POLAR BEAR (Kookmin)

208 51 12
                                    

"Baiklah,  rapat  kali ini selesai.  Tiga hari dari sekarang kita akan berangkat.  Ku ingatkan sekali lagi,ekspedisi kali ini termasuk ekstrem,  jadi persiapkan diri kalian dengan baik.  Aku tak ingin ada satuhal pun yang tertinggal,"  seseorang yang tampaknya pemimpin di rapat  itu berucap final.


"Baik,  prof."


"Jika ada yang ingin ditanyakan,  segeralah bertanya.  Aku tidak akan mendengar jika kalian bertanyah- 1 keberangkatan,"  lanjut  si pemimpin.


"Baik prof."


"Ah iya prof,  kita kesana dengan apa?"  seorang anggota rapat  bertanya.


"Kita kesana dengan kapal.  Kenapa?  Kau mabuk laut?"  si pemimpin balik bertanya.


"Ah tidak,  bukannya itu memakan waktu terlalu lama?"  anggota rapat  itu kembali bertanya.


"Ah ternyata kau tidak memperhatikan.  Sudah ku katakan dengan jelas ini adalah ekspedisi ekstrem.Kau keberatan?  Mengundurkan diri secepatnya lebih baik dibanding mati ketakutan di atas kapal,"ucap si pemimpin sarkas.


"Maaf  prof,"  anggota rapat  itu menundukkan kepalanya.  Ia malu karena menjadi pusat  perhatian ditengah rapat.


"Berpikirlah dua kali sebelum kau ikut  ekspedisi ini,  tuan Shin."


***


Suara sepatu hak tinggi yang beradu dengan lantai menggema di sepanjang koridor.  Jas yang tampakmahal tersampir begitu saja di bahunya.  Dress pendeknya seolah mencetak tubuhnya yang sempurna.


Tok!  Tok!  Tok!


Wanita itu mengetuk pintu di depannya dengan anggun.  Setelah mendapat  jawaban dari pemilikruangan,  wanita itu menekan knop pintu dan melenggang masuk.


"Jeon,"  panggil wanita itu lembut.


Yang dipanggil Jeon menoleh,  mendapati wanita itu yang sedang tersenyum manis.


"Astaga Jeon,  sudah ku bilang berapa kali jangan gunakan baju pendek begitu.  Lihat,  paha danbetismu terekspos kemana- mana!"  pemuda itu sedikit  geram melihat  penampilan wanita dihadapannya.


"Ehei,  sesama Jeon.  Mengapa?  Baju?  Ah tadi aku ada rapat,  jadi ini baju formal,"  wanita ituterkekeh.


"Mengapa kau tertawa sialan.  Dan lagi,  kenapa kau bisa disini?"


"Santai Jungkook,  aku hanya ingin mengucapkan perpisahan.  Sebentar lagi kau akan pergi kan?"


"Aku hanya pergi untuk beberapa bulan.  Paling lama lima sampai enam bulan.  Kau datang seolah aku


"Setengah tahun di atas kapal.  Pastikan kau makan dan beristirahat  dengan cukup.  Cuaca disanaamat  sangat  tidak menentu.  Jangan sampai kau mati kedinginan disana,"  ledek wanita itu.


"Sepertinya aku tidak cerewet  sepertimu.  Apa sifat  cerewet  ayah menurun pada mu?"  Jungkookmenjitak kepala kembarannya pelan.


"Sakit  bodoh.  Sepertinya kau bukan kembaran ku,  aku tak ringan tangan seperti mu,"  wanita itumengusap kepalanya.


"Bahkan aku tidak menggunakan seperdelapan dari kekuatan ku,"  Jungkook kembali mengambil ancang
- ancang untuk menjitak kembali kembarannya.


"Hei hei,  kau mau menjitakku lagi?  Kau mengajakku untuk membuat  keributan?"  wanita itumelepaskan jas yang tersampir di bahunya dan berkuda- kuda.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

collection de couleursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang