Sebelum sang fajar bangkit
Aku mengelami gejolak perasaan yang sulit
Layaknya akan mati dalam rakit
Ditemani pikiran yang menjerit
Aku masih memikirkan masalah yang kemarin
Mengapa aku berbuat seperti itu ?
Aku tak tahu apa yang merasuki ku
Apa itu akan menjauhkan mu dariku ?
Kuharap ya,
Aku kan cuman seorang sampah
Tapi kau begitu sempurna
Apa aku harus menyesal dan menyerah ?
Yang pasti aku akan minta maaf wahai senja,
Walaupun kau tak menerimanya
Aku akan menerimanya
Dan aku tak akan meninggalkan mu senja
Layaknya bumi yang tak pernah mengkhianati matahari
Aku akan selalu ada saat kau masih memiliki hari
Meskipun kau mencintai orang lain
Aku akan ada dalam gelap di sisi yang lain
Aku merenung .....................
mengapa si dia kau agungkan ?
Kau memberi hati pada dia yang belum tentu
Coba buka matamu
Apa Cuman perasaanku saja ?
Jika cinta itu buta
Dan terbukti kesaktiannya
Maka aku terlalu rabun untuk melihatnya
Ruang imaji, 3 Maret 2018
20.12 WIB
YOU ARE READING
Antalogi Puisi
PoetryIsinya hanya ada puisi dalam lara dalam hati aku disini ....... menunggu mu sampai bersemi dengan mu kembali