ㅡ: master

4.6K 380 12
                                    

Bisa-bisanya aku mencintai sibangsat itu ugh -Min Yoongi.

-

Aku terduduk diatas ranjang mewah didalam kamar seseorang, memandang lantai putih itu dengan tatapan kosong. Untuk apa aku hidup? Sangat menyedihkan disini. Mengapa aku tidak mati saja? Aku lelah. Aku benar-benar lelah, aku sendiri disini tak ada satupun yang peduli dengan keberadaanku. Aku ingin pulang, aku tak kuat.

Aku takut. Aku melipat kaki ku, memeluk kakiku erat lalu menyembunyikan wajahku diantara lutut. Aku menangis, sendirian. Aku tak ingin mengingat bagaimana tuan Jeon itu memperlakukanku, dia menyiksaku, memperlakukanku kasar, memasuki ku dengan seenaknya. Aku kotor. Aku menangis semakin jadi saat menyadari bahwa aku mencintai sibangsat itu.

Suara pintu terdengar ditelinga ku, aku mengeratkan pelukanku pada lututku. Terdengar langkah kaki semakin mendekati ku, aku semakin takut. Apa dia tuan Jeon?

Bugh.

Aku terbaring diatas ranjangku. Aku menutup mataku tak berani menatap manusia dihadapanku ini, aku yakin dia tuan Jeon. Aku takut, apa dia akan menyiksaku lagi? Apa dia akan memukuliku?

"Min Yoongi buka matamu"

Aku masih menutup mataku, aku terlalu takut. Ya walau aku akui dia itu tampan, tetapi dia sangat sadis aku sangat takut padanya.

"Buka sayang, mau ku hukum hm?"

Mati kau Min Yoongi. Aku segera membuka mataku, yang pertama kali menyambutku adalah wajah tampannya dan mata bulatnya yang semakin membuatnya sempurna. Senyumannya- dia sangat tamp- shit apa yang aku pikirkan sekarang ugh.

"Merindukan ku?" aku menggeleng.

"Kau takut dengan ku?" kali ini aku mengangguk.

"Berbicaralah, aku menyukai suaramu" aku mengangguk. Lagi.

"T-tuan"

"Ya baby?"

Gawat. Pasti dia akan memakanku, seseorang tolonglah aku dari sini.

"T-tuan m-mengapa kau memperlakukanku seperti ini?" aku menatap nya sayu, raut wajahnya terlihat kesal saat aku menanyakan soal ini.

"Mengapa kau menanyakan hal itu hm? Mau membuatku kesal?" dia menjambak rambutku, aku meringis merasakan tarikan yang sangat kuat pada rambutku.

"T-tuan m-maafkan aku- hiks" aku memegang tangannya, memohon untuk melepaskan cengkraman nya pada rambutku. Aku semakin menangis saat bibirnya menyentuh leherku, dia menghisap kuat leherku lalu menggigitnya, aku berusaha menahan desahanku tetapi dia semakin menghisapnya.

"Hiks- lepaskan aku- a-ah tuan-"

"Wah lihat, ada yang terangsang disini" aku menggeleng cepat, dia menatapku tajam. Jeon Jungkook menatapku dengan tatapan penuh nafsu, kemarahan dan aku rasa kebencian juga.

"T-tuan lepaskan- kumohon" aku menutup wajahku menggunakan kedua tanganku, aku merasa dia tak ada pergerakan lagi, perlahan aku membuka tanganku terpampanglah wajah tampan tuan Jeon yang aku yakin sedang horny setengah mampus.

"Sudah selesai menangisnya?" ia bertanya sambil mengusap pucuk kepalaku, astaga jantungku rasanya ingin meledak saja sekarang. Bagaimana bisa seorang Jeon Jungkook begitu manis seperti ini? Aih aku terpana padanya.

"T-tuan-"

"Sudah ku bilang, panggil aku master baby" aku mengangguk pelan, ia tersenyum lalu mengecup bibirku sekilas.

𝙠𝙤𝙤𝙠𝙜𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang