Langsung kita mulai ceritanya yaaa.. agak horor jadi siapkan dirimu ya, hehe..
.
.
Tiba saatnya Babas Wanda Vinno dan Artha mereka berempat merencanakan penculikan pada Virly, dengan cara lebih diperhitungkan untuk menculik anak orang.. lewat SMS, yaa sms karna waktu itu masih belum ada yang namanya chatting, WhatsApp, Facebook, dll terutama Smartphone, ada hanya saja belum seluruh manusia menggunakan jasa itu seperti sekarang.
Lewat SMS Babas dan Artha yang akan berakhir karna Babas dan Artha akan SMS melalui hape Ale, Ale adalah sahabat baik Virly, seorang yang sangat dipercaya oleh Virly, karna tak ada yang berani pada Ale dengan sifat Ale yang kasar hanya Babas yang akan melaksanakan tugas nya, dan Artha sebagai pengalih konsentrasi Ale terpecah dari hapenya, dan masuk lah sebuah SMS kepada Virly yang berisikanVir, lu bisa gak Dateng ke jl. Kertajaya no 19. Ada perlu penting nih yang harus aku bicarakan sekarang ke lu
Nb, alamat dan nama gadis disamarkan kecuali yang empat sekawanan itu.
Setelah dirasa SMS masuk ke hape Virly dan Virly membalas YA dengan cepat Babas menghapus dari hape Ale agar tidak meninggal kan jejak. Dengan cepat Babas Wanda Vinno dan Artha menuju ke alamat tersebut sebelum Virly datang terlebih dulu. setiba nya di tempat yang tuju Ale justru Virly canggung karna yg dituju alamat rumah yang lama tak dihuni pemiliknya, bukan rumah hantu hanya saja tak terurus, dengan bimbang tapi karna permintaan sahabatnya Virly perlahan masuk dan membuka pintu dengan suara saat buka pintu "krieeek" saat pintu dibuka. Setelah sampai didalam rumah itu dilihatnya sekeliling dan memutarkan badannya tapi tak temui Ale dan satu orangpun disana, lalu Virly berkata "apa ada orang disini? Ale, dimana kamu?" tiba-tiba pintu menutup dan yang menutup Vinno, dengan cepat Virly meminta untuk dibuka pintunya dan membiarkan ia pergi tapi tak semudah itu Vinno memberikan kuncinya. Perlahan Vinno mendekati Virly namun Virly berjalan mundur perlahan seolah menghindar sampai Virly menginjak sesuatu saat diliat sebuah kaki yang ia injak, perlahan menoleh ke wajah pemilik kaki ternyata Wanda, dan makin bertambah terkejut nya Virly pun menghindar berjalan ke arah lain namun yang dipilihnya jalan salah yang membuat dia harus masuk ruang kamar yang didalam nya sudah ada Artha, saat membuka pintu untuk keluar tibalah Wanda dan Vinno, hanya bertiga pikir Virly untunglah tak ada Babas, karna jika dia ada, benar-benar hancur semua hidup Virly lalu Virly dikunci dari luar didalam kamar itu, Virly mencoba kabur tapi tak ada sela untuk dia bisa melarikan dirinya seperti sebelum-sebelumnya, hape pun ada di mereka jadi tidak bisa menghubungi siapapun, "andai ada hape pasti kutelfon polisi untuk menangkap nya dan tak akan ada lagi mereka berkeliaran" ucap Virly dengan keras berharap mereka mendengarnya, Beberapa menit kemudian Virly mendengar ada yang akan membuka pintu kamar itu dan dengan penuh harapan ia akan memohon untuk dilepaskan tapi yang didapati ada Babas membuka pintu untuk memberikan makan pada Virly, diam seribu bahasa karna memang Virly tak berani melawan Babas, hanya mengantarkan makan siang untuk Virly lalu keluar lagi dan menguncinya lagi dari luar, "benar-benar jadi tawanan kau vir" gerutu Virly
Tapi Virly tak pendek akal, ia tetap berusaha dan ia mengintipnya dari lubang kunci ternyata kuncinya masih bergantung pada lubang kunci dipintu, aku menyodok nyodok nya, hingga jatuh ke lantai dan perlahan kuambil dengan garpu, karna bagian bawah pintu lumayan ada cela jadi bisa kuambil kunci pintu dan melarikan diri, setelah bebas dari kamar itu sekarang waktunya untuk melarikan diri dari pintu depan tapi terlihat Artha dan Wanda sedang berjaga..
.
.
.
.
.
.
.
Next👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang Perawanku
Chick-Litkisah nyata seorang gadis yang berkali-kali hampir kehilangan keperawanan nya karna empat temannya