8. Headlock

124 14 11
                                    

Penulis : Yennymarissa

Genre : General Fiction

Status : Unpublish

Summary :

Seharusnya, aku tidak pernah menerima lamarannya, satu tahun lalu.

-Lana Dmitri-

Seharusnya, gue nggak pernah ngelamar dia, satu tahun yang lalu.

-Bara Setrawan-

Review :

Hadeh, cerita yang demi apapun buat aku keki setengah gila.

Lana yang selalu menyimpan semua perasaan kalutnya sendiri. Nggak berani ngelarang padahal sakit, intinya selalu pura-pura oke. Lana ini terlalu takut ditinggalkan, itulah yang buat dia selalu takut bilang enggak ke Bara.

Bara sendiri justru nggak seneng sama sikap Lana ke dia. Sikap Lana yang terlalu penurut dan iya-iya aja dengan semua yang dia bilang itu membuat Bara ngerasa nggak dipeduliin.

Pokoknya, mau Bara ngucapin sesuatu yang nampak banget kalo itu bohong, Lana selalu percaya, atau sebenarnya pura-pura percaya, dan selalu tetap tersenyum. Bahkan sampai Bara tercyduk sekalipun, Lana tetep tersenyum, dan bilang enggak papa. Lah? Kan anjir!

Lana ini selalu berusaha nyenangin Bara, mengerti Bara, tapi cara dia salah.

Dia sakit, nggak mau bilang.

Dia sedih, nggak mau bilang.

Dia nggak suka, nggak mau bilang.

Alasannya satu, nggak mau Bara susah. Nggak mau nantinya Bara merasa terkekang. Enggak mau Bara jengkel sama dia.

Yang justru membuat Bara merasa tidak dibutuhkan, dan selalu bertanya-tanya tentang statusnya yang notabene adalah suami Lana.

Bara juga, enggak pernah bilang kalau sikap Lana ini justru menyakiti dia. Sikap Lana ini buat dia keingat sama masa lalu dia yang nggak dipeduliin.

Karena komunikasi mereka yang seperti inilah yang membuat selalu terjadi missunderstanding antara mereka berdua. Dan sumpah itu nyesek banget.

Aku suka banget sama penggambaran karakter mereka di sini. Lana yang sabar banget, dan hobi banget mikul beban sendirian. Karakter ini sukses besar membawa perannya. Selalu ada perasaan sedih saat Lana sedih. Ikut-ikutan sakit saat Lana sakit. Kecewa, bahagia, semuanya gampang banget mengalir ke kita. Bagi kalian yang otw baca, itu perasaan Lana juga bakal otw ngalir ke kalian. Hehe.

Lana sama Bara ini punya masalah sama yang namanya komunikasi. Dan itu parah. Dalam sebuah hubungan apapun, komunikasi itu penting. Karena semua orang bukan dukun yang bisa baca pikiran. Lana sibuk sama traumanya. Dan bara sibuk sama perasaan kecewanya di masa lalu. Jadi, ya gitu. Makanya cerita ini dibuat. (Yenny Marissa, ch:6)

Cerita ini punya magnet yang sanggup buat aku selalu ngecek notif.

Kalo kalian cukup sering baca karya-karya kak Yenny, berarti tau dong, tulisannya selalu rapi, bisa dibilang bebas typo.

Tapi bukan hanya karena penulisan yang rapi doang, tentu cerita ini punya faktor lain yang menarik. Faktor yang paling menonjol adalah, emosi. Yap! Emosi setiap karakternya itu kuat banget. Nyampai, ngena gitu ke pembaca. Dan tentu, itu artinya cerita ini patut kalian baca.

Ayo baca Headlock rame-rame. Biar nyesek rame-rame!

Hahay.

Btw, terakhir aku ngecek ini cerita di-unpub. Doa aja biar di-publish ulang.

31 Mei 2018

Dunia W Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang