0. ??

1.8K 120 34
                                    

Jimin terus menatap lekat kepada dua orang yang sedang mengikat janji dihadapan Tuhan.

Ya kedua orang itu sedang melalukan sebuah hal yang sangat di idamkan banyak orang, pernikahan.

Perasaan Jimin campur aduk melihat kedua orang tersebut.

Disatu sisi dirinya bahagia bahwa sang ibu akhirnya bisa menikah dengan lelaki pilihannya sendiri.

Disisi lainnya Jimin sedih karena cinta diantara ibunya dan lelaki itu hanya kepalsuan belaka.

"Tersenyumlah Chim, kau terlihat seperti mantan kekasih Tuan Min yang siap menghancurkan acara sakral ini" Taehyung berucap dengan iseng walau sebenarnya ia serius mengatakan hal tersebut.

Jimin mempoutkan bibir seksinya dan menatap Taehyung kesal. Sahabatnya memang tidak bisa membantunya.

"Kau tau Tae, aku sangat takut"

"Beraktinglah dihadapan ibumu, dan aku akan mencoba melindungimu Chim"

Yah kalimat Taehyung bisa sedikit menghiburnya tapi pikirannya memunculkan kilas balik kejadian sebulan lalu.

Pertemuan pertamanya dengan Min Yoongi.

***

Jimin penasaran mengapa ibunya tiba-tiba mengajak makan malan di sebuah restoran bintang lima yang sangat terkenal ini.

Biasanya sang ibu lebih memilih memasak berbagai macam makanan favorit mereka daripada harus membuang uang, walau mereka orang yang sangat kaya.

"Jimin jadi ada sesuatu yang ingin ibu katakan padamu, dan ibu membutuhkan izin darimu"

Dahi Jimin berkerut. Sungguh ia kebingungan.

Dengan senyuman lembut sang ibu menggenggam tangan anak perempuan satu-satunya itu.

"Ibu akan mengenalkanmu dengan calon ayahmu"

Sedikit terkejut, tapi Jimin sudah bersiap dengan hal ini sebelumnya. Beberapa kali ia mendengar desas desus bahwa ibunya telah memiliki kekasih. Mungkin ini saatnya, begitu pikir Jimin.

"Tenang saja ibu, apapun keputusan ibu aku akan mendukungnya. Tetapi jika dia berbuat jahat padamu akan ku pastikan hidupnya dalam bahaya"

Kedua ibu dan anak itu tertawa bahagia sampai muncul dua pria dengan balutan jas yang sangat rapi.

Mata Jimin terpanah dengan sosok pria muda dihadapannya ini. Auranya sangat dominan, wajahnya terlihat dingin tapi begitu tampan dengan kulit yang sangat pucat.

Merasa ditatap lelaki itu melihat Jimin tepat dimatanya. Jimin merasa seperti tertusuk pisau namun dia sangat menikmati tatapan itu.

Mungkin dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan pria ini.

Keadaan itu hanya berlangsung sesaat.

Seperti disambar petir, lelaki yang berhasil mencuri perhatiannya ini adalah calon suami ibunya, calon ayahnya.

Jimin salah menebak sejak awal, dia kira sosok pria lainnya yang lebih tua adalah calon ayahnya. Ternyata itu ayah dari lelaki yang berhasil mencuri hatinya, Min Yoongi.

Selama makan malam berlangsung Jimin kalut dengan perasaannya sendiri. Kenapa begini.

Dan Jimin sangat yakin pria itu sesekali menatapnya dengan tatapan yang sangat datar seolah ingin melenyapkannya.

Akhir dari pertemuan itu pun tiba. Jimin sangat bersyukur karena dirinya bebas dari intimidasi Yoongi.

Yoongi mengantarkan Jimin dan ibunya tanpa sang ayah yang sibuk dengan urusannya sendiri.

Yoongi dan ibunya bergandengan tangan rasanya Jimin ingin menangis menatap pemandangan itu, entah dirinya cemburu kepada Yoongi atau kepada ibunya.

Hati Jimin terasa hancur ketika sebelum masuk ke dalam mobil, Yoongi menciumi kening ibunya dan lalu meremas bahunya dengan tambahan senyuman tipis yang indah.

Jimin seakan tersengat listrik. Sentuhannya membuat Jimin mabuk kepayang.

Kalian bisa mengatakan Jimin itu gila.

Saat mobil mereka hendak melaju, ia meminta supir menghentikan mobil. Jimin beralasan bahwa hp nya tertinggal dan ia harus mengambilnya sendiri. Tak ingin supir mereka kerepotan.

Percayalah itu semua bohong. Karena tujuan Jimin adalah Min Yoongi. Ia ingin memastikan sesuatu.

Ketika Yoongi ingin menekan tombol lift sebuah suara lembut menghentikan kegiatannya.

Saat berbalik ia mendapati anak dari sang calon istri menghampirinya dengan wajah memerah dan napas terengah. Begitu cantik dan menggoda.

"Kau... kau tidak mencintai ibuku kan?"

Yoongi tersenyum miring mendengar pernyataan Jimin. Dirinya perlahan mulai mendekat.

Dia sejajarkan wajahnya hingga tepat berada di hadapan sang gadis. Dalam hatinya Yoongi mengumpat, Jimin sangat menggoda.

Jimin tidak takut, ia lebih takut mendengar jawaban pria ini ketimbang aura dominan yang terus menekannya.

"Anak manis" Yoongi mengelus pipi Jimin dengan lembut, membuat wajah sang empunya tersipu.

"Memang benar aku tidak mencintai ibumu"

Sekarang Jimin semakin memerah, tetapi karena ia marah.

"Apa maksudmu?!"

"Maksudku?" Yoongi menarik tubuh mungil Jimin hingga berada di pelukannya.

Jimin terkejut ingin melepaskan diri dari pelukan Yoongi. Namun ia membeku ketika Yoongi berbisik ditelinganya.

"Aku mendekati ibumu, agar bisa memiliki dan mengendalikanmu sepuas yang aku mau dengan caraku tersendiri"

Yoongi melumat telinga Jimin dengan sensual

***

Halo semuanya ini cerita pertama aku sebagai pendatang baru disini. Aku harap kalian menyukainya ^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🔞 My Daddy ; myg+pjm 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang