PROLOG (1)

212 21 11
                                    

Namiras's POV

Malam ini, ku rebahkan tubuh ku dikamar yang baru selesai ku rapihkan. Dirumah ku yang baru. Ukuran kamar ini tak jauh berbeda dengan kamar ku sebelumnya. Hal yang sangat ku suka saat diriku dapat bebas men-design kamar ku. Tata letak kasur, sofa, koleksi buku, dan juga barang-barang lain kesukaan ku. Cat kamar ku pilih warna-warna pastel. Itu warna kesukaan ku, warna-warna pastel dapat membuat pikiran ku lebih tenang, saat lingkungan sekitar terasa ricuh menggangu pikiran ku. Koleksi buku fiksi hingga non fiksi ku susun sedemikian rapi, hingga nyaman ku pandang. Aku memang sengaja membuat perpustakaan mini disudut kamarku. Kumpulan novel yang selalu bergabung dengan koleksi buku sains milik ku yang berisi atom dan molekul beserta reaksi-reaksinya.

"Raaa, ini eleph kok belum kamu ambil?", Panggil mama dari lantai 1.

"Iyaaa, Ma. Rara ambil yaaa nanti."

Eleph adalah boneka kesayangan ku sejak kecil. Mudah ditebak bukan dari namanya saja? Yaps, boneka milik ku itu berbentuk gajah. Entah kenapa aku sangat suka. Keabu-abuan warnanya. Seperti karakter ku introvert yang lebih ke extrovert. Keabuan bukan? Abaikan hal itu, hehe.

Hari ini aku berpindah rumah ke Jakarta dan meninggalkan rumah di Kebumen, alasannya karena agar lebih dekat dengan nenek ku. Beliau kini tinggal sendiri, suaminya yakni kakek ku telah meninggal beberapa bulan yang lalu. Walaupun suasana Jakarta yang terkenal dengan polusi yang sangat mengganggu pernapasan, serta pepohonan rindang yang sudah sangat jarang ditemui. Tapi tidak dengan rumah ku kini, masih banyak pepohonan serta suasana sejuk pun masih cukup terasa sehingga tidak mengganggu pernapasan ku. Karena nenek dan kakek yang senang menanam pohon sejak dulu, kata beliau agar cucu-cucunya dapat merasakan suara gesekan dedauan yang saling bersentuhan akibat hembusan angin serta komorebi, yaitu cahaya matahari yang masuk dari sela-sela dedaunan diatas sana. Terangnya membutakan mata selama beberapa saat namun setelahnya kau akan dibuat terpana oleh keindahannya. Aku suka suasana ini.

Ku ambil salah satu serial komik Miiko milik ku. Lucu sekali karakter tersebut, dengan aksi-aksi gemas nya yang selalu membuat ingin meremas pipi karakter mungil tersebut. Aku masih berada pada posisi awal, merebahkan tubuhku diatas kasur. Terkadang, aku sangat suka membaca buku sambil tiduran seperti ini. Padahal sudah sangat ku tau bahwa ini adalah kebiasaan buruk. Dan kebiasaan ini sejak dulu, membuat ku kini berkacamata dengan minus cukup tebal sejak 3 tahun terakhir.

Ah, aku hampir lupa memperkenalkan diri. Namaku Namira Kalanie. Biasa dipanggil Rara oleh keluargaku. Sedangkan teman-teman ku mempunyai panggian khusus untukku, yaitu Ranie. Itu adalah singkatan dari suku kata terakhir setiap kata pada namaku. Kini status ku sudah menjadi siswi SMA. Karena beberapa bulan lalu, aku resmi melepas masa SMP ku. Pecinta buku, tapi bukan kutu buku, bukan pula Book Addict. Hanya penyuka beberapa jenis buku fiksi dan non fiksi. Belum lama ini, aku sudah mendaftarkan diri di salah satu SMA negeri di Jakarta. Dan kini masih masa liburan panjang ku. Ku gunakan waktu liburan ini untuk beradaptasi dengan lingkungan Ibu Kota.

Seperti yang sudah kubilang tadi, karakter yang ku miliki antara introvert dan juga extrovert. Aku suka berinteraksi dengan orang banyak. Tetapi, di beberapa waktu aku senang menyendiri dan juga senang mengamati keadaan sekitar ku. Akupun sangat suka untuk mencoba hal baru. Menurut ku, karakter dalam diriku adalah ambivert. Bisa menjadi introvert dan bisa menjadi extrovert. Kadang menjadi si extrovert yang senang sosialisasi. Kadang menjadi si introvert yang suka dengan privasi.

🐸🐸🐸

Rey And RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang