Prologue : 'Summer Rain'

819 113 17
                                    

Remaja bersurai gelap itu kembali menghela napas untuk yang kesekian kalinya. Entah mengapa hari ini terasa begitu berat. Jari-jarinya memainkan strap ransel sekolahnya sambil memandangi kerikil-kerikil yang sejak tadi ia tendangi seraya berjalan.

"Yak, Woohyun hyung!" seketika seseorang mengejutkannya dari belakang dan bergelantungan di ranselnya. "Aku menunggumu di gerbang tadi, kenapa kau pulang tanpaku? Aku menunggu setengah jam, kau tahu! Untung aku bisa mengejarmu."

Ia-Woohyun-menoleh dan kembali menghela napas. Tanpa melihatpun ia tahu betul jika orang dibelakangnya itu sedang menunjukkan wajah cemberut, jika dinilai dari suaranya yang seperti rajukkan. "Sungjong-ah, kupikir kau akan menemani Myungsoo latihan baseball?" ujarnya setelah mereka berhadapan sekarang.

Sungjong memajukan bibirnya lalu berkata, "Myungsoo hyung menelantarkanku. Dia mengusirku setelah bertemu teman-temannya." Ceritanya. "Dia bilang dia tak ingin menjadi babysitter sepanjang sore! Huh! Dia pikir aku ini bayi?!"

Woohyun tertawa dan secara otomatis mengangkat tangan untuk mengacak rambut kecoklatan Sungjong. "Well, kau masih jadi baby brotherku sampai sekarang. Kurasa ia juga berpikir begitu." Kekehnya.

"Hyung! Jangan kau juga!" Sungjong menghentakkan kakinya kesal.

"Oke, oke, mianhae, Sungjongie." Kali ini Woohyun malah tak bisa menahan tawanya. Ia baru berhenti saat merasakan tetesan air yang menjatuhi wajahnya, membuatnya mendongak ke langit.

Tes... tes...

"Jongie, kurasa sebentar lagi akan hujan deras." Ucap Woohyun yang kembali menoleh ke Sungjong. "Kau harus segera pulang jika tak ingin sampai rumah basah-kuyup."

Sungjong mengernyit, "Kau? Maksudmu hanya aku? Bagaimana denganmu? Kau tak pulang?"

"Sudah seminggu belakangan tak turun hujan," Woohyun menengadahkan tangannya ke udara, memperhatikan tetesan air yang membasahi telapaknya. Ia menengok dan tersenyum ke orang dihadapannya, "Kau tahu maksudku kan?"

"Tapi..." Sungjong terdiam sebentar, berpikir. "Hyung," dia menarik pelan ujung tas Woohyun agar ia menatapnya. "Kalau begitu aku akan menemanimu disini."

"Sungjong, kau tak boleh-"

"Disini tak ada Myungsoo hyung, jadi kita tak perlu khawatir mendapat omelannya karena bermain hujan." Sungjong memejamkan matanya dan membiarkan kepalanya mendongak dan tersiram tetesan hujan yang mulai banyak. "Sepanjang musim semi lalu kau yang selalu membantuku latihan. Sekarang musim panas, jadi pastinya akan lebih sering hujan turun, kini giliranku yang membantumu."

"Yak, yak, yak!"

Keduanya menoleh begitu mendengar suara itu. Woohyun menaikkan satu alisnya saat melihat siapa orang yang berjalan menghampiri mereka. "Myungsoo? Kupikir kau masih di sekolah?"

Cowok bermata elang yang disebut Myungsoo itu hanya menunjukkan tatapan kecewa. "Latihan baseball dibatalkan karena hujan. Lapangannya jadi becek, ugh. Dan kemungkinan hujannya takkan berhenti hingga malam."

"Oh jadi kau akan pulang?"

"Tentu saja." Jawab Myungsoo cepat. "Dan kalian juga." Ia langsung menatap lurus ke Woohyun. "Sudah kubilang, hyung, kau tak boleh melakukannya dengan air hujan!"

"Melakukan apa?" Woohyun terkekeh sambil memiringkan kepalanya, berusaha pura-pura tak mengerti.

"Ugh..." Myungsoo kembali merutuk dalam gumaman. Ia berjalan kearah keduanya dan menarik mereka. "Kita. Pulang. Sekarang."

"Hyung, kau tak perlu menarikku!" protes Sungjong. "Aku punya kaki untuk berjalan sendiri, asal kau tahu!"

Sementara itu Woohyun malah tertawa, "Kita bertiga sudah terlanjur basah, Myungsoo, kau tahu, aku bisa saja membuat kita-"

ʙʟᴀᴅᴇᴠᴇʀsᴛʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang