Part 2

177 2 0
                                    

“hey, bisa tolong kembalikan bolanya??” kata seorang namja tinggi di seberang sana(?)

Langsung saja aku melempar bola itu asal. Untuk apa aku repot-repot balikin bola itu coba. Ntah aku yang terlalu bodoh atau namja itu yang tidak melihat bolaku sehingga dia terhantam bola basket tersebut. Dan dia malah pingsan. Kyaaaaa…. Eotteoke?? Aku langsung menghampiri kerumunan itu.

“ya!! Kau itu youja atau namja sih?? Tenaga mu itu seperti sumo tau tidak” bentak namja yang lain kepadaku. Aiisshh.. tentu saja aku tadi melemparnya dengan kuat, itu kan karna aku sedang kesal

“mianhe….. jeongmal mianhe….. aku tidak sengaja. Bisa tolong antarkan dia ke UKS. Aku akan merawat lukanya” dahinya sampai mengeluarkan darah. Kalo namja ini kenapa-kenapa, habis aku. Beberapa teman si namja langsung mengangkatnya untuk dibawa ke UKS.

“gomawo…. Jeongmal mianheo….” Aku membungkukkan badanku sebelum mereka pergi, dan langsung merawat namja itu. Ku bersihkan darah segar yang mengalir di dahinya dengan air. Kemudian sedikit ku berikan cairan kental berwarna coklat, lalu ku tutup dengan perban. Aku menunggu sampai namja ini terbangun. Aku tidak pernah merasa menyesal sekali seperti ini sebelumnya. Sepertinya kesalahanku benar-benar fatal.

“uh….. appo…..” namja ini tersadar. Syukurlaaaah…..

“emmm, kau siapa??” tanyanya. Apa namja ini kehilangan ingatannya?? Ck, jangan berpikir yang macam-macam Daera babo. Dia kan memang belum kenal denganmu, toh kau itu anak baru. Rutukku dalam hati

“aku Daera. Murid baru di sekolah ini. Aku minta maaf karena telah melempar bola basket tadi asal, dan mengenai kepalamu” kataku hati-hati. Takut dia akan marah

“ne??”

“emmm….. apa kau tak ingat kejadian aku melempar bola itu??” tanyaku. Kekhawatiran udah melanda di hatiku. Masa ia tidak ingat dengan kejadian tadi.

“ne?? aku tidak ingat apa-apa” tuuuhh kaaaaannn…. Arrrgghhhh…. Appppaaaaaa eotteoke?? Kalo dia benar-benar hilang ingatan karna aku. Bagaimana ini??

“apa kau benar-benar tidak mengingatnya?? Tadi sewaktu aku sedang duduk di bangku di lapangan basket itu. Bola basket mu menggelinding kearah ku. Lalu aku melempar bola mu sampai tidak sengaja mengenai dahimu. Apa kau tidak ingat?? Aku mohon…. Ingatlah….” Aku menjelaskan kejadian tadi kepada namja ini dengan panik. Tuhan tolong aku. Kembalikan ingatannya….

“hahahaha….. wajahmu itu lucu sekali nona”

“ne??” ige mwoya?? Kenapa dia malah tertawa keras begitu??

“mian.. mian… sepertinya aku mengerjaimu sudah kelewatan. Mianhe” ucapnya di sela-sela tawanya. Dan apa itu?? Dia memasang wajah sok cool gitu, cih.

“oohh… bagus laah, aku takut kalo kau sampai kehilangan otak. Atau malah otakmu sampai pecah karna lemparan bolaku itu” jujur saja, aku kesal karna seorang namja yang tidak kenal tapi sudah berani mengerjaiku.

“hey…. Be calmdown nona. Kenapa kata-katamu kejam sekali?? apa mungkin kau memang menyumpahi otakku sampai pecah huh??”

“ne… aku memang menyumpahi otakmu itu.

 kalo kau sudah sembuh, aku akan balik kekelas. Tidak ada yang perlu aku kerjakan lagi disini.”

“kita belum berkenalan. Aku Min Ho. Choi Min Ho.” Dia memberikan tangannya, tapi aku tidak membalas jabatannya

“aku tadi sudah mengenalkan namaku. Apa kau tidak ingat?? Sepertinya ka perlu memeriksakan otakmu ke rumah sakit”

“haha.. tidak perlu hanya sekali kau menyebut namamu, aku langsung akan mengingatnya Daera~ssi”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TWINS Not Always SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang