jika aku bersandiwara,
Seolah kita sama sekali
Tidak mengenal,apakah
Kamu sanggup mengungkap
Siapa aku sebenarnya?~Imelda sesilia
Imel pov
Hari ini gue siap dengan serama putih abu-abu gue,papa sudah mendaftarkan gue disekolah yang sama dengan dia, gue menatap penampilan gue dengan sedikit bedak bayi dan lipbam agar bibir gue tidak kering
"sudah cantik,anak mama selalu cantik"kata mama yang tiba-tiba aja ada di belakang gue " ah,mama bisa aja,doain Imel ya ma supaya imel bisa liat ien nanti"gue senyum sambil memeluk mama
"pasti dong sayang,ayo sarapan dulu,biar kamu bertenaga nanti"ucap mama sambil menggandeng tangan gue ke meja makan
Dimeja makan udah ada papa yang tersenyum hangat ke arah gue dan mama "aduh rejeki papa soleh nih,pagi-pagi udah liat 2 bidadari" kata papa diiringi dengan tawa gue dan mama
Setelah makan gue siap untuk sekolah rasanya gue ingin cepat-cepat tiba di sekolah dan bertemu ien,kemarin malam mama udah ngasik gue foto Ien,sumpah dia 100x lipat lebih ganteng daripada jaman bocah
Diperjalanan gue dan papa cerita mengenai masa-masa gue koma,setelah 30menit perjalanan gue sampai di sekolah baru gue
SMA ANTARIKSA papa udah ngurus kepindahan gue dan memastikan gue duduk di kelas yang sama dengan dia
"Mel,jaga diri kamu ya,inget loh jangan mikirin Ien mulu,nantik kesambet lagi"papa senyum-senyum sambil mengusap kepala gue
"ishh papa mah biasa aja,okedeh pa Imel sekolah dulu,papa hati-hati di jalan ya"kata gue sambil senyum manis,sampek-sampek orang yang liat diabetes kali ya,hahahahahha,galucu oke
"iya mel, habis ini kamu langsung cari ruang kepala sekolah,om Agus udah nunggu,nantik tanya aja salah satu siswa di dalam buat ngasik tau jalan ke ruangan om agus"ucap papa memastikan
"siap kapten"kata gue sambil memberi tanda hormat dan menyalami tangan papa
Gue masuk sekolah dengan perasaan gugup,tapi gue memasang tampang datar gue untuk rencana yang nanti bakal gue kasik tau ke kelian,nanti ya nanti
Gue melihat anak perempuan dengan wajah cantik namun tertutupi kaca mata tebalnya sedang dibully habis-habisan dengan cewek yang menggunakan baju ketat dan rok yang dibilang pendek,ditambah lagi dengan rambut yang di cat warna pink,dan dibelakangnya ada 2 orang lagi yang sejenis dengan cewek itu
"ehh cupu cepet bersihin sepatu gue!!"teriak cewek sok itu
Gue yang gak suka akan pembullyan menghampiri kerumunan itu"bangun,kita pergi dari sini"ucap gue membantu cewek berkacamata tadi yang kelihatan ketakutan
baru saja kami membalikan badan gue mendengar suara cempreng yang otomatis membuat gue menutup telinga gue "siapa lo brani-braninya lo mengusik kesenangan gue,lo gak tau siapa gue hah!!"bentak cewek songong itu sambil menatap gue tajam
"saya tidak tau siapa anda, dan saya tidak mau tau siapa anda" kata gue datar,semua orang yang menyaksikan seketika dibuat menganga,entahlah gue masabodo dengan siapa dia yang perlu gue lakukan adalah membawa cewek berkacamata ini pergi dari kerumunan
Gue duduk di kursi yang di sediakan di bawah pohon rindang di halaman sekolah ,samar-samar gue mendengar suara tangisan " terimakasi"kata perempuan berkacamata itu "iya,lo ada masalah sama cewek tadi?"tanya gue
"sudah-sudah itu bukan hal yang perlu di pikirkan,itu sudah jadi sarapan pagiku" kata wanita itu sambil menutupi kesedihannya,gue hanya mengangguk sebagai jawabannya
"kamu siswi pindahan?,kenapa aku baru melihatmu?"tanyanya dengan senyum hangat " iya gue murid baru"kata gue dengan tampang datar
"aku Elisa Putri panggil saja aku Lisa ,nama kamu siapa?"tanyanya lagi " Imelda Sesilia,imel"kata gue sebagai jawaban
"Lisa bisa antarkan gue ke ruang kepala sekolah?"kata gue meminta bantuannya "ayo" katanya antusias,gue hanya mengangguk dan mengikuti Lisa
Banyak pasang mata menatap gue di sepanjang koridor menuju ruang kepala sekolah,rasanya sangat risih dengan tatapan yang ditujukan secara terang-terangan,banyak bisikan-bisikan yang ngebuat gue semakin risih
"Gila tu murid baru cakep amat"
"Pacaran sama abang yuk dek"
"Jangan mau,dia pacarnya banyak,sama gue aja"
"idih,sok aja tu mirid baru,masih cantikan gue kemana-mana"
"sumpah cantik banget"
Gue hanya memutar bola mata malas,malas menanggapi mereka semua
Saat sampai di depan ruang om agus,gue mengucapkan terimakasi kepada Lisa " makasi Lisa"kata gue tersenyum tipis "terimakasi kembali,semoga kita satu kelas ya Imel"ucap Lisa tersenyum ceria
Setelah itu kami berpisah,Lisa pergi ke kelasnya dan gue mengetuk pintu ruangan om agus "masuk"terdengar suara khas orang dewasa
Gue masuk dengan senyum di wajah gue,gue memeluk om agus yang tengah tersenyum hangat ke gue"om Imel kangen"ucap gue manja,sambil melepaskan pelukan gue"om juga Mel,sudah lama kita tidak bertemu,kamu tetap cantik seperti dulu"kata om Agus memuji gue"ah om bisa aja"kata gue malu
Om Agus adalah kakak dari papa gue,setelah bercerita dengan om Agus,gue diantar ke kelas berhubung bell sudah berdering sadari 5 menit lalu
Gue tiba di kelas XI IPA2,gue masuk dengan om Agus di samping gue "anak-anak perkanalkan ini teman baru kalian,perkenalkan diri dulu Mel"kata om Agus "gue Imelda Sesilia,panggil saja Imel,makasi"ucap gue singkat"ada yang ingin di tanyakan?" kata om agus
Kelas yang tadinya hening menjadi sangat bising, membuat seorang cowok yang sedang tertidur bangun akibat suara riuh dari teman-teman kelasnya
"Imel tinggal dimana"
"imel udah punya pacar belum,pacaran sama abang aja yuk"
"imel bagi tips cantik dong"
Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan aneh yang mereka tanyakan,gue hanya memasang tampang tembok,walau sebenarnya gue senang dengan antusias teman-teman kelas gue
"sudah anak-anak, Imel kamu boleh duduk di samping Ien,Ien angkat tangan kamu" kata om Agus
seketika pandangan gue jatuh ke pria yang sedang tersenyum ramah ke arah gue, rasanya jantung gue sedang lari maraton saking bahagia,kaget,sedih,pokoknya gak bisa di artiin deh
Gue berjalan ke arah bangkunya,gue duduk tanpa menolah ke arahnya,Ien menjulurkan tangannya"kenalin nama gue Hadrien Saputra,panggil aja Ien,lo siapa?" tanyanya tetap dengan senyum hangat,gue menoleh dan membalas uluran tangannya"Imelda Sesilia,Imel" ucap gue langsung melepas genggaman tangannya
Tetap sama,masih hangat seperti dulu, gue merindukan rasa ini,gue harap Ien masih ingat dengan Imel
Halo:)
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Подростковая литератураAku harap kamu sadar dengan kehadiranku ~imelda sesilia Dimana kamu,siapa kamu,bahkan kamu sama seperti wanita masa laluku,saat ini aku hanya merindukanmu,jika boleh aku ingin memilikimu ~ hardrien saputra