"Haihhhh, pergilah. Dan jangan mendekat jika namamu tidak ingin tercemar dengan citra burukku." Menatap dalam Sakura.
"Tapi, Raf.. apapun yang terjadi kamu adalah muridku!" Bantah sakura
"Itu dulu, saat aku masih duduk dibangku sekolah. sekarang tidakkan?. Dan lagi pula, kamu sama dengan mereka. Sangatlah Tidak etis jika kamu berbicara seperti itu." Jelasnya
"Kau salah. Aku tidak seperti mereka, dam sampai...
Belum kelar Sakura berbicara. Tiba-tiba muncul siaran berita.
Breaking Nyus
Telah terjadi tawuran antar pelajar. Siswa sekolah angkasa tinggi dengan siswa bumi pertiwi. Tempat kejadian di area persawahan milik warga. Mereka membawa perlengkapan benda tajam. Seperti pisau dapur( masih berbau bawang merah dan bawang putih), celurit , gir motor dan benda-benda tajam lainya. Apapun benda itu yang pasti bukan kata-kata tajam seperti saat si doi menolak cintamu.
Syukurnya. Tiada korban jiwa atas peristiwa itu. Dan tiada pula yang menderita luka-luka karena tergores benda tajam. Sebab sebelum mereka berkelahi. Muncul sekelompok orang menyirami dan menyemprotkan pada mereka cairan yang telah diekstroak dengam bulu-bulu ulat dan spesies tumbuhan yang bikin gatal. Alhasil perkelahian tidak terjadi. Malahan mereka pada garuk-garuk semua. Dan akhirnya mereka pun bubar dan pulang kerumah masing-masing dalam keadaan Bintul-bintul.
Sekian dan terimakasih.
.
.
.
Eh? Btw., Siapa sekelompok orang yang muncul bak pahlawan itu? Ah masa bodo ah, Gue tidak di bayar untuk mengetahui dan menyampaikan hal itu kepada pemirsa.****
"Kau salah Raf, aku tidak seperti mereka. Dan sampai kapanpun kamu tetaplah muridku!" Tegasnya."Omong kosong. Sepertinya Pembeciraan ini semakin merepotkan saja." berbalik dari wajah sakura dan berjalan mendekati sepeda tuanya yang tidak jauh dari posisi dia berdiri.
"Baiklah aku pergi dulu. Ada banyak hal yang harus aku kerjakan. Mungkin kita akan bertemu lain waktu" imbuhnya sembari menyelakangkan kakinya hingga ia terduduk di sedel dan beranjak pergi dengan segera mengayuh sepeda.
Jangan lupa vote dan komenya ya kak, biar nih author kagak nyerah dan putus asa nerusin nulis cerita ini kalo sedang diuji dengan komanya ide-ideku diruang UGD.
Dan yang paling utama adalah do'a dari kalian semua.
Sekian dan Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raflesia and Sakura
Teen FictionRaflesia and Sakura **** (SLOW UP DATE). Pelan tapi pasti. Semoga nggak manggrak kayak proyek pembangunan infrastruktur di negeri ini dan proyek-proyek novelku sebelumnya. Amin..