[Prolog]

867 51 0
                                    

Happy reading!

Terlahir dari keluarga yang memiliki segalanya, itulah yang orang lain pikirkan tentangku. Sekilas saja mereka melihatnya. Karena pada kenyataannya aku kekurangan cinta.

Teman-temanku mengataiku bodoh. Aku serakah. Aku sempurna. Sial! Aku tidak percaya omong kosong itu. Ayahku terjerat kasus korupsi dan ibuku sering keluar masuk hotel. Aku adalah yang paling bodoh karena tidak tau apa yang harus kulakan. Sementara kakak ku Rai seperti mesin uang yang lupa akan kehadiranku. Jadi coba nilai dengan baik-baik. Apakah aku beruntung? Tidak.

Bahkan dihari wisudaku mereka tidak ada yang datang. Hanbyul sahabat ku, kakaknya adalah pengusaha konglomerat yang super sibuk. Dan dihari wisudanya, kakak beserta kedua orangtuanya hadir untuk memberi ucapan selamat. Dan sebagai sahabat Hanbyul mengerti perasaanku. Saat itu dia memberiku buket bunga yang indah. Dan untuk pertama kalinya aku juga bertemu dengan kakaknya. Pria yang sering muncul namanya dimajalah Forbes. Kim Hanbin. Kharisma pria itu benar-benar luarbiasa. Aku bahkan tidak berani menatapnya lama-lama, maniknya tajam dan menusuk. Aku merasa miskin kepercayaan diri. Aku sempat berpikir. Apakah pria itu juga mengecapku sebagai anak dari seorang koruptor uang negara? Dan dugaanku benar. Meskipun hanya dari mimik wajahnya aku tau dia mengenal keluargaku.

Nona Hwang. Ya, dia langsung tahu margaku dan tersenyum remeh. Aku baru tau dia agak angkuh. Setauku orangtua dan Hanbyul sendiri adalah orang yang ramah dan rendah hati. Tidak heran sih sikapnya seperti itu, aku juga orang kaya. Hanya saja aku tidak tau bagaimana caranya bermegah diri. Aku merasa jiwaku kosong, tanpa seseorang yang melindungiku.

Semenjak pertemuan itu, aku mulai berpikir dengan serius untuk pergi dari mansion. Aku juga tidak menceritakan rencanaku ini dengan Hanbyul. Gadis itu sangat polos dan aku yakin dia pasti akan mencegahku. Sementara saat ini tekadku bulat untuk pergi.

Aku sengaja tidak menggunakan koper karena menurutku agak ribet. Dengan memasukkan beberapa potong pakaian kedalam ransel kecil, sejenak aku menatap deretan pakaian mewah yang memenuhi lemari besarku. Selama ini aku suka produk Gucci Dan hampir semua isi lemariku itu adalah brand terbaru dari Gucci
Buru-buru kututup lemariku. Sebelum semua barang-barang itu menggoyahkan niatku.

Aku juga membawa kartu ATM, paspor, dan juga handphone yang sudah kuganti dengan nomor baru. Aku sebenarnya tidak berencana untuk meninggalkan Korea sekarang. Yang kurencanakan adalah pergi dari mansion.

Tujuanku adalah hotel. Aku dengan mudah keluar dari rumah karena hanya aku dan beberapa pelayan setia yang menghuni mansion besar itu. Aku mungkin akan merindukan ibu ku, tapi tidak sekarang. Keluargaku sedang dilanda keegoisan. Krisis kasih sayang dan perhatian.

Aku belum pernah pergi seorang diri sebelumnya. Ini pengalaman pertamaku. Katakanlah aku benar-benar buruk dalam hal melarikan diri. Semoga kakak ku yang sibuk itu tidak sadar dengan ke tidak beradaanku.

-One and Only-

One and Only[Hanbin✖Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang