Sial aku satu tim sama dia! Ini ga adil plis dari sekian banyak murid kenapa harus dia! Di ingat berapa kali pun aku semakin menyesal!
"Jadi Yowa kamu bisa kan kolab kaya gitu, kalau kalian bener-bener serius dan kerja sama bisa ngalahin yang lain lho!"
Pak Jungkook selaku guru seni budaya yang membimbing menjelaskan panjang lebar.. Sedangkan aku boro-boro mau memperhatikan, pandanganku hanya terfokus padanya.. Sial bagaimana bisa aku satu kelompok dengan laki-laki yang baru kemarin telah menolak ku..
"Nah Renjun, Yowa, kalian harus sering hang out bareng nih biar dapet chemistrynya"
Kebiasaan nih pak Jungkook kalau ada murid yang sekelompok lomba melukis berpasangan selalu di jodohin.. itulah kenapa dia selalu milih murid cewe cowo.. katanya real couple itu justru feel lukisannya dapet banget..
Abis ngejelasin panjang lebar soal chemistry pak Jungkook pamit pulang, dan seperti biasa nyuruh Renjun nganter aku pulang.. Ga tau apa si bapa, Renjun tuh ga sukaaaa aku sama sekali ngga pak! dia nolak pak nolak sakit hati aku tuh..
"Yu pulang"
Ya seperti biasa aku cuma ngintilin Renjun sampe halte, mana mau dia nganter aku pulang..
Tapi pas bus datang, Renjun kok ikut masuk bus?, Ah paling mau ke rumah si Jaemin tetanggaku.. biasa Renjun kan sering kerkom bareng Jaemin..
Suasana semakin canggung mana dia diem aja lagi.. Jadi inget kemaren kan tuh..
FLASHBACK
Di halte..
"Renjun, kenapa kamu suka gambar?" Tanyaku
"Suka aja, ga ada alesan" Yah jawab nya jutek amat.
"Oh iya kata pak Jungkook kita harus dapet chemistry, kalau bisa sih pacaran, gimana menurut kamu?" Aku kembali bertanya dengan jantung yang hampir copot..
"Biasa aja"
What? BIASA AJA..
"Kenapa? Gimana klo pak Jungkook yang nyuruh?"
"Gamau"
Sial kenapa udaranya panas banget padahal ini sore hari.. Apa ada yang sedang membakar sesuatu? Ah iya hatiku yang terbakar!
"Kalau aku pengen jadi pacar kamu bukan karena pak Jungkook?"
Ugh sial kenapa aku mengatakan hal sebodoh itu! Terkutuk kau mulut!
"Aku tidak mau"
Dan bersamaan dengan kata-kata Renjun terakhir, bus pun datang.. Aku menaiki bus tanpa menatap wajah dingin itu.. Karena aku.. Telah DITOLAK!
END FLASHBACK
"Kau mau ke rumah Jaemin?" Tanyaku mencairkan suasana, mau marah pun tak bisa kan? Toh nanti pun kami akan jadi tim.
"Tidak, lebih tepatnya hanya arahnya yang sama" Tumben kata-katanya tidak singkat...
Akhirnya bus pun berhenti aku segera berlari keluar.. Beberapa kali aku melihat ke belakang syukurlah Renjun tertinggal jauh..
Tapi aku terkejut ketika melihat nya sudah di depan rumahku duluan...
"Haruskah aku bilang ingin mengantarmu pulang?" Ucapnya datar dan menarik tanganku menuju tempat yang sedikit sepi..
"K-kau mau mengantarku pulang karena perintah pak Jungkook?" Tanyaku gugup.
"Tidak! Ini kemauanku sendiri"
"K-kenapa?"
"Aku mau melakukan hal yang kusukai semauku bukan karena guru yang so jadi biro jodoh itu, sialan. padahal dia guru seni budaya"
"Jadi kau mau mengantarku pulang karena kemauanmu?" Tanyaku semakin gugup.
"Hhhh, maafkan aku" Ujarnya.
"Untuk apa?"
"Aku tidak bisa menahannya" Ujar Renjun lalu memelukku erat. Itu sukses membuat rona merah di wajahku..
"K-kau kenapa?"
Jantungku! Sungguh dia tidak baik untuk jantung!"Aku menyukaimu Jung Yowa"
Apa kabar jantung? Apa letaknya tetap sama? Tapi kenapa seolah jantungku berlari.. Renjun kau membuatku gila!..
Beberapa menit kemudian aku melepaskan pelukannya dan bertanya
"Em l-lalu k-kenapa kau menolak ku?""Karena kau bodoh" Kata-katanya seperti paku menusuk di telinga, dan berbekas meski di lepas.. Bagaimana bisa aku menyukainya ah sial cinta itu buta bahkan telingaku ikut buta karenanya..
"Kau yang sebenarnya aneh"
"Aku aneh kenapa?"
"Mau jadi pacarku karena perjodohannya, aku tidak suka di jodohkan, itu hal terbodoh untuk di banggakan, lagi pula.."
Renjun mendekatkan wajahnya ke telingaku..
"Lagi pula... Aku menyukaimu dari SMP.." Renjun tersenyum dan menjauhkan wajahnya.
Sial rasanya benar-benar panas apa wajahku gosong? Dan jantungku seperti orang yang habis lari maraton..
"Mau jadi pacarku?" Tambahnya lagi..
Aku semakin mau mati saja! Renjun sialan kenapa tiba-tiba seluruh tubuhku rasanya manis.. dan ada kupu-kupu di perutku ini aneh..
"Hei jawab aku" Ujarnya dengan wajah tampan yang hanya berjarak 10cm dari wajahku.. Ugh sial tampan sekali!
"IYAAA" Teriakku gelagapan..
"Tapi jangan perlihatkan pada si guru sialan itu ya?" Ujar Renjun..
"Kenapa kau malu?"
"Kau bodoh, ini kan agar dia tidak merasa kita jadian hasil perjodohannya"
"Ah kalau aku bodoh kenapa mau!" Ujarku kesal karena dia sudah kelewatan menyebutku bodoh.
"Karena....... ini sudah sore hampir malam ayo pulang!" Ujar Renjun menggandeng tanganku berjalan. Dia mengalihkan pertanyaanku..
"Hei kenapa kau sebegitu tidak inginnya pak Jungkook tau hubungan kita?" Tanyaku.
"Yakin ingin tau?"
Aku menggangguk.
"Dia kakakku"
Masih dalam keadaan kaget, aku ingin menanyakan sesuatu yang sempat ku tahan..
"Trus kalau emang gamau di jodohin kenapa pas aku nembak kamu tolak?"
"Aku gamau di tembak cewe yang aku suka"
"K-kenapa?"
"Karena harus aku yang nembak duluan" Ujar Renjun sambil menggenggam tanganku lebih kuat..
"Ehm" Aku dan dia kaget karena mendengar seseorang berdehem.
"Bagus ya? Katanya latihan buat lomba taunya pacaran!""Bang Jae!"
Aku langsung gelapan melepas tangan Renjun."Kita ga pacaran kok bang" Ujarku.
Renjun menatapku bingung.
"Kita cuma latihan.. biar dapet chemistry-nya" Ujarku dengan nada meremehkan sambil menatap Renjun.
Dan Renjun tersenyum.. Berbohong demi kebaikan boleh kan?
End
Sekian lama tidak update akhirnya aku bisa up dengan Suamiku sebagai Cast nya😂😂
Voment guys💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Nct Imagine
FanfictionCast: Member nct ⚠Warning⚠ -bahasa kadang ga-je & tidak baku -update asal-asalan -tidak berfaedah -romance gagal