Secret Lover

5.2K 600 36
                                    

Mata Jaejoong melebar, jantungnya berdegup kencang kala mengeluarkan isi tasnya satu persatu. Keringatnya mulai bercucuran, ada perasaan takut dan malu saat yg bersamaan.

"Aduhh.. bagaimana ini?" Gumamnya pada dirinya sendiri. Ia semakin lemas kala tak melihat benda yg dicarinya.

Buku puisi!

Buku puisinya hilang. Ia sengaja membawa buku itu ke sekolah karena selalu merasa bosan di kelas. Ia akan menulis puisi tentang pria yg diam-diam selalu disukainya disana. Dan sekarang buku itu tidak ada di dalam tasnya.
Otak Jaejoong berputar cepat mengingat dimana terakhir ia menaruh bukunya.

Plakk!!!

Menepuk keningnya. Ia ingat, ia meninggalkannya di perpustakaan sekolah. Ia takut jika ada yg membaca isi buku itu. Mata Jaejoong bergerak gelisah. Ia semakin cemas saat ingat Yunho -pria yg disukai Jaejoong- sangat suka ke perpustakaan. Jaejoong berusaha tenang, ia mengambil sebuah novel dan mulai membaca. Mencoba mengalihkan fikirannya dari sosok Yunho yg selalu memenuhi otaknya.


***


Jaejoong berlari cepat menuju perpustakaan sekolah. Ia ingin memastikan jika diary'nya masih ada disana. Mengatur nafas yg terengah-engah setelah sampai di depan perpustakaan. Ia mulai diserang rasa takut lagi. Jantungnya berdegup kencang antara lelah dan takut. Jaejoong berusaha menenangkan dirinya. Ia masuk dan langsung menuju tempat dimana ia duduk kemarin.

Langkahnya terhenti saat melihat meja yg ia pakai kemarin kosong. Tidak ada buju puisinya disana. Jaejoong benar-benar takut sekarang. Ia ingin menangis membayangkan betapa malu dirinya jika orang yg menemukan buku itu membaca isinya yg berisi semua tentang Yunho.

Perlahan ia berbalik. Berjalan menuju tempat penjaga perpustakaan. Ia akan bertanya pada penjaga perpustakaan.

"Maaf, apa ahjumma melihat buku berwarna pink dengan sampul gajah di meja sebelah sana?"

Ahjumma itu tampak berfikir kemudian ia tersenyum.
"Ahh.. iya, kemarin aku menemukannya. Namamu tercantum di depan buku itu kan?"
Jaejoong mengangguk.
"Aku menitipkannya pada Jung Yunho."

DEG.

Jantung Jaejoong rasanya mau copot mendengar jawaban penjaga perpustakaan itu.
'Ia memberikannya pada orang yg tepat ' batinnya.
Dengan kaki gemetar Jaejoong keluar dari perpustakaan sekolah.

"Bagaimana ini?" Gumamnya pada dirinya sendiri.

Jaejoong kembali ke kelasnya, ia melihat Yunho yg duduk tenang. Pria itu sedang belajar, jantung Jaejoong seakan mau copot saat Yunho mendongak menatapnya dengan mata musangnya. Jaejoong meneguk salivanya. Ia takut sekarang, jangan-jangan Yunho membaca semua puisinya. Jaejoong berjalan pelan ke arah bangkunya. Ia harus melewati bangku Yunho. Karena bangkunya ada di belakang bangku Yunho.

'Aduh! Jangan tatap aku seperti itu.' Jerit Jaejoong dalam hati. Yunho terus menatapnya, jantung Jaejoong semakin berdebar melihat tatapan Yunho. Oh.. ia makin jatuh cinta pada pria ini.

"Kim Jaejoong." Jaejoong mematung mendengar Yunho menyebut namanya. Yunho berdiri mendekat ke arah Jaejoong.

"Ini bukumu." Ia menyodorkan buku puisi Jaejoong. Tangan Jaejoong gemetar menerima buku itu. Hatinya benar-benar tidak tenang, ia terus menduga jika Yunho sudah membaca isi buku itu.

Yunho duduk kembali ke bangkunya. Ia melanjutkan kegiatan belajarnya lagi, tak menghiraukan Jaejoong.
Jaejoong juga duduk di bangkunya, hatinya berdebar kencang. Dan sepanjang pelajaran ia hanya menatap punggung Yunho. Ia tidak bisa konsentrasi mengikuti pelajaran.

Bel istirahat berbunyi, Jaejoong berlari mengejar Yunho yg keluar kelas.

"Jung Yunho." Yunho berhenti, berbalik menatap Jaejoong.

Secret Lover. (Yunjae) Oneshoot.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang