Gold, Honor and You [OngNiel]

2.4K 407 99
                                    

Main idea & cast: Alongnyel

Maaf akan ada beberapa hal yang sedikit aku ubah untuk mendukung cerita. Maaf ya.

Terimakasih atas idenya. Kalau ada yang mau sumbang ide silakan kirim ke chapter paling pertama yang dipublish di book ini. Thank you.

***

Seongwoo menurunkan resleting seragamnya, membuat bagian dada atasnya terekspos. Olimpiade musim dingin masih cukup jauh, tapi Ong Seongwoo sebagai pemenang olimpiade sebelumnya tidak memiliki banyak pilihan selain berlatih seperti hari ini adalah hari terakhirnya di dunia.

Seongwoo mengambil handuknya, menggunakan handuk itu untuk menghapus peluh yang membasahi tubuhnya. Meskipun ia berada di ice rink, aktivitasnya yang berat tetap membuat tubuhnya berkeringat.

Seongwoo menghela nafasnya. Menjadi atlit bukanlah hal yang mudah. Ia lelah secara fisik dan mental.

Dulu, saat dia masih anak yang dilatih untuk perlombaan biasa, dia berpikir kalau setelah menjadi atlet terkenal, Seongwoo akan hidup tenang dan jauh lebih mudah.

Tapi sekarang, saat ia selalu memenangkan medali emas, Seongwoo justru tidak merasakan tenang. Seongwoo justru tertekan. Dia tertekan karena semua orang mengharapkannya memenangkan medali emas lagi.

Seongwoo baru bisa tenang saat tubuhnya berteriak minta diistirahatkan. Seongwoo baru bisa tidur dengan nyenyak kalau dia sudah berlatih paling tidak 20 jam setiap harinya. Seongwoo baru bisa bahagia saat dia memegang medali emas yang dia menangkan.

"Jangan terlalu keras."

Seongwoo menoleh, mendapati kekasihnya, Kang Daniel yang merupakan atlet Hockey ice berdiri di sampingnya dengan senyuman lebar. Daniel menyodorkan sebuah handuk ke arah Seongwoo.

Seongwoo tersenyum, mengambil handuk itu lalu menghapus keringat di wajah dan lehernya.

"Kamu kurusan, Sayang. Diet lagi?" Tanya Daniel, bersandar pada pagar pembatas ice rink.

"Itu normal. Aku atlet figure skating. Jadi berat badanku harus selalu berada di kisaran tertentu."

Daniel menghela nafas. "Baiklah. Ayo pulang. Aku akan mengantarmu."

Seongwoo mengangguk. "Setelah satu lagu lagi."

Seongwoo kembali meluncur di atas es, mendekati sebuah DVD player yang memang berada di area latihan.

Daniel menunpukan tangannya di atas pagar pembatas, lalu menopang kepalanya. Matanya menatap Seongwoo yang bergerak dengan indah di atas es. Melompat, berputar, dan berbagai gerakan indah lainnya.

Seongwoo indah. Seindah saat pertama kali Daniel melihatnya. Seindah saat membuat Daniel terpikat pada Seongwoo di pandangan pertama.

Tapi sekarang, entah kenapa ada yang terasa berbeda. Seongwoo masih indah. Seongwoo masih tetap membuat Daniel jatuh cinta dengan semua yang ada di dirinya.

Tapi entah kenapa, cahaya kekasihnya itu kini meredup. Seongwoo yang dulu selalu memancarkan cahayanya sendiri saat berada di atas es, kini tidak lagi bersinar.

Seongwoo tidak lagi merasa bahagia saat dia berada di atas es.

***

Olimpiade musim panas sudah berada di depan mata. Seongwoo sebenarnya tidak harus mengikuti perlombaan yang hanya tingkat Asia seperti ini. Seongwoo harusnya bersiap untuk Olimpiade musim dingin yang merupakan olimpiade terbesar dengan tingkat dunia.

UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang