itsnain (2)

56 6 2
                                    

Wacana bunga
2009
Bumi.

Hal-o ! Welcome back!
Jangan bosen bosen ya!


Setelah persetujuan Archi atas perkataan Zaman, mereka berdua terdiam, mencerna percakapan yang mereka bangun tadi, kali mereka lesehan dilantai halaman belakang sekolah, menatap ilalang yang bergoyang terkena angin, siang makin pekat, matahari benar-benar menjalankan tugasnya, sampai-sampai masyarakat bumi merasa terbakar akan itu.

"Tapi satu hal yang perlu lo pahamin Chi, gua nyuruh lo jadi good man buat dia bukan karena lo udah ngehancurin semua yang dia punya dengan cara terbangsat yang pernah ada, bukan. Itu mungkin Alasan keseratus yang buat gua nyuruh ini ke lo, tapi yang paling penting, hidup lo terlalu sampah kalo lo gak buatnya jadi lebih bermanfaat, gua ngomong gini bukan berarti hidup gua sudah bermanfaat, hell, no. But atleast, i (always) try to do it." Zaman menghembuskan nafas panjangnya, meluruskan kakinya agar lebih nyaman, Archi masih diam, memperhatikan.

"Sebenernya gak harus macarin dia si, intinya buat dia bahagia, itung-itung juga pahala buat lo, gua juga nyuruh lo macarin dia gara-gara si sydney kampret juga ngincer dia, lo tau sydney masih belom insap juga, gua takut dia jadi bulan-bulanan doang, makin ancur jadinya nanti."

"Tapi jujur Za, setahun setelah kejadian itu gua bener-bener kaku buat deketin cewe atau sekedar deketan sama cewe, gua ngerasa diri gua terlalu 'najis' buat deketan sama kaum hawa, setelah gua paham betapa berharganya perempuan, gua gak tau harus ngedeketinnya gimana."

Zaman tertawa.

"Tuhan emang adil ya chi, segitu hebatnya ngejungkir balikkin lo, setelah dulu lo pernah jadi bajingan kakap sejagad raya, sekarang lo ngaku kalo lo kaku buat interaksi sama cewe, hebat!" Zaman tertawa kecil, Archi mendengus melihat Zaman betul betul menjatuhkannya.

"Gua bantu elah, gua yakin anak-anak juga mau bantuin lo, setelah mereka tau figure awal lo yang gak pernah deket sama cewe dari awal pindah kesekolah ini, sampai sekarang udah mau lulus." Arch tersenyum tipis.

"Apalagi Antariksa." Tambah Archi.

"Yaudah balik, takut pak Tono masuk, jam sejarah kan sekarang?"

**

Bel istirahat berdering, seluruh siswa kelas 12 MIA 2 berhamburan keluar untuk bertandang ke kantin, apalagi setelah pelajaran sejarah yang membuat seluruh siswa ingin menjedukkan kepala saking pusingnya, otak mereka benar-benar dikuras, apalagi pembahasan mereka kali ini adalah 'lahirnya ide Indonesia' , Jupiter yang betul-betul tak suka sejarah terus mendumel selama pelajaran berlangsung

'Ngapain anjir mikirin begituan, udah merdeka ini elah'

'YANG PENTING UDAH MERDEKA PAKKK!!!!'

'kapan coba anak bangsa cepet move on dari mantan, kalo makan disekolah bahasnya masa lalu mulu' ini pemikiran Antariksa.
(wkwkwkw maap kan author yang sesat ini:) )

Dan seribu dumelan lainnya yang hanya ditanggapi Archi dengan geleng-geleng, karena menurut Archi, ini adalah hal penting untuk menanamkan benih cinta tanah air.

"Sumpah makin hari makin ribet aja pembahasan pak Tono" protes Jupiter.

"Makin cinta gua sama mantan, kalo belajar masalalu mulu" Antariksa mengacak-acak rambutnya frustasi

"Apa nyambung nya kocak" sydney menanggapi.

"Sejarah itu, belajar mencintai masalalu, dan dijadikan cermin masa depan, nah lu pikir aja, kalo konsep cinta & cermin terhadap masa lalu udah dijejelin ke anak muda jaman sekarang, GIMANA KITA MAU MOVE ON, ye gak?"

ArchiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang