"tapi Farhan, gue udah ngasih seluruh hati gue buat lo, gue udah ngasih kasih sayang, gue udah ngasih cinta, gue udah ngasih kepercayaan, gue udah ngasih semuanya buat lo, lo ga inget kita udah susah payah ngebangun hubungan ini? Dan sekarang lo mau akhiri gitu aja demi wanita lain? Lo ga mikir perasaan gue gimana setelah ini? Gue-"
"cukup Nal, cukup, gue gamau denger apa-apa lagi. Keputusan gue udah bulat"
"tapi Han-"
Tut tut tutt
End call.
Dadanya terasa sesak, napasnya memburu, air mata langsung berjatuhan dari mata si gadis itu. Lelaki yang selama ini sangat-sangat dia sayangi, lelaki yang selama ini dia banggakan, dan sekarang lelaki itu memutuskan hubungan yang terjalin diantara keduanya.
10 menit berjalan
Matanya terasa lelah karena terus menerus menangis, dan sesaat kemudian dia pun terlelap.
••••••••••
Cahaya matahari berusaha menorobos masuk melalui tirai kamar si gadis itu.
Tok tok tokk
"Non Nala bangun nonn"
Gadis yang bernama Nala itu mulai terbangun dengan mata sembab sisa tangisan semalam
"iya Bii udah bangunn" jawabnya lesu
Dia melirik kearah jam yang berada diatas nakas dan jam itu mulai menunjukkan pukul 6.10. Dia mulai beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
15 menit kemudian Nala keluar dari kamar mandi dan bergegas mengganti baju dengan seragam khas kebanggaan SMA Jaya Bangsa. Dia mulai merapihkan rambutnya dan memberikan sedikit riasan kepada wajahnya yang mungil itu.
Nala bergegas turun ke lantai bawah dan mulai memakan sarapan yang sudah tersedia di meja makannya. Hampa. Itulah yang dirasakannya sekarang.
"Bi, mama papa ada dimana?"
"tadi mereka berangkat subuh-subuh Non"
"kemana?"
"katanya ada urusan penting Non dikantor"
Nala pun lanjut memakan sarapannya yang tertunda itu. Setelah selesai, dia beranjak keluar rumah.
"Bi aku berangkat dulu ya"
"iya Non hati-hati"
Sesampainya diluar dia menaiki mobil yang akan dikendarai oleh Pak Adi, supir pribadi nya.
"udah siap Non Nala?"
"udah Pak, ayo berangkat"
Perjalanan ke sekolah memakan waktu 20 menit sedangkan sekarang jam menunjukkan pukul 6.30 berarti dia akan sampai disekolah pukul 6.50
Mobil pun melaju menuju sekolah unggulan yang berada di Jakarta itu.
••••••••••
Nala melangkahkan kaki menuju gedung sekolah. Saat dia sampai di kelasnya yang berada di ujung koridor, dia langsung memasukinya dan langsung menuju bangkunya yang disana sudah ada Mona, teman sebangku sekaligus sahabat Nala.
"pagi Nalaaaaa" sapa Mona dengan semangat
"pagi Mon" jawab Nala lesu
"kenapa lesu gitu Nal?"
Nala diam sebentar memandangi Mona. Dan saat itu juga, Nala langsung memeluk Mona.
"Monn huhuhuu" tangis Nala
"lo kenapa dah?" kata Mona sambil membalas pelukannya
"Monaa lu tau ga semalem Farhan mutusin guee" isak Nala
"hah? Demi apa lo? Kok tiba-tiba gitu sih? Perasaan lu sama dia kemaren ga kenapa-napa deh"
"dia tuh semalem tiba-tiba nelfon gue, terus dia langsung mutusin gue, nah gue tanya alasan dia mutusin gue tuh apa terus dia ga jawab gituu. Terus gue paksa dia akhirnya dia bilang sejujurnya kalo dia udah ada cewe lain yang lebih dari gue. Huhuu" tangis Nala
"dihh sumpah tuh cowo brengsek amat sih! Udah untung dia dapet cewe kek lo yang tulus cinta sama dia, tapi dia sia-sia in gitu aja? Emm sabar yah Nall" kesal Mona
Kring kring kring
Bel sekolah pun berbunyi.
"udah yaa gausa nangiss ini udah masukk. Malu kalo diliatin anak-anak. Lagian lo ga pantes nangisin cowo brengsek kek dia"
Tak lama kemudian seorang guru sejarah yang bernama Bu Retno memasuki kelas .
"pagi anak-anak" sapa Bu Retno
"pagi Buu" jawab murid sekelas serentak
Pelajaran pertama dikelas pun berlangsung hingga pelajaran ketiga dan terus berganti mata pelajaran. Sampai bel pulang sekolah berbunyi. Dan anak-anak berhamburan untuk pulang sekolah.
Nala menunggu Pak Adi diluar sekolah dan beberapa menit kemudian Pak Adi pun datang.
Hay! Btw itu si Revan belum aing nongolin yak hehe😋 mungkin di chapter selanjutnya. Dan kejadian di sekolah belum aing keluarin juga dan itu mungkin di chapter selanjutnya juga wkwk😋
Jangan lupa buat vote dan comment ya💙
Sabrina S.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revanala
Random"Raihlah tanganku, percayalah padaku aku akan membantumu bangkit dari keterpurukan itu" -Revan "Maaf aku tidak bisa, mungkin aku butuh waktu untuk melupakan masa lalu ku itu" -Nala
