2

122 20 3
                                    



Sudah 2 jam aku sengaja mengulur pertemuanku dengan Asha. Mungkin karena merasa tidak sanggup. Lebih tepatnya, tidak sanggup lagi menatap wajah gadis yang selama 5 tahun terakhir ini sudah menemani hari-hariku.

Dan sudah selama 2 jam aku pun menunggu di dalam mobil. Memperhatikan Asha dari dalam sini. Dia sudah duduk di dalam cafeㅡ di sudut favorit kita bersama.




Iya. Kitaㅡ aku dan Asha.




Setelah menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. Aku pun memberanikan diri keluar dari mobil untuk menemuinya sekarang juga.


Langkahku terasa berat meski baru membuka pintu saja. Suara para pramusaji yang menyapa pun hanya terdengar lalu di telingaku. Namun, aku kembali memberanikan diri menegakkan badanku berjalan ke arah Asha. Aku harus bertemu dengan Asha.




Aku rindu Asha.




Tanpa suara, akhirnya aku mengambil kursi tepat di hadapan Asha. Menjatuhkan diriku sembarangan, sambil mataku terpaut menatap gadis di depan ku kini.

Seperti biasa, Asha tidak memakai riasan sedikit pun. Hanya ada tint berwarna orange menghiasi bibirnya. Bahkan rambutnya hanya diikat asal, beberapa helai rambutnya pun terlihat tergerai menutupi sisi pipinya.

Aku menghempaskan napas secara kasar, mengumpulkan keberanian untuk memulai perbincangan.



"Sha, gimana kabarnya?"




Sayangnya, aku memperhatikan gadis di depanku ini sekarang menarik ujung bibirnya membuat senyumnya terlihat sedikit mengolokku. Bahkan salah satu tangannya sudah sibuk mengaduk sedotan sebelum meminum minuman miliknya.

Aku pun bisa apa? Bukannya itu merupakan reaksi yang wajar kan? Aku masih cukup tau diri dengan apa yang sudah ku lakukan padanya.

Tapi tiba-tiba aku mendengar suara yang sudah beberapa minggu terakhir ini aku rindukan.




"Ya... seperti yang kamu lihat sekarang,"




Jawaban yang menggantung.Bahkan aku bisa mendengar kekesalan di dalam penekanan kata-katanya.

Aku menatap Asha dalam. Bahkan berbeda dari biasanya, ia mengalihkan pandangannya dariku. Aku sama sekali tidak melihat matanya yang selalu memujaku seperti dahulu.

I'll Back Off... So You Can Live Better | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang