Yuri pov
Sinar mentari kini telah menerobos masuk lewat jendela kamarku,yang tentu saja sekarang telah menyoroti wajahku. Dan membangunkanku.
"Uwahh, cepat sekali. Sudah pagi saja" akupun meregangkan tubuhku. Dan melihat kearah jam dinding.
"Mwo? Sudah jam 7 pagi. Hari inikan ada mata kuliah jam 7.30. Kenapa Sohe tidak membangunkanku. Aish, jinja"gerutuku setelah melihat jam dinding telah menunjukkan pukul 7.30. Itu tandanya aku harus sampai kekampus dengan waktu setengah jam. Sohe? Siapa Sohe? Dia Kim Sohe adikku. Dialah yang selalu membangunkanku setiap aku ada mata kuliah dipagi hari. Kenapa tidak memasang alarm saja? Percuma, itu tidak akan bisa membangunkan walau harus di ulang-ulang. Yang bisa membangunkanku adalah adikku, dia begitu cerewet dan bakal. Aku tidak suka mendengar ocehan seseorang itulah yang membuatku akan langsung bangun dan berdiri saat dia mulai mengocehiku. Dan satu lagi, Jaejoong oppa, dia juga pandai membangunkanku. Dia akan menelponku dan membisikan sesuatu di telingaku, yang membuatku langsung terbangun.*flashback*
Nunape
"Aish, siapa yang menelpon pagi-pagi begini" akupun langsung meraba-raba meja disamping tempat tidurku mencari ponselku yang berdering dengan mata masih terpejam.
"Hey putri tidur irona. Jadilah istri yang baik untukku kelak. Irona ! Anak-anak kita tidak ingin memiliki eomma seperti putri tidur !" Jaejoong oppa mengomeliku.
"Aish, yaya. Aku akan jadi istri yang baik dan ibu yang baik" jawabku yang kini telah tersadar dari tidurku. Berkat omelan jaejoong oppa.Itulah kata-kata yang kini sangat kurindukan bahkan telah menjadi bagian dari mimpiku.
*flashback off*
"Ya ! Apa akubisa hanya menghabiskan waktu 5menit untuk mandi, 10menit untuk berpakaian dan 15 menit menuju kampus dan Andwae.....hari ini kan praktek dan aku harus naik ke lantai 3 untuk mencapai lab" akupun mengacak rambutku frustasi dan kuputuskan untuk hanya mengosok gigi mencuci muka dan berganti pakaian.
"Yuri-ah ! Habiskan sarapanmu dulu !" Teriak eomma memanggilku
Yang tengan berburu-buru memakai sepatuku.
"Aku sudah terlambat eomma, aku harus mencari taxi sekarang!" Akupun langsung bergegas menunju pintu rumah tanpa menghiraukan eommaku yang kini sedang mengomeliku karena bangun terlambat. Ketika aku keluar gerbang rumah, aku melihat mobil Toyota hitam yang begitu yang kukenali terpakir didepan gerbang rumahku.Tit !!!
"Yuri-ah ! Ppali ! Kita akan terlambat !" Teriak seseorang dari dalam mobil tersebut. Dia adalah kim mingyu. Sahabatku.
"Ah Ne" dengan sedikit berlari aku menuju ke arah pintu mobil dan membukanya. Ah leganya, aku tidak perlu menghabiskan waktu untuk mencari taxi sekarang.
"Pakai sabukmu ! Kita hanya ada waktu 20menit untuk sampai kekampus dan menaiki lantai 3"
"Ne"
Kim mingyu mengemudikan mobilnya dengan sangat kencang, yang hampir membuat jantungku berhenti. Untung saja hari ini jalanan kota Seoul tidak begitu ramai, yang membuatku sedikit lebih lega. Dengan waktu hanya 10menit kamipun sampai diparkiran kampus.
"Ppali wa Yuria-ah ! Ayo berlari. Jika terlambat Lee saem akan menghukum kita dengan memberi tugas yang banyak" kim mingyu menarik tanganku untuk cepat berlari dan aku hanya mengangguk.
Author pov
Kini mata kuliah Kim yuri dan kim mingyu telah usai. Merekapun segera membereskan buku mereka masing-masing dan memasukkannya kedalam tas.
"Yuri-ah ! Mianhe aku tidak bisa mengantarmu pulang karena teman-temanku mengajakku untuk bermain basket dilapangan belakang"
"Arraso, aku akan pulang sendiri" akupun pergi keluar kelas mendahului Kim mingyu. Tidak ada lagi hal yang harus dilakukan Yuri dikampus hari ini. Dan ia pun memutuskan untuk pulang. Sekarang Yuri menyebrang jalan menuju halte bus untuk pulang. Tiba-tiba seseorang menarik tangannya membawanya ketepi jalan dan Yuri terjatuh menimpa tubuh seseorang. Betapa terkejutnya Yuri saat ia menyadari seseorang yang ditimpanya itu adalah seorang pria. Yuri melotot lebar dan segera berdiri, begitupun dengan lelaki itu.
YOU ARE READING
He or Him ?
FanfictionSeorang wanita (Kim Yuri) yang mengalami depresi karena baru saja kehilangan orang yang sangat dicintainya. Kini dia membuka hatinya kembali agar dapat melupakan masa lalunya. Tetapi, sekarang kebingunan kembali menimpanya karena dia jatuh cinta pa...