5| khomsah

30 5 0
                                    

Pulang bersama Islan.
2009
Bumi Archi, tempat Islan bernafas.

Maafkan kerecehan daku.
Gua gak tau ya jokes disini bisa dikatakan jokes buat kalian, cause i just write what i wanna write!
Happy reading, readers!

.
.
.
.

"Dimana sepeda kamu?"

Kini mereka telah sampai diparkiran, hanya beberapa motor dan mobil tersisa yang kemungkinan besar milik para guru.

Islan menyusuri pandangannya, mencari letak parkir sepedanya. Archi memperhatikan Islan yang sedang menjulurkan lehernya tinggi-tinggi. Bibirnya terkulum, kelopak matanya sesekali mengerjap.

Lama banget si.

Tangannya terangkat menatap jam ditangannya. Dan Islan tak kunjung menemui sepadanya.

Pendek si. Batin Archi.

"Warna apa sepeda kamu?"

"Biru." Jawab Islan singkat, dan tetap meneruskan pencariannya.

Archi pun ikut menyusuri parkiran.

"Itu dia!" Akhirnya Islan mendapati sepedanya yang tertutup batang pohon. Pantes gak nemu-nemu, ketutupan pohon.

"Itu sepeda kamu?" Islan berdeham, mengiyakan.

"Sampingnya motor saya, see, sepeda kamu aja mau sejajar sama motor saya, masa kamu gak mau?" Islan memutar bola matanya. Malas mendengar ocehan Archi.

"Kalo sepedaku bisa gerak sendiri, pasti dia udah pindah dari tadi."

"Kenapa bisa gitu?"

"Kan punya aku!" Jawab Islan sengit.

"Kalau gitu, motor saya juga ikutan pindah, kan punya saya." Islan menghembuskan nafasnya kasar.

"Ter-se-rah!" Islan berlalu sambil menghentak-hentakkan kakinya. Archi pun tertawa gemas melihat tingkah Islan.

Ni orang gak tau kali ya, kalau gua kakak kelas dia.

Lalu mereka berdua menaiki kendaraan masing-masing. Menyusuri sore jalan sepi dengan daun menguning menghiasi jalan.

"Islan, mau balapan gak?" Tawar Archi.

"Ya jelas kamu menanglah!"

"Kamu kan ajaib, siapa tau kamu menang." Islan menautkan alisnya. Ragu.

"Gak, aku gak mau."

"Ayolah, percaya sama saya, kamu pasti menang."

"Kenapa bisa yakin gitu."

"Karena kamu semeyakinkan itu untuk buat saya suka sama kamu."

Islan memutar bola matanya seraya berkata "Aneh!" Dan kembali mengayunkan pedal sepedanya.

"Kamu bakal tau, apa yang saya ucapin tadi bukan gombal!" Teriak Archi dibelakang Islan disusul dengan tawa menyebalkan Archi disana. Ia pun kembali menyalakan mesin motornya.

"Ayo mau balapan gak?" Kini Archi sudah sejajar dengan Islan, Islan mengacuhkannya. Masih menatap kedepan sambil mengkayuh pedal sepedanya.

"Ayo balapan" desak Archi.

"Kenapa pengen banget balapan sih?"

"Kali aja saya buat kamu seneng."

"Trus kalo nanti aku seneng, kenapa?"

"kamu seneng sama saya."

"Trus kenapa kalo aku seneng sama kamu?"

"kamu suka sama saya."

"Kenapa bisa gitu?"

"Karena kalo kamu seneng sama saya, pasti bawaannya kangen. Kalo kangennya kadarluwarsa, kamu suka sama saya."

"Ter-se-rah"

Archi tertawa melihat tatapan galak yang ditunjukan Islan tadi kepadanya.

Setelah ini gua bakal mandi kembang tujuh rupa gegara kerasukkan setan alay, senorak inikah gua setelah gak ngegombalin cewe setahun lamanya?

________

"Yaudah, ayo balapan" Islan pun mengiyakan ajakan Archi.

"Ayo!"

"1"

"2"

"3"

Islan mengkayuh sepedanya cepat, sementara Archi mendorong motornya dengan kaki, Islan terlihat begitu antusias mengkayuh, sementara wajah Archi telah memerah karen motornya cukup berat didorong ditambah bobot badannya yang menduduki jok motor.

Islan menoleh, dan tertawa melihat wajah Archi yang memerah karena kesulitan mendorong motornya.

"Masa cowo gak kuat si dorong motor doang?" Ejek Islan didepan, membuat Archi mendengus kesal.

Islan kembali mengkayuh pedal sepedanya, wajah menikmati angin sore hari ini. Dan sesekali menengok Archi dibelakang, dan tertawa.

"Besok gak usah ngaku 'cowo' kalo dorong motor aja gak kuat!"

"Oh nantang dia." Archi pun menyalakan mesin motornya dan menekan gas menyusul Islan

"Ih curang!!" Islan pun mempercepat kayuh sepedanya.

"Ayo dong masa kayuh sepeda aja kaya siput!"

"Kamu curang! Mesinnya dinyalain!"
Archi tertawa.

"Jangan ngaku "orang" kalo kayuh aja kayak "siput" "  ejek Archi membuat Islan kesal.

"Iss awas aja!"

Dan mereka pun mengakhiri sore dengan tawa sebagai peneman penutup hari ini

_________

Jangan salahin kenorakkan Archi disana ya, plis gua pun gak punya pengalam banyak soal beginian wkwkwkwkwk.

So ya, buat yang mau tau update an Archi bisa follow my social media @putri.rha atau @all.thought via instagram.
Bye!

-Rha.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArchiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang