Chapter 2 | ALFA'bet Geonino

26 2 0
                                    

Author's POV

ALFABET GEONINO

Seorang laki-laki yang kerap di sapa Alfa, merupakan sesosok pria yang tidak mengenal rasa takut, dengan sifat kejam dan dingin yang Alfa miliki tidak mengurangi sedikitpun ketampanan wajah yang di gambarkan seperti dewa yunani.

"ALFA!"

Panggil seorang wanita paruh baya dengan suara yang menggelegar hingga ke seluruh koridor sekolah, namun laki-laki yang terpanggil namanya hanya mengacuhkan panggilan tersebut, seolah-olah tidak mendengar panggilan itu. Laki-laki yang namanya di panggil pun hanya merdecak kecil sembari memasang earphone ke telinganya, terus berjalan dengan gagahnya tanpa menghiraukan panggilan yang di gumamkan.

"ALFABET GEONINO!"

Sekali lagi panggilan menggelegar itu terdengar, laki-laki yang menggunakan seragam putih abu-abu terbalut jaket denim merah bernama Alfa sontak berhenti melangkah, hanya terdiam di tempat ia berdiri, dengan membawa tas yang terdapat di lengan kanannya, masih dengan earphone yang tetap terpasang di kedua telinga, rambut Acak-acakan, baju seragam yang di keluarkan hanya memutar bola mata malas nya, seakan-akan ia telah tahu apa maksud dari panggilan itu, dengan malas alfa memasang wajah datar dan dinginnya.

"Ck.. shitt." 

hanya terdengar sebuah decakan kecil dengan umpatan yang keluar dari bibir sexy milik Alfa, menatap tajam seseorang yang telah memanggil Namanya, rahang kokoh yang mengeras, wajah tampan yang menawan, serta hidung mancung dan warna rambut coklat pekat yang Alfa miliki, ia membalik badan tinggi tegapnya untuk menghadap orang yang telah menyebut namanya.

"Alfa apa kamu tidak mendengar ibu memanggil namamu?"
tanya seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba telah berdiri di hadapan Alfa dengan memasang wajah garang serta wajah yang memerah menandakan bahwa ia sedang menahan amarah.

Laki-laki yang sedang di tanya itu hanya menjawab dengan gumaman kecil yang terdengar dingin namun tegas.

"Ya Tuhan, Alfa sudah berapa kali ibu katakan kamu jangan terus-menerus datang terlambat dan membolos?" wanita paruh baya itu menghela napas lelah "Ibu telah sering kali memperingatkan kamu, bahkan memberi hukuman untukmu tetapi kenapa kamu tidak jerah-jerah juga" sambungnya.

Cerca'an panjang lebar wanita paruh baya itu dengan nada marah yang terdengar frustasi karena menghadapi siswa laki-laki seperti Alfa, siswa bandel, sering terlambat datang ke sekolah, bolos pelajaran, berkelahi, dan dengan segudang tingkah ajaib lainya.

"Ck.. Menyebalkan."
Gumam alfa dengan nada kecil sembari tersenyum sinis menghadap wanita paruh baya yang sedang berbicara kepadanya, namun sayang gumaman tersebut masih dapat terdengar meskipun samar-samar ke telinga wanita paruh baya itu.

Wanita paruh baya yang mendengar gumamam tersebut hanya dapat berdiri dengan diam, dengan wajah yang semakain memerah menahan sebuah gejolak amarah yang terpendam dalam dirinya yang dapat kapan saja meledak, ia telah lama menahan amarah sejak 3 tahun yang lalu karena mendapatkan seorang siswa bandel berkelakuan iblis dengan terbalut wajah seperti malaikat.

Tanpa memperdulikan wanita paruh baya yang sedang berbicara kepadanya, Alfa hendak melangkah pergi meninggalkan wanita tersebut, namun baru saja hendak melangkah kan kaki-kaki jenjangnya Alfa kembali terdiam karena sebuah suara yang mengintrupsi masuk ke dalam telinganya.

"Alfa apa kamu tidak merasa malu dengan sikap yang kamu miliki? sebagai anak dari pemilik yayasan seharusnya kamu menunjukkan sikap yang baik, sudah pasti kedua orang tuamu mengajarkan bagaimana kamu harus bersikap." wanita paruh baya itu telah teramat kesal dan juga geram kala melihat sifat murid lelakinya yang satu ini, "jika ada seseorang yang sedang berbicara padamu .., kamu seharus mendengarkan dan bukanya malah mengabaikannya" lanjutnya frustasi

wanita paruh baya itu telah berungkali berusaha menasehati dan ingin merubah sifat dan kelakuan ajaib dari muridnya yang satu ini tetapi tetap saja hasilnya nihil.

Alfa yang mendengar penuturan kata demi kata yang terucap dari kedua bibir wanita paruh baya tersebut, mengeraskan rahang kokohnya dengan memasang wajah dingin, tatapan tajam membunuh, wajah memerah menandakan bahwa ia sedang tersulut emosi.

Dengan emosi yang semakin tersulut Alfa menatap wanita paruh baya tersebut dengan tatapan tajam membunuh, siapa pun orang yang melihatnya pasti akan bergidik ngeri melihat tatapan mata Alfa, sekalipun orang yang bernyali besar sekalipun pasti akan ciut karna mendapatkan tatapan mematikan yang Alfa pancarkan.

"JANGAN PERNAH MEMBAWA NAMA ORANG TUA SAYA, ATAU ANDA AKAN TAU AKIBATNYA." Alfa berucap tegas berisikan ancaman dengan menekan setiap kata demi kata yang keluar dari kedua bibirnya.

barang siapa yang sengaja atau tidak sengaja mendengar ucapan Alfa tadi, sudah di pastikan akan merinding ketakutan, bagaikan bisikan maut yang akan mendekat ke salah satu korban.

siapa saja yang hendak mencari masalah dengan Alfa bisa di pastikan akan berpikir dua kali untuk melakukanya. Dengan kemampuan serta kedudukan yang ia miliki Alfa dapat melakukan apa saja yang ia mau dan sukai, tanpa memperdulikan orang lain atau dampak setelah ia melakukanya.

Wanita paruh baya itu hanya dapat terdiam di tempat dengan wajah pucat pasi karna ancaman dari Alfa, Alfa Tampak tidak memperdulikan wanita yang tengah terdiam kaku itu, dia segera berlalu meninggalkan wanita paruh baya yang masih tidak bergeming sama sekali dari tempatnya berdiri, berusaha mencerna kata demi kata yang baru saja terucap dari bibir muridnya.

🌸🌸🌸

Next chapter 👉👉
give me vote and comment guys❤

SarAlfa  2RASFUK #05IUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang