Chap 3

671 43 1
                                    

Brothers Conflict

.

.

.

Aku menahan tanganku agar si kembar ini tidak menarik ku lagi. Dan berhasil, tapi.... si kembar ini malah menatapku tajam.

"Nii-san, aku ganti baju dulu." Ucapku menggunakan jurus puppy eyes.

Mereka saling pandang sebentar kemudian mereka mengangguk. Yatta!! Berhasil juga usahaku membuat mereka menyetujuinya. Baru saja ingin pergi dari hadapan mereka, Azuki-nii menahan tanganku. Lantas aku berhenti berbalik memandangnya.

"Tapi bohong." Ucap Azusa-nii sambil menyeringai.

Tanpa kusadari seseorang di belakangku memukul ku dengan keras hingga kegelapan menyelimutiku.

Author POV.

"Mudah juga dibohongin ni anak." Ucap Azuki sambil menggendong Kisa yang telah pingsan.

"Ya, mending kita langsung masuk ke dalam." Balas Azusa yang masuk duluan ke kamar mereka.

Azuki juga mengikuti kembaran satunya masuk ke dalam. Di dalam Azuki meletakkan Kisa di atas kasur, sementara Azusa sudah masuk ke kamar mandi duluan.

"Hey Zuki! Ikat kaki sama tangannya Kisa!!" Teriak Azusa dari kamar mandi.

Azuki mengambil sebuah tali atau lebih tepatnya 4 borgol yang dia taro di dalam lemari, kemudian dia langsung memakaikan di kedua kaki dan tangan dan mengaitkannya di tiang tempat tidur. Selesai dengan kerjaannya tepat juga Azusa yang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di pinggangnya.

"Borgol? Kau gak nanggung-nanggung ya." Ucap Azusa melihat Kisa yang belum sadar.

"Kali ini kan kita tidak akan membiarkannya kabur sampai pagi Zusa." Jelas Azuki pada kembarannya.

"Ya ya, terserahmu lah." Ucap Azusa pasrah saja dengan keputusan kembarannya yang memang sudah tergila-gila dengan tubuh Kisa.

"Kau mandi sana!" Seru Azusa selesai memakai baju kasual.

"Tanpa kau suruh aku pasti melakukannya." Balas Azuki yang sudah masuk ke kamar mandi.

Azusa memghampiri Kisa yang telah terborgol kedua tangan dan kakinya, dia duduk di samping Kisa sambil menatap wajah adik angkatnya yang terlihat imut.

"Nii-san?" Panggilan itu langsung membuat Azusa tersadar.

"Nani Kisa?" Tanyanya dengan lembut.

"Bisakah kau melepaskan borgol ini?" Ucap Kisa memohon pada Azusa.

"Kita gak akan melepaskannya." Perhatian Azusa dan Kisa beralih pada sosok pemuda yang tengah berdiri di hadapan mereka dengan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Tapi---" "Tidak ada tapi-tapian Kisa!" Jawab Azuki tegas.

"Uhh....tapi aku temanku bentar lagi akan datang." Ucap Kisa sambil mengerucutkan bibirnya.

Seketika raut wajah kedua anak kembar itu berubah. Wajah mereka terlihat seperti muram. Tiba-tiba pintu terbuka lebar menampakkan seorang pemuda bersurai putih.

"Kisaa~~ oh...kalian apakan Kisa?" Tanya Yukio heran dengan kelakuan ketiga adiknya.

"Kita hanya ingin bermain." Jawab Azusa.

"Bermain?"

"Bermain mencoret tubuh Kisa dengan spidol." Sahut Azuki sambil mengeluarkan sebuah spidol permanent bewarna hitam. Mata Kisa langsung melotot seketika.

"Nii-chan baka!! Lepasin aku cepat!" Seru Kisa memberontak minta dilepaskan.

"Wakatta yo." Dengan terpaksa Azusa membuka borgol di kedua kaki dan tangan Kisa.

Kisa bangkit dari kasur dan langsung berlari ke kamarnya lewat pintu penghubung yang berada di samping lemari.

Dengan secepat kilat dia mengganti seragamnya dengan pakaian santai. Kisa keluar dari kamarnya lalu berlari ke bawah menuruni tangga untuk menemui temannya yang berada di ruang tamu.

"Gomen Kaito." Ucap Kisa meminta maaf pada kedua insan yang sedang menikmati cemilan yang terletak di meja ruang tamu.

"Daijoubu daijoubu Kisa." Balas Kaito sambil meminum secangkir teh di tangannya.

"Kenapa Yukino ada disini juga?" Tanya Kisa menatap Yukino yang sedang bermain dengan ponselnya sambil menahan jeritan dan di kedua lubang hidungnya mulai darah keluar.

"Dia mengikutiku sejak tadi."

Kisa POV.

Ingin rasanya aku mengusir gadis yang sialnya seorang fujoshi tersebut, tapi aku tidak ingin dicap sebagai anak durhaka pada tou-san nanti.

"Jadi ada apa kalian malam-malam datang kemari?" Tanyaku sambil menatap mereka berdua bergantian.

"Tidak apa-apa, cuma mau main saja kesini,"

"Ngapain kau juga disini?" Tanyaku dengan nada sinis pada Yukino.

"Mencari pasangan yang cocok buat kau diantara para saudara-saudara angkatmu,"

"Pasangan?"

Aku terdiam saat mendengar suara yang bersahutan dari belakang. Ingatkan aku untuk besok tidak akan menyapa Yukino lagi.

"Azu-nii ngapain sama zuki-nii disini?" Tanyaku tanpa menatap si kembar.

"Hanya......ingin menyuruh kau tidur,"

Emang ini sudah jam berapa hingga mereka berdua sudah menyuruhku untuk tidur, aku langsung mengecek ponselku. Rupanya sudah pukul 9 malam. Pantas saja.

"U-uhmm.... kalau gitu kita berdua pergi dulu,"

"Iya, sampai jumpa di sekolah Kisa,"

Mereka berdua langsung pergi sebelum aku menjawab pamitan mereka. Aku juga tidak mengantarkan mereka sampai keluar rumah.

Ah sudahlah biar saja. Aku beranjak dari sofa menuju kamarku. Sepertinya mereka berdua sudah kembali ke kamar mereka karena sudah tidak ada mereka.

TBC~

Woakakakaka pa kabar!!! Ada yang mengharap cerita ini dilanjutkan tak? Gak ada? Alhamdulillah.....
Canda~

Yapp Ree bakal melanjutkan Brothers Conflict dan Secret Identity dihapus~

Bye byee~~

Brother's Complex (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang