Ulangan Matematika

74 9 1
                                    

"Hallo selamat pagi semuanya" Ucapku memberi salam sambil melangkahkan kaki menuju kelas dan berusaha memecahkan keheningan kelas.

Kok tumben-tumbennya sih kelas sepi hening banget. Padahalkan ini hari sabtu. Biasanya suka rame.

"Eh itu orangnya dateng" Jawab salah satu murid perempuan sambil melihat kearahku.

Aku kebingungan sebenarnya apa yang terjadi?

"Ray lo pasti belom tau yah?" Lanjut perempuan tadi sambil melangkahkan kakinya menuju mejaku.

"Apa sih ya? Daritadi kelas hening banget" Tanyaku penuh heran.

"Jadi lo belom tau yah. Hmm, hari ini ada ULANGAN Matematika mendakak" Jawab perempuan tadi yang merupakan Maya dengan ekspresi penuh sesal.

"WHATT??" Teriaku penuh kaget.

Duh gimana nih, gw belum sempet belajar, terus Matematika itukan bagian jam pertama, ah mati gw. Gw kan paling gak nyampe kalo di pelajaran Matematika. Mana gurunya killer lagi.

"Duh gimana nih, apa gw harus pura-pura sakit biar gak ikut ulangan" Tanyaku penuh dengan kebingungan

"Hahaha, lo sampe-sampe kebingungan banget yah, lu lupa kan?" Ucap seorang perempuan bernama Mita yang baru saja datang.

"Maksud lo?"

"Haha, maksud gw lo udah lupa yah sama Trik kelas kita?" Jawab Mita dengan senyum licik nya.

Saat melihat ekspresi tersebut aku tau, apa yang akan mita lakukan.

"Iya gw tau, tapi kan lo tau juga guru Matematikanya killer"

"Kita kan spesial" Ucap Maya yang sedari tadi menyimak.

"Kita bakal pakai cara unik, dengan memanfaatkan kemampuan diri masing-masing, dan bekerja sama, usahakan jangan sampai dapet nilai seratus, agar kita gak terlalu dicurigai" Jelas Mita panjang lebar.

"Emh, oke"

"Selamat pagi anak-anak" Tiba-tiba seorang wanita berpakaian hitam dan memakai kacamata tersebut datang memasuki kelas dan memberi salam. Dilihat dari penampilannya saja sudah tampak menakutkan.
Dan itulah guru Matematika kami yang killer yaitu Bu Della.

"Ah ada guru killer tuh, cepetan ke meja masing-masing, keburu ketauan"

Dengan serempak, semua langsung berusaha menyerbu meja masing-masing setelah mendengar suara khas tersebut.

Ah rasanya seperti di datangi oleh malaikat maut. Dan kita semua seolah-olah dikejar maut.

"Jadi sekarang kita akan langsung memulai ulangan Matematikanya" Ucap Bu Della memecahkan keheningan kelas.

"Sediakan kertas selembar!" Perintahnya dengan tatapan tajamnya.

"Baik bu" Jawab serempak dengan pasrah.

Duh sialan, dasar guru killer, mana pelajarannya susah banget, huff. Batinku penuh keluhan.

"Awas kalo ada yang berbuat curang" Ucap Bu.Della dengan tatapan tajamnya sambil membagikan kertas ulangan.

.....

Wah mampus gw, ini soal Matematika, atau soal tantangan maut, susah banget. Duh gimana nih.

"Stt"

"Apa sih mit, kalo mau nanya jangan ke gw deh. Gw sendiri aja gak tau jawabannya" Responku sambil berbalik ke arah suara itu berasal.

"Apaan sih lo, siapa juga yang mau nanya sama lo, yang ada gw bakalan rugi, soalnyakan lo butek banget kalo dalam pelajaran Matematika, hahaha" Jawab Mita melawan dengan hinaan.

"Terussss?"

"Ahahaha, lo belum no 7 kan?"

"Hah? Lo tau darimana?"

"Ya tau lah, no 7 kan susah banget"

"Mh"

"Nih ambil, ini jawaban no 7 nya" Ucap Mita sembari menyodorkan kertas padaku.

"Lo nyontek?" Tanyaku dengan ragu.

"Mhh, bisa dibilang sih bukan nyontek. Lebih tepatnya lagi, ini namanya Trik" Jawab Mita menjelaskan.

"Hah?"

"Next nanti pulang sekolah" Lanjut Mita dengan senyuman diiringi kedipan matanya.




History ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang