SECOND LUNCH ✅

:: SECOND LUNCH 0.2 ::

.

.

.

Kalau

Aku sedang sedih

Atau kesepian,

Papa dan mama

Pasti menciumku

.

.

.

.

.

"Taehyung"

.

"diamlah─"

.

.

.

.

.

Jungkook melepaskan tautan keduanya, jemari yang tampak lebih kuat itu meninggalkan rangkuman wajah Taehyung lantas menaikkan syal yang sedari tadi sudah bertengger di leher. Karena sekali lagi, Jungkook hanya tak ingin sang iblis mimpi ─Taehyung- membahayakan manusia lain, dia hanya tak ingin orang lain menjadi korban. Jadi, setidaknya dengan memberi kecupan pada sang iblis, Jungkook bisa menjamin dia tidak akan membuat ulah diantara manusia. Setidaknya...

.

"terlalu sebentar!" sampai Taehyung memprotes Jungkook sedemikian karena durasi ciuman yang tak sampai lima detik dengan wajah yang penuh binar.

.

"terlalu sebentar, terlalu sebentar!!" Taehyung menyurukkan wajah pada Jungkook yang telah berdiri tegap menjulang dihadapannya. "lagi, lagi!!!" seru Taehyung dengan semangat sedang Jungkook hanya menatap sang iblis jengkel.

.

"kau ini senang atau tidak puas hah! Tidak akan! Jadi jangan mendekat!!" balas Jungkook tak kalah kekanakan. Dua pemuda beda spesies itu saling berteriak konyol hanya karena satu kecupan.

.

"tidak mau, aku mau lagi!!!" ungkap Taehyung sambil mencoba menarik-narik Jungkook.

.

"tidak, kalau kau menciumku sama saja seperti memakanku, tahu!?"

.

Tiba-tiba perlawanan Taehyung berhenti, iblis itu menatap Jungkook dengan mata polosnya lantas mengangguk sambil berujar. "terimakasih atas makanannya."

.

Bodoh, pikir Jungkook. Bagaimana mungkin ada iblis yang begitu bodoh macam Taehyung ini. Jungkook sendiri bahkan ragu, apa iblis bodoh ini mengerti apa yang dia ucapkan barusan melihat bagaimana respon yang dia berikan.

.

"sekali lagi." Mengulurkan jemari untuk meraih rambut Taehyung yang berantakan. "kalau kau melakukannya dengan orang lain." Ada jeda sesaat saat Jungkook merapikan anak rambut yang bercecer disepanjang bingkai wajah Taehyung. "aku tidak akan menciummu lagi, mengerti."