Bab 4

101 10 11
                                    

Selamat pagi dunia, bertemu lagi dengan Keira, i nya jangan dihilangin nanti jadinya jelek.

Hari ini adalah hari ketiga MOS atau hari terakhir aku satu kelas dengan si Daffa (mungkin). Agak sedih memang, karena kalau nggak sekelas sama Daffa nanti aku nggak bisa mandangin dia lagi. Dan kabar buruknya lagi, ceritaku tentang dia bakal berhenti sampai disini.

Hari ketiga MOS dilaksanakan dengan kegiatan outbond di lapangan belakang. Tapi sebelum kegiatan itu dimulai semua siswa berkumpul di masjid terlebih dahulu. Nah, disana aku senang karena aku bisa mempunyai teman alias kenalan. Namanya Shintya Fadilla panggilannya Shintya. Anak yang cantik, putih dan banyak omong.

" Hai, namaku Shintya. Namamu siapa?"
" Hai, namaku Keira panggil aja Kei. "
" Oh haloo Kei. "

Aku berbicara banyak dengan Shintya dan sempat bertukar nomor. Dia bercerita banyak termasuk tentang si Daffa. Entah bagaimana dia bisa mengenalnya aku tidak tau. Yang jelas dia membuatku mengenal Daffa lebih dalam.

Setelah acara di masjid selesai, kami semua bergegas menuju lapangan belakang untuk melakukan out bond. Ada banyak sekali permainan yang dimainkan di kegiatan out bond. Seperti ular naga, tarik tambang dan lainnya aku lupa. Disebelah sana juga terjajar rapi bungkusan kado yang akan diberikan untuk kelas yang menang.

Permainan yang akan dimainkan pertama adalah ular naga. Permainan ini mengharuskan semua orang untuk berpegangan erat dengan sesama teman timnya agar tidak terlepas dan kemudian kalah. Waktu itu aku baris dibelakangnya Shinta, anak perempuan yang putih dan cantik namun badannya kurus, yang aku kenal saat itu juga.

" Satu...dua...tigaaa!!!! "

Permainan dimulai. Semua kelas bergantian untuk bermain. Permainan berlangsung menyenangkan, walaupun cuacanya sangat panas sampai sampai ada yang pingsan waktu itu. Hingga akhirnya kelasku menjadi pemenangnya. Cukup melelahkan memang, tapi aku menikmatinya.

Satu persatu permainan dimulai. Hingga akhirnya kegiatan out bond selesai. Itu tandanya kegiatan MOS akan ditutup dan aku tidak akan sekelas lagi dengan Daffa.

" Hufft capek juga ya. "
Seorang gadis putih itu mendekatiku. Yang tak lain adalah Shinta.
" Iya capek banget."
" Beli minum yuk Kei! "
" Nanti aja aku mau lihat kelas dulu. "
" Oke. "

Ketika out bond selesai, ada pengumuman kalau kelasnya sudah diacak dan para murid bisa mencari kelasnya masing-masing. Maka dari itu aku tidak ikut Shinta untuk membeli minum.

Aku sudah menemukan namaku yang tertempel jelas di jendela kelas X IPA 1 yang berarti itu adalah kelasku. Saat aku mencari namaku, ada nama Daffa Pratama yang juga tertera disana. Aku kaget, bingung dan senang. Tak ku sangka aku bisa sekelas lagi dengan anak itu. Oh tuhan, terima kasih untuk nikmatmu ini.

Aku bergegas kembali ke kelas MOS untuk mengambil tas lalu meletakkannya ke kelas yang baru. Percayalah waktu itu perasaanku benar-benar bahagia karena Tuhan ternyata mengizinkanku untuk mengenalnya lebih dekat lagi. Aku berlari dengan perasaan senang sekali. Memikirkan cara untuk mengenalnya.

Aku memasuki bangunan kecil yang berada dibelakang sendiri, yang tak lain adalah kelasku yang baru, kelas IX IPA 1. Waktu itu aku juga sekelas dengan Arin anak yang pernah mengajakku kenalan. Sehingga aku tak perlu susah payah untuk mencari teman sebangku.

Aku melihatnya, yaaa aku melihat Daffa memasuki kelas. Dia berjalan ke arahku. Perlahan-lahan mendekat. Dan ternyata dia duduk di kursi yang berada tepat didepanku. Kursi yang terletak paling depan dan dekat dengan pintu. Kali ini perasaanku benar-benar tak karuan. Rasanya bahagia, senang, grogi dan...ah sudahlah susah sekali dijelaskan. Kali ini semesta sangat berpihak pada Keira Anastasya.

***

" Kringgg..... "

Bel berbunyi. Menunjukkan pukul 02.00 waktunya pulang. Semua siswa bergegas pulang dan meninggalkan kelasnya masing-masing.

Sesampainya dirumah aku meletakkan tubuhku di kasur dan berbaring. Aku terus memikirkan tentang Daffa. Ada banyak pertanyaan yang menggangggu pikiranku. Dan semuanya adalah tentang Daffa.

" Tittt... "

Handphone ku berbunyi. Menandakan ada pesan yang masuk. Aku meraihnya dan segera membukanya. Ada pesan dari nomer yang tidak kukenal. Kubuka pesannya dan segera kubaca.

" Hai key ! Aku Shintya. "

Ternyata dari Shintya. Aku lupa kalau tadi aku sempat bertukar nomor dengannya.

" Halo Shin ! Ada apa ? "
" Kei, Daffa gantengya? "
" Hmm...kamu suka?"
"Iya hehehe..."

Ketika teman kita menyukai seseorang yang sama dengan kita. Percayalah saat itu pertemanan kalian akan mulai diuji.

Hello My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang