ㅡ; r a i n

3.3K 232 0
                                    


     Aku sangat membenci hujan sejak hari itu, buliran air itu selalu membuatku sakit lalu berakhir aku yang terbaring lemas diatas istana empuk-ku. Ibu sudah berulang kali memarahiku karna aku sering kali menerobos hujan, aku akui saat hujan turun aroma kelasku menjadi sejuk, tetapi itu hanya sesaat karna setelah itu ia pergi entah kapan ia akan kembali. Itu sebabnya aku sangat tidak menyukai hujan, ia datang lalu pergi meninggalkanku sendiri, ya akuㅡ aku bukan sakit karena hujan tetapi karenaㅡ

Min Yoongi.


"Kau tahu kookieㅡ" Ujarnya sambil menatap kearah lapangan basket yang sedang diguyur oleh rerintikan hujan.

"Tahu apa, hyung?" Tanyaku. Dia tersenyum lalu menundukkan wajahnya.

"Aku sangat menyukai hujan, walaupun rintikan itu akan membuatku terbaring diatas ranjangku aku tetap menyukainyaㅡ" Min Yoongi hyung menjeda ucapannya, dia menarik nafas sebentar lalu memegang jari-jariku; aku menunggu dia melanjutkan ucapannya, wajahnya begitu cantik dengan senyum tipis manis yang selalu aku sukai.

"Walaupun aku akan sakit, aku tidak akan membencinya, Kookie. Karena aku tahuㅡ aku pernah bahagia dengan dia yang jatuh diatas kepalaku, mengalir dengan indah diantara helaian rambutku itu sangat indah bukan?" Dia mentapaku, aku tersenyum lalu mengangguk.

"Iya aku tahu, sangat indah jika rerintikan itu jatuh dan mengenai wajahmu, hyung. Tetapi aku tidak suka jika kau sakit karenanya, itu tidak bagus aku tidak suka." Aku menatapnya marah dia hanya tertawa kecil lalu mengelus pelan pucuk kepalaku.

"Jangan khawatir Jeon Jungkook yang aku cintai, tidak apa jika aku yang sakit- asal kau jangan, kau terlalu berharga Kookie, kau segalanya bagiku." Yoongi hyung tersenyum, tangannya masih setia mengusap pucuk kepalaku dengan lembut; senyumannya tidak hilang dari wajah cantiknya, seakan enggan untuk pergi dari wajah cantik itu.

"Ekhem- Min Yoongiㅡ" suara itu- aku menoleh kearah asal suara, diaㅡ Kim Namjoon. Ketua osis sekaligus murid terpintar di Sekolah itu menatap Hyungku dengan tatapan tajam.

"Eh? Ya, Joonie? Sedang apa disini?" Yoongi hyung mengalihkan tatapannya menjadi kearah Kim Namjoon, namja itu sungguh keren dia berdiri dengan kedua tangan yang berada didalam saku celananya.

"Tadi ada urusan sedikit. Oh, iya, mau pulang bersama?" Ujarnya dengan senyumnya yang aku-akui tampan. Ku lihat Yoongi hyung sedikit terpana tapi aku segera menyadarkannya, ia menatapku canggung lalu menggeleng pelan kearah Namjoon hyung.

"M-maaf Joonie. Aku sudah janji akan pulang bersama Jungkook." Yoongi hyung memegang lenganku lalu tersenyum kearah Namjoon hyung. Huh- jangan kira aku akan melepaskan kekasihku.

"Oh ayolah, aku akan mengantarmu dengan mobilku, Yoon" Aku terdiam, aku melamun mendengar ucapan Namjoon hyung. Apa aku semiskin itu dimata orang dihadapanku ini? Apa aku tidak berhak untuk bersama kekasihku untuk sebentar saja?

"Tapi Joonㅡ"

"Jika kau pulang bersamanya, aku yakin kau akan sakit karena kedinginan menunggu hujan reda." Aku meremas tali tasku, untuk sekarang aku masih sabar. Aku tidak ingin mencari masalah disekolah.

"Joonie! Berhenti mengㅡ"

"Pulanglah hyung. Biar aku pulang sendiri nanti," Aku tersenyum lalu mengusap pipinya halus, mata sendunya itu menatapku dengan tatapan bersalah; oh ayolah aku tidak tega.

"Ini sudah sore, nanti eomma mencarimu. Lebih baik hyung pulang saja bersama Namjoon hyung, aku takut kau akan sakit kalau berlama-lamaan disini." Aku tetap tersenyum, ku lirik Namjoon hyung yang sedang tersenyum puas karena ia merasa menang telah membawa kekasihku pergi.

𝙠𝙤𝙤𝙠𝙜𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang