Lanjutan

93 3 6
                                    

Zzz
Aku pun terbangun ketika suara pemberitahuan berbunyi bahwa pesawat akan segera sampai pada tujuan.
Tak terasa ternyata perjalan menuju negara jepang tak selama yang kubayangkan. Sekitar 6 jam Tak terasa kami pun sampai dibandara kota tokyo yaitu dibandara "Hanedakuko, ota city" kita sampai sekitar jam 7 malam di bandara tersebut.
Aku melihat keadaan bandara itu ternyata sangat keren dan alat-alat fasilitasnya cukup modern, lalu kami pun mengambil barang bawaan kami lalu menuju tempat penginapan hotel. Dalam perjalanan menuju penginapan hotel kami melihat suasana malam hari  dikota Tokyo yang begitu indah dengan ciri khas lampu warna-warni berkelap-kelip dan bangunan serta gedung gedung besar yang cukup tinggi dan megah.

"Oyyy mitteee!!" Ucap Steve. Dengan ekspresi terkagum-kagum.
"Sugoiiiii minaa" aku tak tahu ingin berbicara apa, aku hanya terdiam menikmati keadaan sekitar, ternyata memang benar aku sekarang berada di negara Jepang dan mataku terus melihat suasana yang selama ini aku idamkan. Dalam hatiku mengira bahwa ini hanyalah sebuah mimpi belaka. Lalu kulihat Saki Dan Steve ternyata dia pun sedang menikmatinya sepertiku. Tak lama kemudian.

"Brekkkk~" suara perut kami pun berbunyi, ternyata memang bahwa kami lapar sedari di pesawat, hanya saja dipesawat kami hanya memakann-makanan ringan dan hanya mengemil-ngemil saja yang diberikan oleh pramugari. Lalu kami pun memutuskan mencari rumah makan yang cocok untuk kami.
Tibalah kami dirumah makan Ramen, Dimana rumah makan itu bernama "MENSHO" yang terkenal ramen terenak di Tokyo.

"IRASSHAIMASEE!" Sambut pelayan.
Lalu kami pun masuk dan mencari tempat duduk yang kosong, ternyata kami mendapat tempat tepat dilantai atas yaitu lantai 3. Kami melihat keadaan sekitar ternyata pelanggan di rumah makan ini cukup banyak baik kalangan remaja maupun dewasa. Lalu datanglah pelayanan yang sangat cantik dengan memakai baju maidgirl dihiasi bando dikepalanya seperti cosplay, lalu iapun memberikan menu-menu ramen yang tersedia dan memberikan senyuman yang manis sehingga Steve terlihat kegirangan dan meleleh. "Lebay!" Dalam hatiku.

"Selamat datang, silahkan pilih menu-menu ramen yang tersedia. "Doumooo" ucap pelayan manis itu sambil memberikan daftar menunya kepada kami, Steve berbisik padaku.
"Ebuseh, ini pelayananya? Hah. Kawaii bener, doki doki hati gue nih"bisik steve. Tak lama kemudian Steve beraksi entah apa yang akan ia lakukan. Ternyata memang tak hanya di Indonesia dan di Jepang Steve memang selalu seperti itu selalu menggoda para wanita cantik.
"Hajimemashite namae Steve, anooo kimono namae!?" Ucap Steve dengan ekspresi kegirangan pada pelayanan itu. Lalu pelayanan manis itu menjawab.
"Namae shizuku ... ". Jawab pelayan itu dengan senyuman lesung dipipinya seperti member akb48 yaitu Yuko oshima. Lalu dialihkannya suasana oleh Saki.
"Saya ramen extrack hott with bonsalt special!!" Ucap saki dengan lancang.
"Hai!" ucap pelayan itu.
"Saya ramen with naruto and seafood special" ucapku. Lalu taklama kemudian steve...

...

"Hmmmm mbak recomendasiin dong ramen apa yang enak? Soalnya saya gak tau ramen yang enak disini?" ucap Steve manja, aku dan Saki hanya melihat keanehannya. Lalu mbaknya..
"Bagaimana, mas pilih ramen...."

...

"Mbak dia  samain aja kaya saya!". Potong saki.
"Haiii wakarimashta, 10 menit ya mas saya akan kembali" ucap pelayan itu.
"Hai, arigatou gozaimassu mbakk"  ucapku. Lalu aku dan saki hanya melihat steve tertawa kuda sambil memasang wajah anehnya "heheeheeheee" ketawanya.
"Gile gue dipesenin ramen pedes kaya lo! Udah tau gua gak suka pades, sial ya lu" gumam steve dengan ekspresi terpaksa sedih. Saki hanya tersenyum menatap steve.
Lalu setelah 10 menit berlalu, mbak itu pun memberikan makanan ramen yang sudah kami pesan.
“OMATASE SHIMASHITA"
"Hai arigatou gozaimassu"
"Haiii, itadakimassu!" Dan akhirnya pun kami langsung menyantap ramen yang super enak, dan untuk rasannya pun jauh lebih enak dari ramen buatan Indonesia, lalu kumakanlah ramennya dengan suara seruputan "SRRRTTTT! YUMMM Oishiiii" tak berkata apapun aku dan saki hanya fokus melahap ramen yang enak itu. Steve tampaknya tak menikmati ramen itu karena tak suka rasa pedaas.
"Eh ente bantuin gue dong". Ucap steve dengan ekspresi nyerah. Aku hanya tertawa kecil "hihihihi. Sama halnya Saki " hihihihi". Dan akhirnya pun ramen tersebut dengan telak habis semuanya dilahap bersama kuah-kuahnya. "Yammmmmm". Dan kami hanya menunggu steve menghabiskan ramen pedasnya dengan muka memerah gak nahan menahan rasa pedas. Dan akhirnyapun dia menghabiskannya setengah mati dengan seruputan yang sangat cepat. " srrrttttttt srrrttttt ssrrttttt aaaahhhhhh" akhirnya habis juga.
Setelah kenyang memakan ramen, lalu kemudian kami pun melanjutkan

Perjalanan menuju hotel dengan berjalan kaki sekitar 10 menitan. Tak disangka sudah jam 10 malam ternyata masih banyak pejalan kaki yang berlalu lalang disekitaran. Kami hanya melihat-lihat pemandangan dan suasana kirei di sana. Dan malam ini  kami melihat adanya bulan yang sangat cerah.
"tsuki ga kirei!" dalam hatiku.

Dan akhirnya pun kita sampai di hotel. Lalu diberikannya kunci kamar bernomor 520 tepatnya berada dilantai 6 lalu kamipun menuju kamar tersebut.
"Cekrek cekrek". Lalu masuklah kami kedalam kamar. Ternyata kamarnya berciri khas tradisonal Dan untuk ukurannya pun cukup untuk kami bertiga. Lalu kami pun beristirahat dan tidur untuk melanjutkan perjalan hari esok ketempat yang akan kami singgahi lagi.
"Tak sabar hatiku". :v (Part 4)

Watashi no Nihon e no bōken (petulanganku ke negeri Jepang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang