Agara -6

3.2K 172 0
                                    

Agam menerobos masuk ke pagar rumahnya yang baru saja dibuka oleh pak Dadang, satpam rumahnya. Agam membuka pintu kayu rumahnya, gelap adalah yang pertama kali Agam lihat, "mungkin mereka udah tidur, syukurdeh" batin Agam. Baru tiga langkah Agam berjalan, tiba tiba lampu sudah menyala terang, kini ada seseorang yang berdiri dihadapannya, dia adalah Bara, papa Agam.

"Dari mana aja kamu? Jam segini baru pulang?!!" Dengan nada penuh penekanan Bara melontarkan kata-kata itu pada Agam.

"Habis dari warung Tino pah," jawab Agam malas.

"Nggak usah bohong kamu!! Kamu pasti dari club' kan? Papa tau semuanya, bukanya belajar malah keluyuran, anak nggak tau diri!!!"

"Terserah lah papa mau bilang apa"
Agam berjalan menaiki tangga menuju kamarnya cepat-cepat, ia jengah mendengar tuduhan yang selalu diberikan papanya itu.

"Papa belum selesai ngomong Agam!! Dasar durhaka!!" Bahu Bara turun naik karna emosi ,Teriakannya menggema di seluruh ruangan, membuat istrinya -Yuni terbangun.

"Ada apa lagi mas" Yuni mengusap bahu Bara,

"Itu Agam, jam segini baru pulang! Keluyuran terus kerjanya, kalau dibilangin malah pergi, emang susah didik anak kaya dia, ma"

"Udah lah mas, mungkin Agam cape mas, dia butuh istirahat," Yuni berusaha menenangkan suaminya itu. Bara menghela nafas kasar lalu kembali masuk kekamarnya dengan masih menahan rasa marah.  Sementara Yuni masih terdiam disana memandangi pintu kamar Agam, tak terasa satu tetes air bening lolos dari matanya, Yuni mengusap air matanya pelan lalu berbalik menyusul suaminya.

***

Agam menutup setengah tubuhnya dengan selimut, ia mengambil bingkai foto keluarganya dan menatap sendu foto itu. Keluarga mereka terlihat sangat bahagia saat itu, Ya, sebelum semuanya terjadi. Agam meletakan kembali foto itu dimeja kecil samping tempat tidurnya, lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, ia butuh istirahat saat ini.

***

Suara ayam berkokok berhasil membuat Agam menyelesaikan tidurnya, ia melirik jam Bekernya, pukul 5. Agam mengerjapkan mata coklatnya itu kemudian mengambil handphonenya. Terdapat banyak notifikasi di layar Tampilannya,

428 pesan WhatsApp, 98 Instagram, 64 line.

Agam membuka aplikasi WhatsApp nya yang berisi banyak chat dari nomor tidak dikenal, fixs mereka pasti fans Agam, dan yang lainya adalah grup chat Agam dengan para dayangnya alias sahabatnya itu yang tentunya hanya berisi hal-hal unfaedah.

Cogan cogan Nasional High:* (58)

Oji Abraham : happi Sande babuku:*

Oji Abraham : kalian kangen gue nggak?:*

Oji Abraham : nggak usah dijawab gue udah tau kalo Lo pada kangen sama gue:*

Oji Abraham : makasih banget udah kangenin gue gaes, gue terhura dahh😭😭

Rama Adiaska : najis!

Andra Helanio : hidup gue berasa tentram tanpa Lo Ji!

Rama Adiaska : hidup gue berasa tentram tanpa Lo Ji! (2)

Leo Nerovan : hidup gue berasa tentram tanpa Lo Ji! (3)

Oji Abraham : Dasar teman laknat :'( , tapi gpp Oji tetep sayang kok sama kalian :*

Rama Adiaska : jibang Lo! Dasar kutu eropa!

Oji Abraham : why bang? Apa lagi salah gue ke eLo:''(

Rama Adiaska : lahh banyak bett Ji__-

Oji Abraham : hehe iyakah? Sorry ya gaes maybe gue kehipnotis waktu itu :*

AgaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang