya aja. Kalo bukan karena pacar, kamu abis ngapain?"

Ardi menggigit bagian dalam bibirnya. Ia tersenyum tipis. "Masa sih?" Ardi malah tidak percaya bahwa sedari tadi ia terus-terusan tersenyum. Penyebabnya hanya satu. Elara yang masih berada di pikirannya hingga saat ini.

"Iyaa. Jadi bener?"

"Apa?" tanya Ardi. Laki-laki itu langsung lupa apa yang tadi ditanyakan oleh Sydney. Lagi-lagi karena Elara. Pergi kek lo, Ra dari pikiran gue!

"Kamu abis pergi sama pacar kamu?"

Oh. Kepala Ardi menggeleng. Ia tersenyum kecut. "Pacar? Gue gak punya pacar sekarang ini," jawabnya dan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, matanya masih fokus ke arah Sydney di sampingnya. Gadis itu membiarkan rambutnya tergerai malam ini.

"Jadi, gebetan kamu?"

"Gebetan dari mana coba?" Senyum Ardi benar-benar terlihat sekarang. Elara, hanya mantan pacarnya.

Sydney hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Mm, bekas di leher kamu tuh keliatan banget."

Ardi mengernyit. Ia memengang lehernya. "Leher gue kenap—ah ini digigit serangga. Gede banget tadi. Anjir banget kan ya?!" Ardi mengusap-usap lehernya. Stupid Elara. Laki-laki itu baru menyadari efek dari gigitan serangga di lehernya.

1.2 | illusion ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang